Selamat Bertugas Pak Nadiem Makarim, Semoga Pendidikan Indonesia Sekeren Finlandia

Selamat Bertugas Pak Nadiem Makarim, Semoga Pendidikan Indonesia Sekeren Finlandia

Selamat Bapak Nadiem Makarim! Selama ini nama Nadiem Makarim dikenal sebagai pendiri Go-Jek pada 2010 lalu. Namun mulai hari ini, Rabu 23 Oktober 2019, Nadiem Makarim mengemban tugas baru sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan.

Terpilihnya menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru ini tentunya membawa harapan dan semangat baru di sistem pendidikan Indonesia. Kira-kira bisakah Indonesia mengikuti jejak Finlandia dalam hal pendidikan?

Kenapa harus Finlandia? Tahukah kamu jika sistem pendidikan terbaik di seluruh dunia ditempati oleh Finlandia? Finlandia diketahui memiliki struktur pendidikan yang memberi kebebasan bagi siswa dalam memilih jalur edukatif berdasarkan minat dan bakatnya masing-masing. Hal itu menjadi salah satu yang membuat mereka unggul dalam hal pendidikan.

Selain itu, seperti apa sistem yang diterapkan di Finlandia? Berikut lima di antaranya:

1. Aturan masuk sekolah

Dilansir dari bigthink.com, seorang anak di Finlandia baru memulai pendidikan mereka di usia tujuh tahun. Tak seperti di Indonesia, yang meyakini jika pendidikan lebih baik dimulai sedini mungkin.

2. Mulai belajar yang tak terlalu pagi

Di Indonesia sekolah dimulai 06.30 hingga 07.00 pagi. Sementara di Finlandia, sekolah dimulai sekitar pukul 09.00 hingga 09.45 pagi. Ini berkaitan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa waktu belajar yang lebih awal dapat mengganggu kesejahteraan, kesehatan dan kedewasaan siswa.

3. Cara belajar yang lebih santai

Dalam sehari siswa di Finlandia hanya menghadiri beberapa kelas dalam sehari dengan pengajar yang sama. Mereka juga diberikan waktu yang lebih lengang untuk beristirahat dan waktu untuk makan. Begitu juga dengan para pengajar yang tentunya juga jadi memiliki waktu lebih untuk beristirahat atau bersantai.

4. Total waktu menempuh pendidikan yang lebih singkat

Di Finlandia hanya 9 tahun waktu belajar yang wajib dihadiri anak-anak di Finlandia. Selebihnya anak-anak diberi kebebasan memilih untuk menjalani pendidikan. Atau dengan kata lain, anak yang berusia 16 bebas menentukan pendidikan mereka.

5. Tes standar pendidikan

Berbeda dari Indonesia yang selalu melewati tes atau ujian di setiap fase pendidikan, di Finlandia hanya ada satu tes standar. Tes tersebut dilakukan saat si anak berusia 16 tahun.

Lima poin di atas hanya beberapa dari banyaknya hal yang membuat pendidikan Finlandia menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Finlandia pun disebut mengungguli Amerika Serikat dalam hal literasi membaca, sains dan matematika, seperti dikutip dari Kompas.com.

Cara mengajar para guru pun menjadi salah satu faktor yang membantu sistem pendidikan di sana agar tetap menjadi yang terbaik. Seperti yang dijelaskan dalam buku Teach Like Finland.

Buku

Selain itu masih banyak hal lain yang dilakukan di Finlandia terkait dengan pendidikan. Termasuk tidak membedakan siswa, yang pintar atau tidak semua belajar di kelas yang sama. Dengan beberapa poin tersebut, apakah kita mampu mengejar Finlandia dalam hal pendidikan?

Jika ditelisik lebih dalam, apa yang dilakukan di Finlandia pernah diungkapkan oleh salah satu tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara. Dalam beberapa bukunya Ki Hadjar Dewantara sempat mengutarakan tentang hak dan kesempatan yang sama untuk mendapat pendidikan berkualitas sesuai kepentingan hidup kebudayaan dan kepentingan hidup kemasyarakatannya.

Masih dalam salah satu bukunya, Keluarga. Beliau juga pernah menuliskan tentang kondisi anak-anak yang unik. “Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratinya yang unik, tak mungkin pendidik ‘mengubah padi menjadi jagung’, atau sebaliknya.”

Seperti dikutip dari Intisari, konsep tersebut serupa pada pandangan pemerintah Finlandia yang menganggap standarisasi kaku dan berlebihan merupakan musuh kreativitas.

Dari berbagai penjelasan di atas, semoga Nadiem Makarim, sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024, bisa membawa kemajuan ya untuk pendidikan di Indonesia.


Sumber foto header: Nadiem Makarim Instagram


Enter your email below to join our newsletter