Pikiran, cerita, dan gagasan tentang buku dengan cara yang berbeda.

Things Left Behind: Sosialisasi dan Komunikasi Menyelamatkan Hidup

Things Left Behind: Sosialisasi dan Komunikasi Menyelamatkan Hidup

Grameds, di kehidupan sehari-hari, sering nggak sih kita terjebak dalam rutinitas kita sendiri? Sibuk dengan pekerjaan, gadget, dan aktivitas pribadi kita sendiri, sehingga lupa betapa pentingnya berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar kita. Misalnya jika kita tinggal jauh dari orang tua, kita lupa memberi kabar secara rutin. Bahkan jika tinggal bersama dengan keluarga pun jarang saling sapa di rumah.

Buku Things Left Behind mengisahkan apa saja yang kita bisa pelajari dari orang yang telah tiada. Salah satunya bagaimana kematian orang-orang bisa terjadi akibat terputusnya hubungan dengan orang lain. Kim Sae Byoul yang merupakan pengurus jasa membereskan barang-barang peninggalan orang yang telah meninggal di dunia, berbagi kisah perjalanannya yang menginspirasi dan menggerakkan hati kita untuk memaknai pentingnya sosialisasi dan komunikasi dengan orang sekitar.

thingsBaca di Sini!

Review Buku Things Left Behind

Dalam buku ini, banyak kisah tentang beberapa orang yang merasakan kesulitan untuk benar-benar terhubung dengan orang lain. Ada beragam fenomena dan tantangan muncul dalam kehidupan kita sehari-hari, yang mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain.

Saat membersihkan barang-barang milik orang yang sudah meninggal renungan satu per satu muncul dalam pikiran Kim Sae Byoul untuk mendiang. Seperti kisah seseorang yang tinggal sendiri menghadapi masalah atau mengalami kesulitan, mereka cenderung tidak mengabari keluarga atau teman-teman mereka. Akibatnya, mereka harus menanggung beban tersebut sendirian dan mungkin tidak mendapatkan bantuan yang seharusnya mereka dapatkan dibandingkan jika mereka menjalin komunikasi yang lebih baik dengan orang-orang terdekat.

Sumber foto: Freepik.com

Kisah lain menceritakan tentang orang tua yang memilih tinggal sendiri karena takut mengganggu anak-anak mereka. Hal ini bisa menjadi situasi yang sulit dan mengkhawatirkan, terutama jika anak-anak tidak menyadari kondisi orang tua mereka yang sebenarnya. Biasanya baru terungkap saat setelah orang tersebut sudah tiada. Melalui barang-barang peninggalan dan cara hidup mereka biasanya keluarga atau kerabat, baru menyadari betapa pentingnya bersosialisasi dan berkomunikasi secara terbuka dengan orang-orang yang berarti bagi kita.

Hal yang Harus Kita Pelajari dari Buku Things Left Behind

Grameds, buku Things Left Behind ini tidak hanya menceritakan bagaimana kematian seorang diri akibat kurangnya sosialisasi dan komunikasi, lho! Ada  juga kisah bahagia mengenai kematian yang indah karena hebatnya sosialisasi dan komunikasi. Seperti kisah seseorang yang tidak memiliki keluarga namun membangun hubungan baru dengan tunawisma yang menjadikan rasa kesepiannya hilang hingga perjalanan kematiannya.

Sumber gambar: freepik.com

Masih banyak lagi dalam buku Things Left Behind kisah yang menggerakkan hati kita untuk tetap terhubung dengan orang sekitar kita. Sosialisasi dan komunikasi ternyata sangat penting untuk menjalin hubungan yang bermakna dengan orang lain.  Dalam dunia yang semakin individualistis, penting bagi kita untuk menghargai hubungan kita dengan orang-orang terdekat.

Sayangnya, dalam banyak kasus, orang-orang terdekat mungkin tidak menyadari kondisi emosional yang buruk ini karena kurangnya sosialisasi dan komunikasi yang intim untuk saling berbagi.

Seseorang yang hidup sendiri mungkin merasa sulit untuk berbagi atau mencurahkan perasaan mereka kepada orang lain. Mereka mungkin tidak memiliki seseorang yang bisa mereka percayai dan ajak bicara tentang kesulitan atau masalah yang mereka hadapi. Ketika tekanan hidup menumpuk, ini dapat menyebabkan rasa putus asa yang dalam, bahkan berujung pada pikiran bunuh diri.

Melalui komunikasi yang baik, kita dapat membangun hubungan yang kuat dengan orang tua, anggota keluarga, dan teman-teman kita. Dengan berbagi sukacita, kesulitan, dan perasaan kita, kita tidak hanya memperkuat ikatan emosional, tetapi juga memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan saat musibah atau kesulitan datang.

Dengan meluangkan waktu dan usaha untuk berinteraksi secara aktif, kita dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat, menghadapi kesulitan bersama, dan merayakan kebahagiaan bersama-sama.

Salam singkat kita yang menanyakan kabar, atau sepatah kata hangat dari kita, bisa membuat orang-orang yang berharga bagi kita untuk tidak memilih kematian, tetapi memilih hidup. Yang tersisa bagi kita hanyalah satu hal, yaitu dengan mengasihi seseorang dengan segenap hati dan dikasihi oleh seseorang.

Bagi Grameds yang sedang mencari makna kehidupan atau  merasa kesepian, ini adalah buku yang cocok untuk menemani kamu merenungkan kehidupan saat ini dengan kisah yang haru pilu serta pesan mendalam untuk kita tetap terhubung dengan orang yang berarti bagi kita.

Segera dapatkan buku Things Left Behind di Gramedia.com atau baca digitalnya di Gramedia Digital! Dapatkan promo-promo menarik supaya belanja kamu lebih hemat ya, Grameds!

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber gambar header: freepik.com

Penulis: Jelia K. Rachmawati

Editor: Puteri C. Anasta


Enter your email below to join our newsletter