Luka masa lalu adalah bom waktu yang bisa menghancurkan masa kini dan masa depan kita. Namun, bagaimana kalau ternyata kita bisa melempar “bom waktu” tersebut kembali ke masa lalu dan memusnahkan semua luka dan trauma sehingga kita bisa menjalani hidup, sekaligus menyongsong masa depan, dengan kekuatan penuh? Dalam buku ini, tersaji cerita-cerita mengenai mereka yang berjuang untuk bangkit dari trauma dan luka batin, juga mengenai mereka yang sudah berhasil menaklukkan emosi-emosi negatif dan mengolahnya jadi kekuatan untuk menghadapi kehidupan. Keunggulan : Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan pasien-pasien yang pernah ia tangani sehingga “feeling”-nya sangat terasa Gaya narasi ala esai-esai Korea yang sangat ringan dan mudah dipahami, tapi penuh makna Topik bahasan relate dengan kondisi terkini masyarakat Indonesia Profil Penulis: Jun Mee Kyung adalah seorang penulis Korea Selatan yang terkenal dengan novel-novelnya yang menyentuh hati dan realistis. Karya-karyanya seringkali membahas tentang kehidupan sehari-hari, hubungan antar manusia, dan isu-isu sosial yang relevan. Informasi Umum: Nama: Jun Mee Kyung (전미경) Kebangsaan: Korea Selatan Genre: Fiksi, Novel Kontemporer, Realisme Sosial Karya Terkenal: "The Courage to be Disliked" (미움받을 용기), "Love in the Time of Cholera" (콜레라 시대의 사랑) Gaya Penulisan: Jun Mee Kyung dikenal dengan gaya penulisannya yang sederhana namun mendalam. Ia mampu menggambarkan emosi dan kompleksitas hubungan manusia dengan sangat baik. Karya-karyanya sering kali memberikan pandangan baru tentang kehidupan dan menginspirasi pembaca untuk berpikir secara kritis. Karya-karya Terkenal: The Courage to be Disliked: Novel ini membahas tentang filsafat Adlerian, sebuah pendekatan psikologi yang menekankan pada pentingnya penerimaan diri dan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Love in the Time of Cholera: Novel ini menceritakan tentang kisah cinta yang rumit dan bertahan lama di tengah wabah kolera.