Komunikasi

Pengertian Etiket: Perbedaan dengan Etika, Karakteristik, dan Contohnya

Written by Tere

Pengertian Etiket – Sebagai makhluk sosial yang bermartabat dan berbudi luhur ada baiknya kita menanamkan nilai-nilai sosial yang baik dalam diri kita dan menyebarkannya kepada khalayak ramai. Salah satu ciri orang bermartabat adalah memiliki sopan santun dalam kesehariannya agar bisa menjalani kehidupan yang rukun dan damai tanpa adanya perselisihan satu sama lain.

Istilah etiket sendiri sebenarnya cukup erat kaitannya dengan etika. Walaupun saling terkait satu sama lain namun jelas kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Secara umum etiket dijelaskan sebagai tata cara melakukan sopan santun dan sebaliknya etika adalah penerapan langsung wujud dari sopan santun tersebut.

Keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat yang damai namun perlu diketahui agar sobat grameds tidak lagi keliru ketika diminta menjelaskan perbedaan antara etiket dan etika itu apa, maka pembahasan kali ini kami telah merangkum informasi mengenai etiket, jenis, contoh ,dan perbedaannya dengan etika yang akan menambah wawasan sobat grameds sekalian.

Selanjutnya pembahasan tersebut telah kami sajikan dan dapat disimak di bawah ini!

Pengertian Etiket dan Etika

Pengertian Etiket

Sumber: Del FM

Terkadang kita sulit membedakan antara etika dan etiket. Karena kedua istilah tersebut sering dianggap sama. Etika dan etiket memiliki arti yang berbeda jika diamati lebih dekat. Meski sebenarnya mereka memiliki banyak kesamaan.

Etiket adalah sikap, seperti tata krama atau aturan lain, yang mengatur hubungan antar kelompok pekerja budaya. Etiket berasal dari kata Prancis “etiquette”.

Yang paling dasar adalah salah satu hal terpenting yang diajarkan orang tua kepada anak-anak mereka. Anak-anak yang dibesarkan dengan tata krama dasar dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat. Ini bekal penting untuk masa depan. Beberapa yayasan anak terbiasa berterima kasih, meminta maaf, memahami cara berbagi, mau membantu orang lain dan mengetahui cara berkomunikasi yang benar dengan orang lain.

Tata krama dasar atau etiket adalah perilaku baik seseorang dalam hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya. Seseorang dengan perilaku yang baik juga menjalani kehidupan sosial yang baik. Oleh karena itu, orang tua harus mengajarkan tata krama dasar kepada anaknya sejak dini agar kelak bisa berkomunikasi. Ada berbagai jenis perilaku yang terdiri dari perilaku dasar.

Sedangkan dalam kajian ilmu linguistik, kata etika berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti berasal dari kebiasaan. Dalam hal ini, perspektif objek adalah tindakan, sikap, atau perilaku orang tersebut. Secara lebih spesifik, pengertian etika adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan seorang individu dalam lingkungan sosialnya, yang sarat dengan aturan dan prinsip yang berkaitan dengan perilaku yang dianggap pantas.

Etika adalah disiplin  yang bertujuan untuk mempelajari moralitas. Selain etika, moralitas dipelajari oleh beberapa disiplin ilmu lain, antara lain antropologi, sosiologi, dan psikologi. Perbedaannya terletak pada pendekatan yang digunakan untuk memahami moralitas. Pendekatan yang digunakan dalam etika adalah studi deskriptif tentang moralitas. Etika menjadi masalah utama aktivitas sosial manusia. Tujuan etika bersifat deskriptif dan preskriptif. Deskriptif berarti bahwa etika membuat pengamatan tentang karakteristik individu. Sementara itu, precept berarti bahwa tujuan etika adalah untuk menilai tindakan orang dan memberikan rekomendasi atau persetujuan atas tindakan orang.

Namun, pengertian umum etika adalah aturan, norma, aturan atau prosedur yang biasanya digunakan sebagai pedoman atau prinsip untuk kinerja tindakan dan perilaku individu. Penerapan standar ini erat kaitannya dengan baik buruknya karakter individu dalam masyarakat.

