Mahbub Djunaidi
Asal-Usul: Catatan-Catatan Pilihan

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Tatkala Belanda menduduki Solo, ia sekeluarga kembali ke Jakarta, 1948. Ketika ia menjadi siswa SMA Budi Utomo, ia mulai menulis sajak, puisi, dan esei. Karyanya sering dimuat majalah Siasat, Mimbar Indonesia, Kisah, Roman dan Star Weekly.
Ia pun merintis karir di NU, masuk Ikatan Pelajar NU (IPNU). Ketika kuliah di Fakultas Hukum UI, ia pernah jadi pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Tetapi kemudian pindah, dan jadi Ketua II GP Ansor, dan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), 1960.
Kuliahnya terhenti hanya sampai tingkat II.Kegiatannya dalam organisasi mengantarkan Mahbub ke jabatan pemimpin harian Duta Masyarakat (1958), dan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1965, kemudian Ketua Dewan Kehormatan PWI, sejak 1979. Terakhir, di samping sebagai Wakil Ketua PBNU, ia juga duduk di DPP PPP.
Sebagai kolumnis, tulisannya kerap dimuat harian Kompas, Sinar Harapan, Pikiran Rakyat, Pelita, dan TEMPO. Kritik sosial yang tajam tanpa kehilangan humor adalah ciri khas tulisan Mahbub.
Akibat tulisannya, ia pernah ditahan setahun, 1978. Dasar penulis, selama dalam tahanan, menerjemahkan Road to Ramadhan, karya Haikal, dan menulis novel Maka Lakulah Sebuah Hotel. Sebelumnya, novel rekaman masa kecilnya di Solo, Dari Hari ke Hari, diterbitkan Pustaka Jaya, 1975.
Mahbub, yang jika sedang berpikir sering mengusap-usap rambut, mengagumi pengarang Rusia Anton Chekov dan Nikolai Gogol. Di Indonesia yang dikaguminya, Buya Hamka dan Pramoedya Ananta Toer.
Mahbub pernah mengungkapkan kekesalannya karena dua kali tulisannya tanggal Pramoedya ditolak media. “Orang yang seperti Pramoedya cuma satu dimusuhi terus-menerus. Padahal secara bahasa Pram mendidik kita,” katanya. Sebaliknya, Pram pun mengagumi Mahbub.
Pada peluncuran buku "Sketsa Kehidupan dan Surat-surat Pribadi Sang Pendekar Pena Mahbub Djunaidi" tahun 1996, Pram mengatakan, "di kala ia diserang dari segala penjuru, hanya Mahbub yang membela."
Sinopsis :
Buku ini merupakan kumpulan kolom Asal Usul Mahbub Djunaidi di harian Kompas, yang dimulai pada 23 November 1986, hingga wafatnya tahun 1995. Kemampuan Mahbub yang dikenal sebagai kolumnis yang mampu menulis masalah politik dengan ringan dan jenaka dapat disimak dengan baik di buku ini.
Daftar Isi :
Bonus dalam paket :
Informasi Lain :
Judul : Asal-Usul: Catatan-Catatan Pilihan
Penulis : Mahbub Djunaidi
Penerbit : Diva Press
ISBN : 9786027696334
Terbit : 25 Desember 2017
Halaman : 125
Lebar : 15.5 cm
Berat : 0.125 kg
Baca Selengkapnya
Detail Buku