Bahasa Indonesia

Struktur Teks Negosiasi dan Contoh yang Tepat serta Cara Membuatnya!

Struktur Teks Negosiasi
Written by Siti Badriyah

Struktur Teks Negosiasi – Seperti yang Grameds ketahui, manusia adalah makhluk berakal. Kita mempunyai kemampuan untuk berpikir dan menyelesaikan masalah yang kita miliki. Kemampuan dalam berpikir dan menyelesaikan masalah ini adalah suatu hal yang belum tentu dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.

Sebagai contoh, tidak jarang Grameds menemukan perbedaan pandangan dengan orang lain. Meskipun begitu, bukan berarti Grameds akan langsung menjauhi atau lebih buruk, mengkonfrontasi hingga bahkan menyebabkan luka fisik karena adanya perbedaan pandangan tersebut.

Alih-alih, Grameds tentu saja akan melakukan pendekatan untuk mengetahui alasan mengapa adanya perbedaan pandangan tersebut. Dan lebih baik, kalian bisa saja mencari jalan tengah untuk menghadapi perbedaan pandangan tersebut. Ini merupakan salah satu contoh bahwa manusia adalah makhluk berakal dan tidak serta merta menghadapi sesuatu dengan frontal.

Definisi Negosiasi

Struktur Teks Negosiasi

unsplash.com

Salah satu metode yang bisa membantu menyelesaikan masalah ini adalah negosiasi. Dalam artikel ini kita akan membahas serba-serbi mengenai negosiasi, khususnya terkait dengan teks negosiasi, mulai dari pengertian teks negosiasi, struktur teks negosiasi, dan tujuan dibuatnya teks negosiasi.

Tetapi, sebelum itu, alangkah baiknya jika kita mempelajari terlebih dahulu definisi dari negosiasi. Untuk itu, kita akan mengambil definisi tersebut dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Cambridge, dan sejumlah pendapat dari para ahli.

Jika kita membuka KBBI, tertulis definisi dari negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya. Negosiasi juga dapat diartikan sebagai penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.

Tidak jauh berbeda dengan KBBI, definisi dari negosiasi menurut Kamus Cambridge setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah proses mendiskusikan sesuatu dengan seseorang untuk mencapai kesepakatan dengan mereka, atau diskusi itu sendiri.

Tidak hanya dari kamus-kamus saja, terdapat pula beberapa definisi mengenai negosiasi dari sejumlah ahli. Kali ini, kita akan membahas 3 definisi negosiasi para ahli ini:

  • Negosiasi merupakan proses di mana kedua belah pihak yang awalnya memiliki pendapat berbeda, akhirnya mencapai suatu kesepakatan tertentu (Jackman, 2005).
  • Negosiasi adalah proses tawar-menawar yang dilakukan dengan cara berunding, agar mencapai kesepakatan kepada dua belah pihak (Ulinuha, 2013).
  • Negosiasi merupakan proses komunikasi di mana kedua belah pihak, dengan tujuan dan sudut pandang masing-masing, berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan terkait masalah mereka (Hartman, 1997).

Dari berbagai definisi di atas, baik itu dari kamus besar maupun para ahli, Grameds bisa simpulkan bahwa negosiasi merupakan sebuah proses yang pada dasarnya bertujuan membantu dua belah pihak agar mereka mampu meraih kesepakatan yang menguntungkan keduanya.

Negosiasi sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan dan sulit untuk dipisahkan. Secara tidak sadar, terkadang kita sudah melakukan proses negosiasi bahkan dalam hal terkecil sekalipun. Grameds yang ingin mengasah kemampuan untuk bernegosiasi dalam keseharian, bisa membaca buku “Negosiasi Itu Ada Ilmunya: Mengupas Strategi Dahsyat Memenangkan Negosiasi dengan Siapa Saja, Kapan Saja, dan di Mana Saja“.

Struktur Teks Negosiasi

Pengertian Teks Negosiasi

Dan setelah membaca penjelasan mengenai definisi dari teks negosiasi itu sendiri, Grameds seharusnya sudah bisa mendapat gambaran mengenai pengertian serta fungsi dari teks negosiasi. Di bawah ini, kita akan bahas satu per satu mengenai sejumlah hal yang perlu diketahui dari teks negosiasi.

Pada dasarnya, teks negosiasi merupakan salah satu sarana atau media untuk melakukan kegiatan negosiasi. Perlu diketahui bahwa negosiasi dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Dan ketika seseorang melakukan negosiasi secara tulisan, teks negosiasi dapat digunakan untuk melancarkan kegiatan negosiasi itu sendiri.

