Cinta, satu kata berjuta makna. Kata orang jatuh cinta itu macam-macam rasanya. Adakalanya kamu akan tersenyum bahagia karena indahnya cinta, atau menangis merenung karena kehilangan pasangan yang dicinta. Perasaan cinta seringkali datang tanpa kita sadari. Mewarnai hari-hari dengan berbagai misteri. Tak jarang juga saat jatuh cinta kita jadi lebih puitis dalam berkata. Kalau sudah begini, kata-kata manis yang puitis bisa menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan rasa. Bahkan disaat patah hati sekalipun, kata-kata puitis tetap bisa menggambarkan hati yang terluka. Sajak lahir dari imajinasi yang berkeliaran, juga lahir dari realitas sekitar yang diwarnai khayalan. Kata-kata kadang kaku dan membeku walaupun terkadang cair mengikuti situasi. Menjadi juang walau pun tak pernah berjuang, kadang menjadi senjata walau tak mematikan dan terkadang menjadi teman bagi yang sepi. Sajak bukan hanya sebatas kata yang penuh rima dengan keindahan bunyi tapi menjadi media dalam berjuang. Kata-kata dalam sajak hanyalah pengantin diksi yang diarak menuju pelaminan perjuangan. Sinopsis Mentari, terbitlah lebih awal. Sudah lelah rasanya menahan tangis di sudut kamar. Sudah bergelas-gelas kopi kuseduh tanpa tahu di mana akhir penderitaan ini ku teguk. Kopiku kini hanya tersisa ampas. Harapku telah terhempas. Aku percaya bahwa Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang lebih besar dan tentunya lebih indah untukku. Tuhan selalu memberikan kejutan kepada siapa saja yang mampu merawat sabar dan tabah.