Gramedia Logo
Product image
Budi Darma

Atavisme

Format Buku
Deskripsi
Buku Atavisme adalah kumpulan terakhir Budi Darma, yang menghimpun tujuh belas cerita pendek yang sudah dimuat di beberapa majalah dan koran. Bila kita cermati dalam setiap cerita akan muncul keajaiban yang seolah di luar nalar kebanyakan, yang menjadikan ceritanya tampak lucu, ajaib, sekaligus mengulik karakter setiap tokoh. Beberapa cerpen berlatar era kolonialisme, seperti cerpen Tukang Cukur, Pohon Jejawi, Kita Gendong Bergantian. Selebihnya melesat dari pasca kemerdekaan hingga latar modern kekinian. Misalnya, cerpen Bukan Mahasiswa Saya, Suara di Bandara, Dujail, dan yang lain. Dalam suatu kesempatan, Budi Darma pernah menyampaikan ada dua pendekatan realitas yang dilakukan pengarang untuk menciptakan cerita. Yakni dengan pendekatan fenomena dan noumena. Fenomena adalah tangkapan indera. Penulis yang mengandalkan tangkapan fenomena saja menghasilkan tulisan yang basis data dan risetnya kuat. Namun satu langkah ke di depannya, Budi Darma menambahkan kemampuan untuk menangkap noumena. Yakni hasil tangkapan yang berdasarkan pengalaman, bacaan, yang membutuhkan intuisi dan kemampuan imajinasi. Dan noumena ini yang menentukan sebuah cerita begitu dalam mengulik atau sekadar mencolek di permukaan. Dua kunci ini setidaknya membantu mengulik alam kepengarangan Budi Darma, terutama dalam buku Atavisme ini. Buku kumpulan cerpen Atavisme adalah manuskrip terakhir karya Budi Darma. Dan sampul buku ini dikerjakan dengan sangat baik oleh ilustrator Wulang Sunu, yang menampilkan karakter-karakter subtil dan aneh sesuai dengan karakter-karakter ceritanya. Sastrawan besar yang bukan hanya menghadirkan cerita-cerita apik, juga kaya akan teknik dan momen-momen permenungan karakter manusia. Dan nuansa ambivalensi dalam cerpen Budi Darma juga mengkritik kondisi sekarang yang kerap berpagar hitam putih. Jenis Cover : Soft Cover
Detail Buku