pukul 14.00, seorang pria muda terlihat sedang menikmati Pukul secangkir moccacino. Sepertinya, pria muda itu sedang menunggu seseorang. Terlihat jelas bahwa dirinya sudah tidak sabar menunggu. Beberapa kali dia mencoba bangkit, tetapi beberapa kali pula dia membatalkannya—pria muda itu lebih memilih untuk menunggu. Bila dilihat dari gerak-geriknya, pria muda itu seperti sedang melakukan penyamaran. Berkali-kali dia terlihat membenarkan topinya sambil terus menundukkan wajahnya. Seakan-akan, ada sesuatu yang sedang ditutupinya. Namun ternyata, usahanya itu tampak sia-sia. Banyak sekali pengunjung kafe yang mengenalinya. Wajahnya benar-benar tidak asing lagi. "Bukankah itu Seokjin?” seorang pengunjung kafe berusaha menerka identitas pria muda itu. "Iya, sepertinya itu Seokjin Oppa "Tapi masa sih? Sepertinya bukan deh," seseorang juga terlihat berusaha menyangkal akan apa yang dilihatnya. "Lihat deh, itu benar-benar si manusia es itu. Hatinya membeku dan sulit ditaklukkan oleh cewek mana pun. "" "Benarkah?" "Dia emang sok jual mahal! Mentang-mentang dia idol gitu? Hah! Dia nggak sadar ya kalau boybandnya itu udah lama vacuum. Paling bentar lagi, kariernya juga bakalan game over. Hahahaha." "Idol kok cuman tampil di variety show doang. Idol apaan tuh? Dia itu sekuter, selebritis kurang terkenal." "Hahaha, bukan sekuter lagi! Dia mah stiker, selebritis tidak terkenal. Hahahaha." "Hahahahahahaha." Merasa sedang diawasi oleh banyak mata dan diperbincangkan oleh banyak orang, pria muda itu pun segera bangkit dari tempat duduknya. Bersamaan itu juga, seorang lelaki paruh baya menarik tangannya dan membawanya pergi dari tempat tersebut. Topi yang sejak tadi digunakan oleh pria muda itu pun terhempas. Rambutnya yang berwarna baby pink pun terlihat jelas. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, September 2023