Gramedia Logo
Product image
Product image
Tempo

Afganistan: Negeri yang Koyak Oleh Perang

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Format Buku
Deskripsi
Di masa lalu, Afganistan seperti negeri dongeng. Alamnya sangat indah. Dataran tingginya memiliki bukit berlapis-lapis yang menjaga dari kekejaman cuaca yang kerap tidak menentu. Lembahnya yang subur menjadi begitu berwarna-warni di musim semi, saat mereka merayakan Nauruz di bulan April. Sungai-sungainya mengalirkan air yang sangat dingin, dari es di gunung-gunung tertinggi mereka yang meleleh di musim panas. Masyarakatnya hidup dalam damai. Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional yang menjaga keharmonisan. Spiritualisme dan sufisme menjadi pemandu mereka dalam beragama. Kemudian, datang kerakusan akan kekuasaan. Satu per satu penguasa digulingkan. Selama lebih dari 40 tahun mereka berperang melawan saudara sebangsa mereka. Alam pun koyak, masyarakat terbelah. Afganistan tidak lagi menjadi sebuah potongan surga, tetapi menjadi neraka yang ditinggalkan, bahkan oleh anak-anak mereka sendiri. Masyarakat yang hidup dengan damai menjadi masyarakat yang selalu memeluk senjata, hingga dalam tidur. Pada pertengahan Agustus 2021, dunia dikejutkan oleh kembalinya Taliban. Dalam serangan yang amat singkat, mereka berhasil menguasai kembali Kabul, setelah 20 tahun mereka tinggalkan. Dunia melihat kembalinya Taliban seperti melihat hantu yang bangkit dari kuburnya. Bagaimana mungkin kekuatan yang sudah dikalahkan 20 tahun lalu itu bangkit kembali? Buku Afganistan: Negeri yang Koyak Oleh Perang akan menguak sejarah Afganistan, mulai dari masa keemasannya hingga masa perang yang membuat Afganistan kehilangan potongan surganya. Peperangan yang terjadi di Afganistaan membawa perubahan banyak pada negara yang dulu terkenal dengan alamnya.
Detail Buku