Jadi etika adalah ilmu yang mengkaji baik dan jahat serta tugas, hak dan tanggung jawab baik secara sosial maupun moral bagi setiap orang dalam kehidupan sosialnya. Atau dapat juga dikatakan bahwa etika mencakup nilai-nilai yang berkaitan dengan moralitas individu mengenai benar dan salah

Pengertian Etiket

Perbedaan Mendasar Antara Etiket dan Etika

Dengan memahami ini, Anda juga akan memiliki pemahaman tentang perbedaan antara etika dan etiket. Agar Anda tahu lebih jelas, berikut kami rangkum perbedaan antara etika dan etiket sehari-hari.

Buku Teks Umum Etika Karya Asmawati Burhan (2019) melaporkan perbedaan etika dan etiket yang berkaitan dengan perilaku manusia. Baik etika maupun etiket memberi nama pada perilaku manusia, yaitu apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak. Salah satu perbedaan antara etika dan etiket adalah ruang lingkupnya. Etika adalah tentang moralitas individu. Meskipun etiket adalah tentang sopan santun.

Menurut K. Bertens, buku Etika (2007) menjelaskan empat perbedaan antara etika dan etiket. Berikut penjabarannya:

  • Etiket adalah tentang bagaimana seharusnya seseorang bertindak. Sedangkan, etika mengacu pada standar tindakan itu sendiri.
  • Etiket hanya valid dalam koneksi sosial. Pada saat yang sama, etika selalu berlaku, meski tidak ada yang memperhatikannya.
  • Etiket itu relatif (apa yang dianggap sopan dalam satu budaya mungkin tidak sopan di budaya lain). Padahal etika itu mutlak atau tidak perlu dipertanyakan lagi.
  • Etiket hanya berlaku untuk bagian luar seseorang. Padahal etika mengacu pada sisi batin (spiritual) seseorang.

Perbedaan antara etika dan etiket dapat kita mulai dengan mengenali peran etika dalam kehidupan sehari-hari. Etika memenuhi fungsinya sebagai tempat pengenalan kritis dalam menghadapi berbagai keadaan moral yang membingungkan.

Selain itu, etika juga merupakan indikator kemampuan intelektual. Kemampuan intelektual adalah kemampuan bernalar secara rasional dan kritis. Kemudian etika juga bekerja dalam orientasi etis, yang sangat diperlukan dalam sikap rasional dalam kondisi lularis.

Perbedaan etika dan etiket dapat kita pelajari terlebih dahulu dari ciri salah satunya, yaitu etika. Etika memiliki beberapa ciri yang perlu kita pahami sebagai kajian ilmu sosial, antara lain:

1. Sifat absolute atau mutlak

Artinya etika berlaku untuk semua orang, di mana saja dan kapan saja. Etika sebagai prinsip  tidak perlu dipertanyakan lagi dan tidak bergantung pada landasan moral yang berubah.  Misalnya, membunuh orang lain dan merampas hak atau harta benda adalah perbuatan dan perbuatan asusila apapun  alasannya.

2. Etika untuk menilai apakah perbuatan manusia itu baik atau buruk.

Etika biasanya berlaku, meskipun tidak ada yang membuktikannya. Hal ini karena etika berkaitan dengan prinsip hati nurani dan kehidupan manusia yang baik. Misalnya, jika seseorang mencuri, meskipun tidak ada orang lain yang mengetahuinya, itu tetap  merupakan perbuatan yang  melanggar etika dan norma yang berlaku. Jadi moral seseorang pada akhirnya buruk, bahkan jika polisi tidak pantas mendapatkannya.

3. Etika erat kaitannya dengan perbuatan atau tingkah laku manusia.

Etika, yaitu cara memandang ke dalam tentang hubungan baik dan buruk dari perbuatan yang dilakukan oleh orang atau perorangan. Pada dasarnya, setiap orang diajarkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Kemudian manusia berangsur-angsur mengetahui hal-hal yang baik dan buruk, sehingga mereka terbentuk dan meresap ke dalam hati mereka. Tentu saja, ini membuat orang berdebat apakah mereka ingin melakukan kejahatan atau perbuatan  jahat.

