Gramedia Logo
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Candra Gautama, dkk

Ashadi Siregar: Penjaga Akal Sehat dari Kampus Biru

free shipping logo

Bebas Ongkir, Rp0.

Pilih toko terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” saat checkout.

Deskripsi
Sebagai dosen, walau hanya bergelar doktorandus, Ashadi Siregar telah ”membimbing” banyak murid untuk meraih gelar doktor. Sebagai pengajar jurnalisme, Bang Hadi—panggilan akrab Ashadi—telah ”mencetak” banyak jurnalis yang andal. Sebagai novelis, dia ikut mewarnai khazanah sastra Indonesia pada 1970-an lewat trilogi Cintaku di Kampus Biru, Kugapai Cintamu, dan Terminal Cinta Terakhir. Sebagai aktivis mahasiswa di zamannya, dia dikenal serius, sikap yang telah membawanya hingga ke pengadilan. Mengapa Ashadi yang pendiam itu dijuluki ”Raja Sinis”? Mengapa banyak kalangan menilai Ashadi adalah penjaga akal sehat pers Indonesia yang konsisten? Sebanyak 33 nama memberikan pandangannya tentang sosok Ashadi, yang tahun 2010 ini resmi pensiun sebagai dosen di Jurusan Komunikasi Fisipol UGM. Tak kurang dari nama-nama terkemuka menyumbangkan pandangannya, seperti Jakob Oetama, Goenawan Mohamad, Daniel Dhakidae, Garin Nugroho, Emha Ainun Nadjib, dan Butet Kartaredjasa. ASHADI SIREGAR, lahir di Pematang Siantar, 3 Juli 1945, menamatkan pendidikan dasar hingga SMA di Kalimantan, dan lulus dari Jurusan Publisistik Fakultas Sospol UGM tahun 1970. Empat tahun kemudian, 1974, dia diangkat sebagai dosen tetap—sebagai pegawai negeri—di almamaternya hingga pensiun tahun 2010. Selama berkarier sebagai dosen, dia pernah menjabat Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fisipol UGM (1996- 1999). Keterlibatan langsung Ashadi dalam pers adalah ketika dia menjadi Pemimpin Redaksi Sendi—koran mingguan ini hanya terbit 13 edisi karena diberedel pemerintah—dan Pemimpin Redaksi Surabaya Post (Mei-Agustus 1999). Dia juga pernah menjadi angggota Tim Ombudsman Kompas (2003-sekarang). Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerbitan Yogya (LP3Y) pada 1992-2014. Beberapa penghargaan pernah diterima Ashadi, yakni Satyalencana Karya Satya XX dari Pemerintah RI (1999), Kesetiaan 25 Tahun UGM dari UGM (1999), Satyalencana Karya Satya XXX dari Pemerintah RI (2007), Press Card Number One, Panitia Pusat Hari Pers Nasional (2010), Cendekiawan Berdedikasi, Penghargaan Kompas (2018), Tanda Kehormatan Satyalancana Kebudayaan, Presiden RI (2018), Anugerah Kebudayaan Mpu Sastra, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (2018), Penghargaan Achmad Bakrie XVII (2019), dan Penghargaan Sastra, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (2019).
Detail Buku