Agama dan Kehidupan adalah era ketika agama semakin diprovokasi akan elan vital-nya dan impak positifnya terhadap manusia dan kehidupannya. Era ini adalah era ketika agama kian disudutkan dan diuji karena sebagian agamawan dan pemeluknya lebih banyak beretorika dan berkhotbah ketimbang bertindak dan berwujud nyata. Akibat ulah sebagian mereka itu, agama dicurigai, pemeluk taatnya dicap fanatik dan ekstremis, hingga sebagian orang menyatakan keluar dari agama dan mengklaim diri sebagai ateis. Tapi di luar sana, lebih banyak orang percaya, dalam studi lima tahun terakhir, bahwa agama tidak akan pernah lenyap. Bahwa memang terjadi penurunan religiusitas dan keyakinan beragama secara global, khususnya di negara-negara Barat dan sekular, tak menghilangkan ingatan manusia akan agama dan peranannya. Baik dipelihara dengan rasa takut maupun cinta dan rasional, agama telah berhasil mengabadikan dirinya sendirinya. Era sekarang yang sering disebut era post-truth Dalam buku ini dua puluh ceramah yang disampaikan oleh Murtadha Muthahhari-filsuf yang syahid pada 2 Mei 1979-mengafirmasi akan premis di atas bahwa agama amat berperan pada kehidupan manusia. Dengan berbasis rasionalitas dan keilmuan yang mumpuni, penulis berhasil menjahit tema-tema seperti pandangan Islam tentang keadilan, tentang dunia, tentang ilmu, tentang hak-hak dan kedudukannya, musibah dan kesulitan, akar penyimpangan kaum muslim, hingga masalah spiritualitas dan doa yang semuanya sebenarnya bermuara pada tauhid dan keadilan-Nya. Argumen-argumen sang penulis tentunya memberikan inspirasi tersendiri kepada sidang pembaca. Salah satu hal yang memperlemah jiwa manusia dan merusak akhlak manusia adalah wahan dan kesenangan (Murtadha Muthahhari)