Novel Populer Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Kini Diangkat Menjadi Film

Novel populer Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas saat ini telah resmi di produksi oleh palari film, baik Edwin selaku direktur film atau Eka Kurniawan sebagai penulis buku legendarisnya, keduanya menawarkan karya yang sama-sama menakjubkan, baik dalam buku maupun filmnya. Kini film tersebut sudah dapat disaksikan di bioskop kesayangan kamu.

Dengan format 16mm yang lama tak dipakai dalam perfilman Indonesia, mereka berhasil mengantarkan gerbang 80-an pada penonton masa kini dengan cerita romansa baku antara Ajo Kawir yang diperankan oleh Marthino Lio, Iteung yang diperankan Ladya Cheryl, Tokek yang diperankan Sal Priadi, Budi Baik yang diperankan Reza Rahadian, dan Jelita yang diperankan Ratu Felisha.

Ajo Kawir dan Iteung sebagai pasangan yang antik, penuh nostalgik dan nyentrik ini ternyata bisa manis dan menggemaskan. Aksi bela diri yang bertubi-tubi dengan koreografi mengesankan juga ditampilkan, hingga fantasi-misteri di luar nalar yang menjadi topik menarik, diiringi dengan kritik terhadap pemerintah orde baru yang ternyata masih relevan konfliknya dengan masa sekarang, juga diwujudkan dalam film ini.

Film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Eka Kurniawan ini digarap selama lebih dari lima tahun. Pembuatan film menghadapi tantangan karena dilakukan di tengah pandemi Covid-19 dan melibatkan pihak-pihak dari luar Indonesia, seperti Thailand, Jepang, Singapura, dan Jerman.

Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ini juga salah satu film terbaik milik Indonesia, karena film ini terpilih menjadi perwakilan Indonesia dalam berbagai festival film Internasional bergengsi.

Festival yang pertama adalah Locarno International Film Festival. Dalam pagelaran ini, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menjadi film Indonesia pertama yang meraih penghargaan dalam program Golden Leopard sekaligus di Swiss, pada 4-14 Agustus 2021 lalu.

Ini merupakan momentum luar biasa bagi perfilman Indonesia di Locarno International Film Festival. Karena dalam lima tahun terakhir, baru kali ini film panjang dari Indonesia memenangkan hadiah utama di festival film bergengsi Eropa tersebut.

Dalam FilmFest Hamburg yang berlangsung pada 30 September - 9 Oktober masuk di kategori penayangan Asia Express, yang menghadirkan film-film dari Asia Timur atau Asia Tenggara. Penyelenggara FilmFest Hamburg menyampaikan bahwa film-film dari timur jauh memiliki keunikan tersendiri sehingga pada tahun-tahun mendatang akan menjadi salah satu fokus penayangan film-film di festival tersebut.

Selain itu, pada 6-15 Oktober 2021, film ini ikut berkompetisi dalam Busan International Film Festival (BIFF) 2021. masuk ke program A Window on Asian Cinema bersama dengan film-film karya sutradara keren di Asia.

Perjalanan festival kali ini akhirnya mampu membawa mereka ke London. Film ini akan tayang dalam BFI London Film Festival pada Pada 16-17 Oktober 2021. Begitupun dalam Valladolid International Film Festival (Seminci) film ini akan hadir dan berkompetisi dalam penyelenggaran Valladolid International Film Festival (Seminci) yang ke-66 pada 23 - 30 Oktober 2021 dan akan ditayangkan dalam program Official Section - In Competition.

Sementara itu, film ini juga ditayangkan dalam festival bergengsi Toronto International Film Festival (TIFF). Tahun ini TIFF yang ke 34 akan berlangsung pada 30 Oktober - 8 November 2021 dan akan berpartisipasi dalam sesi Contemporary World Cinema.

Dan terakhir, film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas atau “Vengeance is Mine, All Others Pay Cash” menjadi satu-satunya film yang mewakili Indonesia di Festival Film Tokyo. Film ini akan akan tayang di seksi World Focus yang jadi pemutaran perdana film ini di Negeri Sakura. Untuk detail film di Festival Film Tokyo akan diumumkan pada awal Oktober mendatang.

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan novel populer karya Eka Kurniawan, yang mengisahkan tentang seorang pria bernama Ajo Kawir. Ajo Kawir muda adalah remaja yang bermasalah, Ajo Kawir bersahabat baik dengan Si Tokek, dari mereka duduk di bangku sekolah dasar, hingga menginjak usia remaja. Ajo dan Si Tokek telah melewati masa-masa sulit sebagai anak yang bermasalah di kampung. Keduanya juga pintar mencari gara-gara, mulai dari berkelahi, hingga terlibat dalam berbagai kasus bersama di kampungnya.

Setelah dari berbagai kejadian yang telah dialami, Si Tokek, orang pertama yang mengetahui jika Ajo memiliki masalah impoten dalam dirinya, hingga berita soal masalah Ajo pun menyebar. Beberapa telah menjadikan masalah dan kekurangan Ajo ini adalah sebuah aib, dan sebagiannya menganggap hanya sebuah candaan. Namun Ajo tak berkecil hati, ia masih yakin jika ada saatnya semesta dapat membuatnya kembali normal.

Si Tokek selaku sahabat karib Ajo memutuskan untuk membantu Ajo. Berbagai cara dilakukan. Namun, sebelum Ajo menemukan jawaban atas masalahnya, Ajo jatuh cinta dengan Iteung. Iteung menerima apa adanya dirinya, tanpa memperdulikan aib dan candaan yang dilontarkan orang-orang kepada Ajo.

Ajo dan Iteung lalu memutuskan untuk menikah. Ajo dan Iteung tetap saling mencintai dengan sepenuh hati. Namun kesabaran Iteung bertemu batas akan kekurangan dan masalah impoten yang dimiliki Ajo. Ajo yang malang akhirnya harus menghadapi cobaan, tentang siapa ayah dari anak yang dikandung Iteung.

Dapatkan Bukunya Disini!

Penasaran kan? Yuk, baca sekarang dan checkout bukunya di Gramedia.com!

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Kamu juga bisa menikmati berbagai promo menarik di Gramedia.com, dengan klik gambar di bawah ini. Dijamin belanjamu jadi makin maksimal!

Temukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber foto header: instagram.com/palarifilms