Struktur teks negosiasi, yang nantinya akan dibahas pada sub-bab berikutnya, berisikan sejumlah poin yang akan mempermudah jalannya negosiasi. Secara kasar, struktur negosiasi diawali dari orientasi, dilanjutkan dengan pengajuan, penawaran, persetujuan, dan diakhiri dengan penutup.

Struktur Teks Negosiasi

Struktur Teks Negosiasi

unsplash.com

Agar lebih jelas, berikut penjelasan lebih mendetail dari struktur teks negosiasi yang tadi sempat dijelaskan di atas. Semoga saja, dengan adanya penjelasan ini, Grameds bisa mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai negosiasi beserta teks negosiasi itu sendiri.

1. Orientasi

Orientasi dapat dikatakan sebagai bagian pembuka dari teks negosiasi. Isinya biasanya berupa pengantar dan salam, serta tujuan mengapa seseorang ingin mengawali negosiasi. Bagian ini terbilang penting, karena merupakan kesan pertama yang akan diberikan seseorang terhadap orang lain.

Jika bagian orientasi ini disepelekan, maka bisa saja orang yang diajak untuk bernegosiasi tidak merasa tertarik untuk melakukan kegiatan ini. Alih-alih dapat memulai negosiasi terkait sesuatu hal, justru seseorang malah ditolak sebelum memulai negosiasi.

2. Pengajuan

Jika sudah melewati bagian orientasi, seseorang bisa memulai untuk melakukan proses negosiasi. Dalam teks negosiasi, hal ini dimulai dari bagian pengajuan, yang sesuai dengan namanya, seseorang dapat mengajukan permintaan mereka terhadap lawan bicara dalam negosiasi.

Dalam bagian pengajuan, suatu belah pihak menjelaskan tujuan dan alasan mengapa mereka melakukan negosiasi. Selain itu, mereka juga menjelaskan apa saja yang mereka ingin capai dalam kegiatan negosiasi secara jelas, agar pihak lainnya dapat memahami alasan di balik negosiasi ini.

3. Penawaran

Setelah menjelaskan maksud dan tujuan dari negosiasi, kedua belah pihak bisa masuk ke dalam topik inti dari negosiasi itu sendiri, yaitu tawar-menawar. Proses tawar-menawar dalam teks negosiasi ini akan terus berlangsung hingga akhirnya kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang menguntungkan keduanya.

Dalam bagian penawaran, sudah pasti kedua belah pihak akan memberi pengajuan atau tawaran berdasarkan tujuan serta motif masing-masing. Tidak jarang proses ini memakan waktu yang cukup lama, hingga akhirnya kedua belah pihak menyetujui tawaran satu sama lain.

4. Persetujuan

Bagian persetujuan baru akan tercapai dan bisa ditulis ketika dua belah pihak mampu menemukan penawaran yang menguntungkan untuk keduanya, dan menyepakati penawaran tersebut. Adanya persetujuan antara kedua belah pihak menandakan akhir dari proses negosiasi.

Satu hal yang perlu Grameds perhatikan adalah persetujuan antara kedua belah pihak harus terjadi tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Jika ada pihak yang merasa terpaksa dalam menyetujui tawaran, tandanya ada sesuatu yang salah dalam proses negosiasi ini.

5. Penutup

Sesuai dengan namanya, bagian penutup adalah bagian yang benar-benar mengakhiri isi dari teks negosiasi. Layaknya bagian penutup dalam jenis teks lain, penutup pada teks negosiasi juga diisi oleh kata ucapan terima kasih, salam penutup, dan kalimat-kalimat lain yang bisa dipakai sebagai penutup negosiasi.

Layaknya orientasi di bagian awal, bagian penutup juga tidak bisa disepelekan. Penutup pada teks negosiasi bertujuan untuk menciptakan kesan terakhir yang baik dalam suatu negosiasi. Apalagi, umumnya negosiasi bisa berjalan dengan panas dan alot.

Teks negosiasi sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak materi yang dipelajari pada mata pelajaran Bahasa Indonesia saat kelas 10 SMA. Grameds, khususnya yang baru saja atau sedang berada di jenjang pendidikan SMA, bisa mencoba melatih dan mengasah kemampuan Bahasa Indonesia dengan buku “Mandiri Bahasa Indonesia 1 SMA/MA Kl 10 / K 2013“.

