Dalam buku ini, penulis seakan mencoba menyampaikan bahwa misinya yang tersirat dalam menulis cerpen reflektif ini adalah untuk berbagi rasa, berbagi cerita, dan mendewasakan iman bersama Cerpen ini memberikan kalimat-kalimat yang begitu puitis. Untaian kalimat sastra dalam buku kumpulan cerpen ini sungguh layak menjadi sahabat baca harian. Dengannya kita dapat menggali kembali nilai-nilai kasih yang semakin jarang terucap serta dilakukan. Terutama di ranah media sosial yang semakin ramai dengan fase tipu, curiga dan hujat. Buku ini sungguh dapat menjadi penawar atas kegelisahan itu. Sinopsis Buku Sebuah buku kumpulan cerpen reflektif untuk berbagi rasa, berbagi cerita, dan mendewasakan iman bersama. Kisah-kisah kehidupan yang dibalut indah dengan benang-benang refleksi agar para pembaca dapat memetik maknanya. Dalam dekapmu, seperti terkunci dalam surga. Harta karunku adalah kamu. Bintang emasku. Benarlah kalimat sang bijak yang berkata, “Sungguh nyata bahagia terasa saat kita tulus memberi.” Dari kekuranganmu, dari ketidakseberapaanmu, dari milikmu yang kau anggap sekadar tidak berarti. Namun jika kamu berani memberi dari situ, kesemuanya itu lebih berarti. “We live in a world full of darkness.. “A world blind to beauty, to grace, to miracle.. “But, my world is full of wonder.. “My world is full of grace and my world is beautiful..” Air mata Anne telah berbunga. Hadiah untuk Anne si wanita bijak. Ia berhasil menyaring pasir-pasir kehidupan dan menemukan anugerah-anugerah yang unik dan berharga dari Sang Pencipta. Dan di atas segalanya itu, hanya BUNDA yang setia menjadi samudra jiwa menjadi muara kala lara dan suka singgah.