4. Etika juga berkaitan dengan cara pandang akal budi manusia.

Etika sangat erat kaitannya dengan tingkah laku, perbuatan dan tingkah laku seseorang. Dengan cara ini, etika sebagian besar berkembang secara alami sebagai akibat dari perilaku, tindakan, dan perilaku individu. Tingkah laku  dan perbuatan yang buruk dianggap sebagai etika yang buruk, sedangkan tingkah laku dan perbuatan yang baik juga dianggap sebagai etika yang baik. Pada dasarnya, bagaimanapun, etika sangat terkait dengan perilaku dan tindakan individu itu sendiri.

Maka etika selalu berlaku, bahkan ketika tidak ada orang lain yang melihat.

Perbedaan etika dan etiket berikutnya juga dapat dilihat dari kegunaannya. Keunggulan etika itu sendiri adalah bahwa melalui etika orang dapat berkontribusi pada sikap yang berlaku antara berbagai sudut pandang dan moralitas. Kemudian etika juga berguna untuk membedakan  mana yang tidak bisa diubah dan  mana yang bisa diubah.

Selain itu, melalui pemikiran yang sistematis dan kritis, etika juga dapat memecahkan masalah moralitas dan kondisi sosial lainnya yang meresahkan masyarakat.

Kemudian etika juga didasarkan pada akal, bukan emosi, yang dapat merugikan banyak orang. Yakni berpikir dan bekerja secara sistematis dan teratur. Etika juga dapat menggali suatu masalah sampai ke akar-akarnya, bukan hanya karena rasa ingin tahu, tanpa mempedulikannya.

Pengertian Etiket

Karakteristik Etiket

Etiket mengacu pada cara bertindak, kebiasaan, cara atau perilaku tertentu yang dianut oleh sekelompok orang ketika melakukan sesuatu. Contoh etiket adalah memberi dengan tangan kanan.

Etiket hanya berlaku untuk interaksi sosial. Dengan kata lain, jika tidak ada saksi atau orang, maka aturan (adat) tidak berlaku. Misalnya, jika seseorang meletakkan kakinya di atas meja sambil duduk di  kursi dan orang lain  duduk bersamanya, maka  ini bukan etiket. Namun, aktivitas seperti itu tidak masalah jika tidak ada yang melihat atau jika dia hanya duduk sendirian.

Etiket  sangat relatif. Bersikap kasar kepada satu kelompok orang mungkin tidak menjadi masalah bagi kelompok orang lain. Meludah saat makan adalah pelanggaran etiket  relatif, sedangkan membunuh atau mencuri adalah etika mutlak. Oleh karena itu membunuh dan mencuri bersalah di mana saja dan kapan saja. Etiket lebih berkaitan dengan melihat hal-hal  lahiriah atau  fisik.

Etiket juga  sangat erat kaitannya dengan tata krama (kedua posisi itu bisa dipertukarkan). Oleh karena itu, tata krama yang baik hanya menekankan kesesuaian eksternal terhadap standar. Kesantunan juga bertujuan untuk memperlancar atau menyelaraskan hubungan sosial antar manusia. Kesopanan membingungkan yang penting dan yang tidak penting. Terkadang perilaku memprioritaskan hal-hal yang kurang penting. Misalnya jabat tangan kita dengan seseorang yang sudah kita  kenal atau  kenal  saat bertemu, atau ucapan “terima kasih” kepada seseorang yang memberikan sesuatu.

Contoh Etiket Dasar Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ada berbagai contoh etiket dasar dalam kehidupan. Beberapa dari hal-hal yang perlu diketahui  tersebut adalah:

1. Meminta Bantuan dan Berterima Kasih

Salah satu cara orang tua mendidik anaknya adalah  dengan benar meminta bantuan dan berterima kasih ketika orang lain telah membantunya. Orang tua harus memberi contoh dengan mengatakan hal yang sama ketika mereka meminta bantuan anak mereka.

Misalnya, saat  meminta anak untuk meletakkan mainan, gunakan “letakkan dulu, Nak”, lalu saat anak meletakkan mainannya, ingatlah untuk mengucapkan  “terima kasih”. Jika dilakukan setiap hari, lama kelamaan anak akan mengikuti kebiasaan ini. Juga, jangan lupa  untuk menjelaskan arti kata tolong dan terima kasih.