Struktur Teks Negosiasi

Contoh Teks Negosiasi

Tadi sudah sempat disinggung bahwa negosiasi merupakan proses yang cukup sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa kita sadari sekalipun, terkadang kita melakukan negosiasi dalam hal-hal kecil yang terkesan sepele, itu memerlukan proses negosiasi di dalamnya.

Agar Grameds bisa memahami lebih lanjut mengenai negosiasi, khususnya teks negosiasi beserta strukturnya, kali ini kalian akan diberikan sebuah contoh teks negosiasi. Contoh teks negosiasi ini juga untuk membuktikan bahwa sebuah negosiasi bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja.

Pada contoh di bawah ini, negosiasi berlangsung di sebuah pusat perbelanjaan. Seseorang sedang berjalan dan tidak sengaja menabrak orang lain yang kebetulan sedang memakan es krim ketika sedang duduk, membuat es krim tersebut jatuh berceceran.

Orang 1: “Aduh, maaf. Saya nggak sengaja nabrak.”
Orang 2: “Yah, es krim saya jadi jatuh gini. Saya nggak bisa makan lagi dong.”
Orang 1: “Iya saya minta maaf ya. Tadi benar-benar nggak sengaja. Saya tadi lagi balas chat teman saya.”
Orang 2: “Lain kali hati-hati ya. Celana sama sepatu saya juga kotor nih gara-gara kena es krim”.
Orang 1: “Saya bantu bersihkan ya? Saya kebetulan bawa tisu di tas saya.”
Orang 2: “Nggak usah, terima kasih. Saya punya tisu sendiri. Saya bersihkan sendiri aja bisa kok.”
Orang 1: “Kalau begitu saya belikan es krim buat menggantikan yang tadi jatuh bagaimana?”
Orang 2: “Oh iya, boleh kok.”
Orang 1: “Tadi makan es krim yang rasa apa ya kalau boleh tahu?”
Orang 2: “Tadi saya beli rasa vanilla. Topping-nya pakai Oreo sama permen M&M.”
Orang 1: “Baik, tunggu sebentar ya, akan saya belikan lagi.”
Orang 2: “Oke, terima kasih.”
Orang 1: “Terima kasih kembali.”

Percakapan di atas tentu pernah terjadi terhadap sejumlah orang ketika sedang berkunjung ke pusat perbelanjaan. Meskipun sekilas hanya terlihat hanya sebagai percakapan permintaan maaf biasa, kenyataannya itu merupakan sebuah negosiasi dari seseorang dengan orang lain.

Grameds bisa perhatikan kalau dua dialog pertama merupakan orientasi negosiasi, dan dua dialog selanjutnya merupakan pengajuan. Sementara penawaran dari negosiasi ini berlanjut mulai dari dialog kelima sampai dengan dialog kedelapan. Dialog kesembilan dan dialog kesepuluh merupakan bagian persetujuan, dan tiga dialog terakhir adalah bagian penutup.

Selain contoh di atas, Grameds bisa menemukan berbagai contoh teks negosiasi lain. Teks negosiasi di atas merupakan salah satu contoh sederhana dari sebuah negosiasi pada kehidupan sehari-hari. Bahasanya pun bukanlah bahasa yang terlalu baku dan lebih mudah dipahami.

Terdapat juga contoh teks negosiasi formal yang menggunakan bahasa baku serta isi pembahasan lebih berat. Negosiasi jenis ini biasanya dilakukan oleh tokoh-tokoh penting, untuk merundingkan hal-hal yang berpotensi untuk mempengaruhi masyarakat luas, baik itu secara lokal, regional, maupun global.

Cara Membuat Teks Negosiasi

Struktur Teks Negosiasi

unsplash.com

Setelah mempelajari definisi, struktur teks negosiasi, dan melihat contoh dari teks negosiasi, kali ini Grameds akan mempelajari terkait cara membuat teks negosiasi. Sesi ini merupakan sesi terakhir, yang bertujuan agar kalian semakin memahami dan bisa menerapkan negosiasi dalam keseharian.

Berdasarkan contoh di atas, Grameds mungkin bisa menyimpulkan bahwa teks negosiasi bukanlah sesuatu yang sulit dipahami. Seseorang dapat membuat teks negosiasi dengan catatan mereka sudah memahami struktur dan isi dari teks jenis ini.

Bagian ini akan membantu Grameds agar mampu merencanakan dan merancang sebuah teks negosiasi yang baik. Penjelasan dari proses pembuatan ini juga diharapkan agar kalian bisa menulis teks negosiasi dengan lancar. Berikut penjelasannya.

