Film Bila Esok Ibu Tiada: Siap-Siap Banjir Air Mata tanggal 14 November
Halo, Grameds! 🙇♀️
Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa. Kadang-kadang, kita tidak menyadari hal-hal yang telah dilakukan ibu terhadap kita sebab ibu selalu mengerjakan segala sesuatu dengan sempurna. Pengorbanan dan jasa dari ibu amat besar dan bahkan tidak mungkin dapat dibalas. Namun, seberapa penting keberadaan seorang ibu bagi kita? 🥹
Kalau menurut Gramin, sih, tentunya gak akan bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kalau sudah berbicara soal ibu, rasanya gak lengkap kalau gak dibarengi dengan rasa haru. Apalagi, kalau menonton film dan membaca buku tentang ibu, bahkan sesederhana menonton dan membaca cerita singkat yang bertebaran di medsos saja, sudah bisa bikin kita banjir air mata. Kalau dari sudut pandang kamu, sosok ibu itu seperti apa sih, Grameds? 👩🍼
Ngomong-ngomong soal ibu, tepat tanggal 16 September kemarin, ada film tentang ibu yang baru saja merilis teaser poster, loh! Film ini berjudul Bila Esok Ibu Tiada yang disutradarai oleh Rudy Soedjarwo. Dari judulnya saja sudah langsung bikin kita berlinang air mata, 'kan?
Bila Esok Ibu Tiada merupakan film yang mengangkat genre keluarga, menceritakan kisah cinta antara ibu dan keempat anaknya. Film garapan sutradara Ada Apa dengan Cinta? (2002) ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris tanah air ternama dan beberapa aktor senior. Berfokus kepada lima tokoh utama, film ini menghadirkan aktris senior Christine Hakim sebagai Ibu, dan keempat anaknya yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Adinia Wirasti, Amanda Manopo, dan Yasmin Napper. Selain kelima aktor tersebut, ada juga beberapa pemeran pendukung seperti aktor senior Slamet Rahardjo, Baim Wong, Hana Saraswati, Nunu Datau, dan Immanuel Caesar Hito.
Film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Nuy Nagiga, yang kemudian diproduksi oleh Leo Pictures menjadi film layar lebar. Bila Besok Ibu Tiada bisa kamu saksikan di bioskop kesayangan kamu tanggal 14 November, catat tanggalnya dan jangan lupa siapkan tisu yang banyak ya, Grameds! 🤧
Sinopsis Film Bila Esok Ibu Tiada
Bila Esok Ibu Tiada bercerita tentang sebuah keluarga yang baru saja kehilangan sosok suami dan ayah bernama Haryo (Slamet Rahardjo). Rangka (Adinia Wirasti) sebagai tulang punggung keluarga yang terlalu otoriter, membuat hubungan kakak-beradik di dalam keluarga itu renggang.
Sementara itu sang ibu, Rahmi (Christine Hakim), berharap agar keempat anaknya bisa hidup rukun dan saling menjaga. Konflik demi konflik terus hadir dan membuat keluarga ini semakin tidak harmonis. Akankah keempat anak ini berhasil mengabulkan keinginan terakhir Rahmi?
Gimana, Grameds? Gramin jadi makin penasaran, deh, kira-kira film ini akan mengacak-acak hati kita seperti apa. Oh iya, sambil menunggu Bila Esok Ibu Tiada tayang di bioskop tanggal 14 November nanti, Gramin sudah buat daftar beberapa buku dengan tema sama yang bisa menemani kamu, nih! Kalau kamu sedang ingin membaca buku-buku tentang ibu yang bikin kamu menangis bombai, simak daftar di bawah ini, ya! 🥲
Rekomendasi Buku tentang Ibu/Bertema Motherhood
1. Ibu Tercinta (Please Look After Mom)
Rekomendasi novel bertema motherhood pertama ini datang dari penulis asal Korea Selatan, Kyung-Sook Shin. Please Look After Mom atau Ibu Tercinta bercerita tentang seorang Ibu yang hilang dan tidak kunjung ditemukan. Keluarga yang kehilangan ibu/istri/ipar mengalami trauma dan berbagai kenangan tentang sang ibu kerap kali melintas di pikiran mereka. Setiap bab dalam buku ini menampilkan cerita dari berbagai sudut pandang--suami, anak, dan ipar--yang lambat laun menyadari bahwa sedikit sekali kenangan dan pengetahuan mereka tentang sang ibu.
Mereka tidak benar-benar mengenal ibu mereka. Ketika sang ibu hilang, mereka jadi mengingat bagaimana sang ibu sering tidak punya teman untuk bercerita, tentang impian-impiannya, perasaan-perasaannya, dan harapan-harapannya. Di dalam buku ini, Shin mengajak kita mengingat kembali kenangan kita bersama ibu dan mengajarkan kita untuk berperilaku lebih baik kepada ibu.
2. Unspoken Words
Ada kata-kata yang tidak sempat terucap oleh Kemuning sebelum Bunda meninggal dunia. Tak peduli betapa dia ingin memutarbalikkan waktu, Kemuning tahu dirinya sudah terlambat. Ada kata-kata yang tak sempat terucap oleh Bunda semasa hidupnya. Oleh karena itulah beliau datang ke dalam mimpi Kemuning—untuk menyampaikan apa yang tak sempat tersampaikan tujuh tahun yang lalu, ketika beliau masih hidup.
Mengangkat cerita unik tentang bunga mimpi, Unspoken Words bercerita tentang hubungan ibu-anak antara Kemuning dan Bunda. Alicia Lidwina melayangkan cerita tentang Bunda yang datang ke mimpi Kemuning. Karena ada banyak yang belum disampaikan Kemuning sebelum Bunda meninggalkannya, mimpi adalah satu-satunya cara untuk mengutarakan maafnya kepada Bunda.
Unspoken Words menampilkan kisah Kemuning yang mencari tahu maksud dari pesan-pesan misterius Bunda. Sebab Bunda hanya datang di mimpinya, dan sebuah mimpi tidak ada yang pernah abadi.
3. Satu Hari Bersamamu (For One More Day)
Apa yang akan kaulakukan seandainya kau diberi satu hari lagi bersama orang yang kausayangi, yang telah tiada?
Pertanyaan itu yang menjadi inti dari novel karangan Mitch Albom tentang ibu dan anak laki-lakinya. Satu Hari Bersamamu atau For One More Day bercerita tentang Charley Benetto yang dibesarkan sendirian oleh ibunya. Setelah bertahun-tahun kemudian, Charley tumbuh menjadi orang dewasa yang mabuk-mabukkan dan hilang arah. Charley ingin bunuh diri, tetapi gagal.
Ia malah terbawa kembali ke rumah lamanya, dan mendapati sang ibu--yang telah meninggal delapan tahun lalu--berdiri di sana, menyambut kepulangan Charley. Mitch Albom mengekplorasi perasaan tentang orang-orang yang ditinggalkan dan kehilangan, tentang bagaimana orang-orang akan menggunakan kesempatan untuk bertemu sekali lagi dan menghabiskan satu hari dengan orang yang sudah meninggal dunia.
4. ibuk,
Dengan judul satu kata, ibuk, tentu sudah memberikan kita gambaran bahwa novel Iwan Setyawan ini bercerita tentang ibu. Lebih lanjut, ibuk, menceritakan seorang perempuan yang menjadi ibu di usia muda. Tinah, karakter utama, menikah dengan Sim, seorang kenek angkot sekaligus playboy pasar.
Iwan Setyawan melukiskan kisah sederhana Tinah beserta suami dan kelima anaknya dengan sangat indah. Tentang sebuah pesta kehidupan yang dipimpin oleh seorang perempuan sederhana yang perkasa. Juga lika-liku keluarga baru yang dipenuhi masalah-masalah baru, seperti biaya pendidikan anak-anak yang besar, angkot yang sering rusak, rumah kecil mereka yang bocor kala hujan, dan masalah-masalah lain yang dihadapinya dengan tabah hati.
5. Dua Ibu
Dalam kehidupan ada dua macam ibu. Pertama, ialah sebutan untuk perempuan yang melahirkan anaknya. Kedua, ialah sebutan untuk perempuan yang merelakan kebahagiaannya sendiri buat kebahagiaan anak orang lain, dengan rasa bahagia pula. Yang paling istimewa jika dua macam sifat itu bergabung menjadi satu. Aku bisa bercerita karena aku memiliki. Aku memiliki dan ia kupanggil Ibu.
Penulis skenario sekaligus sutradara Indonesia, Arswendo Atmowiloto, menulis tentang kisah dan kasih sayang ibu dalam novelnya yang berjudul Dua Ibu. Bagi Arswendo, ada dua macam ibu di dunia ini. Ibu yang pertama adalah sebutan bagi perempuan yang melahirkan anaknya, dan ibu yang kedua adalah sebutan bagi perempuan yang merelakan kebahagiaannya sendiri demi orang lain. Dua Ibu berkisah tentang seorang ibu sembilan anak yang membesarkan anak-anaknya dengan penuh cinta. Buku yang ditulis pada tahun 1981 ini juga memenangkan Hadiah Pertama Yayasan Buku Utama 1981 untuk Karya Fiksi Terbaik.
Baca Juga: Bias, Obsesi karya Rin Usami: Hubungan Parasosial yang Membawa Sial
Semoga kita selalu punya waktu bersama orang tersayang bahkan di tengah riuhnya dunia, ya, Grameds. Dan untuk mereka-mereka yang telah lebih dulu mengudara, semoga mereka tenang di atas sana dan tetap bersemayam selamanya di hati mereka-mereka yang masih tinggal di dunia. Untuk seluruh orang-orang tersayang kita, mari kita #RayakanSelagiAda.
Nah, Grameds, itu tadi adalah sinopsis dari film Bila Esok Ibu Tiada dan rekomendasi buku-buku tentang ibu yang bisa menemani kamu menunggu tanggal tayang dari filmnya! Bila Esok Ibu Tiada akan tayang di bioskop kamu tanggal 14 November 2024.
Buku-buku yang di atas tadi bisa kamu temukan di Gramedia.com. Yuk, segera ikuti promo-promo menarik di Gramedia.com! Dari hujanan diskon, harga-harga spesial, sampai penawaran-penawaran spesial siap menyambut kamu. Klik gambar di bawah ini untuk cek promonya ya, Grameds! 😉
Header: IG @bilaesokibutiadaofficial
Referensi: Kompas.com
Penulis: Btari Najwa Naila