2. Menyapa orang lain dengan benar

Menyapa orang lain dengan benar adalah salah satu etiket dasar yang harus dikuasai anak. Ketika dia bertemu dengan teman, saudara atau orang lain yang tidak dia kenal, dia perlu tahu bagaimana cara menyapa mereka dengan baik. Ajari anak untuk menggunakan kata-kata yang sopan, terutama saat menyapa orang yang lebih tua.

Selain itu, ajari anak Anda untuk menatap mata lawan bicara selama percakapan. Jika memungkinkan, ajari mereka untuk berjabat tangan dengan orang yang baru mereka temui. Cara terbaik untuk mempraktikkan tingkah laku ini adalah dengan mempraktekkannya saat bermain peran atau  bertemu orang lain.

3. Minta izin sebelum mengambil

Seorang anak harus belajar bahwa tidak semuanya bisa diambil begitu saja. Jika anak melihat sesuatu yang ingin disentuh, makan atau ambil, maka anak harus diajarkan untuk meminta izin terlebih dahulu. Begitu mereka berhasil mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, mereka  harus diajarkan untuk mengucapkan terima kasih.

4. Minta maaf saat melakukan kesalahan

Selain meminta bantuan dan berterima kasih, anak harus tahu cara meminta maaf yang benar. Ketika anak melakukan kesalahan, anak harus diajarkan untuk mengakuinya dengan jujur ​​dan meminta maaf.

5. Jangan menertawakan atau menghina orang lain

Anak-anak mungkin mendengar ejekan dari lingkungan atau dari program TV atau video yang mereka tonton, tetapi menganggap itu dapat diterima. Untuk menghindari hal ini, orang tua harus memastikan anak mereka mengetahui dasar-dasar untuk tidak menggoda, menertawakan, atau menyakiti orang lain.

Jika mereka diperbolehkan mengolok-olok orang lain sebagai lelucon, meskipun lelucon itu menyakiti perasaan orang lain, perilaku ini pada akhirnya dapat mengarah pada perundungan. Ajari anak bahwa menyakiti perasaan orang lain itu tidak baik dan harus dihindari.

6. Menolong sesama

Menolong sesama merupakan kebiasaan dasar yang harus dikenalkan kepada anak sejak dini. Ajari anak untuk peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. Hal itu dapat menumbuhkan empati pada anak dan membuat mereka tumbuh menjadi individu yang tidak mementingkan diri sendiri.

Anda bisa mulai dengan mengajak anak Anda untuk membantu pekerjaan rumah tangga, seperti membereskan mainannya  atau meminjamkan barang-barangnya kepada orang lain yang membutuhkannya.

Pengertian Etiket

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai pengertian dari etiket. Tidak hanya membahas mengenai pengertian etiket saja namun juga lebih jauh membahas mengenai perbedaannya dengan etika, karakteristik, serta contoh etiket dasar dalam kehidupan sehari-hari.

Mempelajari etiket dasar adalah suatu hal sangat penting dalam kehidupan sosial karena hal itu mengajarkan kita berbagai cara kita untuk bersikap dan menyesuaikan dengan situasi serta kondisi yang kita hadapi agar tetap pantas dengan peraturan daerah setempat.

Demikian ulasan mengenai bagaimana pengertian dari etiket dan perbedaannya dengan etika. Buat Grameds yang mau belajar tentang dasar-dasar etiket dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan etika lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Mengetahui Apa Saja Tata Krama di Sekolah yang Harus Siswa Patuhi!

Tata Krama: Definisi, Manfaat, dan Contohnya

7 Basic Manners yang Harus Diajarkan kepada Anak-Anak

Memahami Pengertian Moral dan Etika Beserta Perbedaannya

Pengertian Etika: Macam-Macam Etika & Manfaat Etika

About the author

Tere

Tak bisa dimungkiri apabila kita akan selalu berkomunikasi dengan orang lain. Dunia komunikasi pun akan selalu menarik untuk kita bahas. Saya juga senang menulis, sehingga tema komunikasi ini merupakan tema yang sangat suka untuk dijadikan suatu karya tulis yang menarik.