Stok Barang Habis
Product image
Product image
Yan Lubis

Anak Kolong di Kaki Gunung Slamet

Rp160.000
free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Voucher
Lihat Semua
voucher line illustration
coin illustration
Voucher Bank CIMB NIAGA 2025
Diskon 15%
  • Diskon Belanja
  • Berlaku s/d 29 Juni 2025
  • Min. Belanja Rp350.000
Info
Kode:
GXCIMB15
voucher line illustration
coin illustration
Voucher Mid Year Sale 6.6 - 15K
Diskon Rp15.000
  • Diskon Belanja
  • Berlaku s/d 11 Juli 2025
  • Min. Belanja Rp200.000
Info
Kode:
BACABUKU15
voucher line illustration
coin illustration
Voucher Mid Year Sale 6.6 - 5K
Diskon Rp5.000
  • Diskon Belanja
  • Berlaku s/d 11 Juli 2025
  • Min. Belanja Rp50.000
Info
Kode:
BACABUKU5
voucher line illustration
coin illustration
Voucher Mid Year Sale 6.6 - 20K
Diskon Rp20.000
  • Diskon Belanja
  • Berlaku s/d 11 Juli 2025
  • Min. Belanja Rp250.000
Info
Kode:
BACAHEMAT20
voucher line illustration
coin illustration
Potongan Ongkir - KGX
Diskon Rp5.000
  • Diskon Ongkir
  • Berlaku s/d 11 Juli 2025
  • Min. Belanja Rp0
Info
Kode:
SERUKGX5
voucher line illustration
coin illustration
Voucher Bank BRI Back To School 2025
Diskon 20%
  • Diskon Belanja
  • Berlaku s/d 31 Juli 2025
  • Min. Belanja Rp200.000
Info
Kode:
GXBRIBTS20
Deskripsi
Awal Februari 2012, musim dingin di Kirgistan, aku berada dalam mobil Toyota Fortuner yang dikemudikan Genady Vasilievich, sopir berkebangsaan Rusia, merambat pelan di Jalur Sutra (Silk Road) yang diapit pegunungan dan bukit-bukit padas di Bishkek-Naryn-Tomok-Torugart Pass di Kirgistan utara. Di musim dingin, Jalur Sutra itu lebih mirip jalan kapas karena ditimbun salju setebal setengah meter. Di kanan kiri jalan, tebal salju bisa mencapai satu meter, beronggok-onggok seperti ribuan biri-biri. Di depanku, di samping Genady duduk Aimona Tashieva, gadis Kirgistan yang cerdas manis-mahasiswa pascasarjana bidang hukum di American University Washington, DC. Di jok belakang: Dr. Anne Deruyttere (Anne) dan Dr. Antonio La Vina (Tony). Kami bertiga adalah tim dari Compliance Review Panel Asian Development Bank (CRP-ADB) yang terbang dua hari sebelumnya dari Manila-Istanbul-Bishkek untuk menyelidiki kasus pemukiman tidak secara sukarela (involuntary resettlement)' di oblast (Provinsi) Naryn. Di belakang kami masih ada mobil kedua yang disopiri Igor yang membawa dua staf ADB. Mau tahu kisahnya lebih lanjut? Yuk, kita simak bersama – sama…! SINOPSIS Memoar seorang anak kolong (tentara) remaja bersama keluarganya: Ayah yang jarang di rumah, Ibu yang tabah, dan Eyang (nenek) yang eksentrik, penggemar sastra Jawa klasik. Tokoh aku menuturkan kejadian-kejadian riang, lucu, tegang, dan pilu selama tinggal di asrama-asrama tentara di kaki Gunung Slamet dalam rentang tahun 1960-1970. Pada masa itu, tentara sibuk terlibat pada Operasi Trikora, Dwikora, penumpasan PKI, dan PGRS/Paraku. Situasi ekonomi menghimpit dan politik rumit selama masa transisi Orde Lama ke Orde Baru, memuncak pada tragedi 30 September 1965.
Detail Buku
Tanggal Terbit
10 Sep 2018
ISBN
9786024336400
Halaman
464
Bahasa
Indonesia
Panjang
20.0 cm
Lebar
14.0 cm
Berat
0.6 kg
Product image
Yan Lubis
Anak Kolong di Kaki Gunung Slamet