1. Memilih Tema

Langkah pertama ini bisa jadi salah satu langkah penting yang perlu dilakukan oleh seseorang ketika membuat sesuatu. Dan hal ini tentu berlaku pula dalam proses pembuatan teks negosiasi. Grameds bisa menentukan fokus, latar belakang dan juga pokok permasalahan dari teks negosiasi ini.

2. Menentukan Pihak yang Terlibat

Grameds tentu sudah tahu bahwa negosiasi tidak akan berjalan jika hanya ada satu pihak saja. Oleh karena itu, kalian bisa tentukan siapa saja pihak yang akan terlibat dalam negosiasi ini. Kalian bisa memuat seberapa banyak pihak yang akan ikut dalam negosiasi, sesuai dengan kebutuhan teks.

3. Mencari Topik Permasalahan

Jika kedua hal di atas sudah jelas, Grameds dapat merencanakan lebih dalam mengenai topik permasalahan negosiasi. Pastikan kalau topik permasalahan tidak melenceng dari tema yang sudah kalian tentukan. Orang akan bingung jika permasalahan pada negosiasi ini ternyata berbeda dengan tema yang sudah diambil.

4. Mempersiapkan Proses Tawar-Menawar

Grameds sudah mengetahui bahwa bagian penawaran adalah bagian yang paling penting dalam berjalannya suatu negosiasi. Kalian harus memperhatikan masalah ini lebih mendetail. Pastikan bawah penawaran dari kedua belah pihak masuk akal dan bisa diterima.

5. Menulis Kerangka dan Struktur

Setelah itu semua jadi, Grameds bisa mulai memasukan hal-hal yang kalian sudah tentukan sebelumnya ke dalam kerangka penulisan. Pada proses ini juga, kalian dapat menentukan bagian mana yang akan masuk ke dalam struktur teks negosiasi.

6. Mengembangkan Kerangka Menjadi Teks Negosiasi Utuh

Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah mengembangkan kerangka yang sebelumnya kalian buat menjadi teks negosiasi seutuhnya. Grameds bisa menambahkan hal-hal lain sesuai dengan keperluan isi teks, dan juga melakukan proses penyuntingan agar isi teks jelas dan mudah dipahami pembaca.

Grameds yang masih duduk di bangku sekolah dasar atau sekolah menengah mungkin bertanya-tanya terkait penting atau tidaknya mempelajari mempelajari teks negosiasi ini. Wajar saja, istilah negosiasi sendiri umumnya mengacu ke hal-hal yang bersifat dewasa, meskipun faktanya tidak selalu seperti itu.

Bisa saja beberapa di antara Grameds yang baru mengetahui kalau negosiasi dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, topik dari negosiasi sendiri bisa berupa hal-hal yang sederhana dan dapat terjadi kepada orang biasa, seperti contoh kasus di atas tadi.

Semakin kalian dewasa, kalian akan sadar bahwa negosiasi adalah salah satu hal penting yang perlu dikuasai. Kepiawaian dalam bernegosiasi dapat menghindarkan kalian dari konflik yang tidak seharusnya ada, dan mempermudah kalian untuk mendapatkan apa yang kalian mau.

Wajar saja jika banyak buku yang membahas mengenai kemampuan untuk bernegosiasi. Meskipun buku tersebut umumnya ditujukan untuk orang-orang yang memang memerlukan kemampuan untuk bernegosiasi, tentu saja orang-orang biasa juga dapat membaca buku-buku tersebut. Salah satu dari sekian banyak buku mengenai kemampuan bernegosiasi adalah buku “Seni Negosiasi (Secrets Of Power Negotiating): Seni Canggih Untuk Melejitkan Kesuksesan Anda“.

Struktur Teks Negosiasi

Selain buku-buku terkait struktur teks negosiasi yang direkomendasikan di atas, Grameds juga dapat menemukan buku lain sesuai minat dan kebutuhan kalian di situs www.gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi dan ilmu #LebihDenganMembaca.

Penulis: M. Adrianto S.

BACA JUGA:

  1. Struktur Teks Berita: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Kaidah Kebahasaan, hingga Contohnya
  2. Struktur Teks Ulasan serta Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya 
  3. Struktur Teks Eksplanasi dan Tujuannya 
  4. Struktur Teks Cerita Sejarah – Jenis, Nilai-Nilai, dan Contohnya
  5. Teks Deskripsi: Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis, dan Contoh

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah