Pikiran, cerita, dan gagasan tentang buku dengan cara yang berbeda.

Self-Acceptance by #88LOVELIFE: Judul Buku Terbaru Diana Rikasari

Self-Acceptance by #88LOVELIFE: Judul Buku Terbaru Diana Rikasari

Seorang fashion blogger kenamaan Indonesia Diana Rikasari akan menerbitkan buku terbarunya bertajuk Self-Acceptance by #88LOVELIFE. Rencananya, buku yang merupakan karya kolaborasi dirinya bersama ilustrator Dinda Puspitasari itu akan terbit pada 7 Oktober 2019 mendatang.

Sesuai judulnya, Self-Acceptance by #88LOVELIFE adalah buku tentang penerimaan diri. Betapa pentingnya mengedepankan sikap tersebut di zaman yang tak lepas dengan media sosial seperti sekarang ini.

Dikutip dari Liputan6.com, Self-Acceptance by #88LOVELIFE menjadi karya Diana paling personal dan jujur. โ€œAda beberapa part yang bikin aku malu karena menelanjangi perasaan aku banget. Nulis dari hati dan nggak jarang nangis,โ€ ujarnya.

Buku tersebut nantinya menjadi volume keempat setelah tiga buku seri #88LOVELIFE sebelumnya sudah terbit dengan sukses. #88LOVELIFE adalah seri buku pengembangan diri karya kolaborasi Diana Rikasari dan Dinda Puspitasari. Volume pertama tentang dream, volume kedua tentang passion, dan volume ketiga tentang priority.

Perihal Self-Acceptance

Self-acceptance berarti kita menerima segala kekurangan yang ada pada diri kita. Hal itu berbeda dengan self-esteem yang merujuk pada betapa bernilainya diri kita dan betapa berharganya kita untuk tetap hidup. Tandanya kita sudah memiliki sikap menerima diri sendiri adalah dengan mengetahui kelemahan dan keterbatasan kita sendiri.

Menerima diri sendiri amat penting untuk membangun kepercayaan diri. Sikap percaya diri dibutuhkan di segala aspek kehidupan; dari mulai masih belia di sekolah sampai sudah dewasa dan bekerja.

Contoh sederhana di sekolah adalah ketika seorang murid tidak paham tentang sebuah topik pelajaran dan jalan satu-satunya adalah dengan bertanya kepada guru. Kepercayaan diri ditambah dengan keberanian dibutuhkan saat itu agar murid itu memahami topik pelajarannya. Dari semua itu, self-acceptance menjadi dasar untuk bertanya: menerima bahwa dirinya tidak memahami satu hal dan harus mencari tahunya.

Namun, bagai siang dan malam, self-acceptance perlu diseimbangkan dengan self-esteem. Jika salah satunya lebih berat, kamu tidak akan merasa damai dalam menjalani keseharian dan mendekatnya hal-hal negatif. Self-acceptance untuk mengaku bahwa kamu butuh sesuatu dan self-esteem untuk memberikan ketahanan bahwa kamu bisa melakukan sesuatu.

Bagaimana dengan self-acceptance versi Diana Rikasari dan Dinda Puspitasari? Tunggu Self-Acceptance by #88LOVELIFE terbit sebentar lagi!

Sumber foto header: Instagram @88lovelife


Abduraafi Andrian

Content Team

Enter your email below to join our newsletter