Pikiran, cerita, dan gagasan tentang buku dengan cara yang berbeda.

Perpustakaan Digital: Perkembangan, Manfaat, dan Tantangan bagi Kita

Perpustakaan Digital: Perkembangan, Manfaat, dan Tantangan bagi Kita

Grameds, ada yang suka berkunjung dan baca buku ke perpustakaan, nggak?🤓📚

Kalau ada, Gramin mau cerita-cerita sedikit tentang keseruan acara Sekolah Bergerak bersama Gramedia Digital di hari Kamis, tanggal 26 Januari 2023 lalu, nih!🏫

Sekolah Bergerak bersama Gramedia Digital adalah acara yang diselenggarakan untuk menyediakan sarana berbagi pengalaman, pengetahuan, saran, dan rumusan mengenai perpustakaan digital.

Untuk kamu para pemustaka, kamu pasti sudah akrab dengan beberapa 'permasalahan' yang terjadi ketika kamu berkunjung ke perpustakaan konvensional. Misalnya, buku yang kamu cari tidak ada, atau kalau tidak ada kamu masih merasa bukunya kurang tepat. Atau... buku yang kamu cari ada, tapi kamu harus mengantre lama dan tidak bisa langsung kamu baca saat itu juga. Kemudian kalau bukunya sudah ada dan bisa kamu bawa pulang, kamu lupa mengembalikannya sampai denda kamu bertumpuk, atau lebih parah lagi kalau buku yang kamu pinjam sampai rusak! Waduh, ini yang paling fatal ya, Grameds.🤷‍♀️

Nah, bukan cuma kamu yang berurusan dengan permasalahan-permasalahan ini. Pengelola perpustakaan juga sering kali dihadapi dengan masalah-masalah versi mereka sendiri. Misalnya, pemustaka yang bandel dan tidak bisa menjaga kerapian dan keamanan buku pinjaman, biaya kebersihan dan perawatan perpustakaan, perilaku pemustaka yang sulit dicatat secara manual, dan layanan yang masih mengandalkan teknologi ketinggalan zaman.👵

Permasalahan-permasalahan ini akan tuntas segera dengan hadirnya perpustakaan digital. Perpustakaan digital akan memberikan akses yang mudah dan cepat bagi pemustaka, dihindarkan dari keharusan menepati jadwal pinjaman karena buku akan kembali secara otomatis jika melebihi batas waktu, dan aman dari keharusan menjaga buku supaya tetap bersih dan utuh. Selain itu, bagi pengelola perpustakaan, teknologi dari perpustakaan digital juga dapat menjadi bantuan yang menyenangkan untuk berinteraksi dengan pemustaka dan mencatat kebiasaan baca para peminjam buku.😉

Perpustakaan digital pertama kali hadir di Indonesia dipelopori oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan hadirnya iJakarta di tahun 2014. Baru setelahnya perpustakaan digital menjamur di berbagai daerah. Tak mau kalah, Perpustakaan Nasional RI juga meluncurkan iPusnas di tahun 2016. Tren perpustakaan digital ini kemudian diikuti oleh ratusan perpustakaan daerah, juga perpustakaan dari perusahaan swasta, yayasan, dan sekolah.

Tampilan iPusnas (Sumber: ipusnas.id)

Jumlah pembaca yang melonjak sebanyak 4 kali lipat sejak masa pandemi juga menjadikan perpustakaan digital makin populer. Banyak waktu yang bisa kita gunakan untuk membaca di rumah, namun bagi sebagian orang akses kepada buku bacaan bisa jadi terbatas. Maka, perpustakaan digital menjadi salah satu solusi paling jitu. Cukup mengakses aplikasi perpustakaan digital di gawai masing-masing, kita sudah memiliki ribuan akses kepada buku-buku bagus dengan mudah dan murah.

Kini, ketika kita sudah memasuki era new normal, perpustakaan digital mulai dibanding-bandingkan dengan perpustakaan konvensional. Padahal, hadirnya perpustakaan digital seharusnya dijadikan sebagai pelengkap dari perpustakaan konvensional. Bagaimanapun, kita tak bisa menolak kemajuan teknologi. Kemudahan yang ditawarkan oleh perpustakaan digital seharusnya bisa menjadi peluang bagi kita untuk meraup lebih banyak ilmu lewat buku yang disediakan.

Kalau kamu gimana Grameds, sudah siap eksplor lebih banyak buku dengan menggunakan perpustakaan digital belum?👀

E-Perpus Gramedia, Berikan Layanan Pembuatan Perpustakaan Digital

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber gambar header: freepik.com


Enter your email below to join our newsletter