Novel Terbaru Laksmi Pamuntjak Raih Singapore Book Awards 2020

Indonesia telah melahirkan banyak penulis terbaik, salah satunya Laksmi Pamuntjak. Ia adalah seorang novelis, penyair, jurnalis, sekaligus kritikus kuliner dwibahasa.

Dalam karir kepenulisannya, ia telah meraih beragam penghargaan. Pada 2012, Laksmi mewakili Indonesia di Poetry Parnassus, festival puisi terbesar di London dalam rangka London Olympics.

Pada 2016, novel pertama Laksmi, Amba, juga berhasil memenangkan penghargaan sastra Jerman LiBeraturpreis.

Selain itu, film berdasarkan novel keduanya, Aruna dan Lidahnya, muncul pada 2018 dan memenangkan dua penghargaan pada Film Festival Indonesia (FFI).

Yang terbaru, novel ketiganya, Fall Baby, berhasil meraih penghargaan Best Literary Work - Singapore Book Awards 2020.

Penghargaan ini diumumkan oleh Asosiasi Penerbit Buku Singapura secara daring pada Kamis (13/8) lalu.

Fall Baby, meraih penghargaan di Singapore Book Awards 2020 (sumber: Gramedia Pustaka Utama)

Fall Baby merupakan novel berbahasa Inggris pertama Laksmi Pamuntjak yang diterbitkan oleh Penguin Random House SEA.

Ini adalah kali pertama penerbit tersebut menerbitkan karya asli penulis Indonesia dalam bahasa Inggris—bukan terjemahan. Laksmi pun mengaku sangat tersanjung.

“Melihat logo Penguin di sisi kiri sampul depan sebuah buku, menjadi sebuah penanda bahwa buku tersebut berkualitas tinggi. Bagi saya, tidak ada validasi yang lebih tinggi, bagi eksistensi dan identitas saya sebagai penulis, saya benar-benar tersanjung dan bersyukur sekali.” ujarnya.

Baca juga: 8 Novel Terbaik Berlatarkan Kisah Kelam Sejarah Indonesia


Rilis pertama kali pada September 2019, Fall Baby kemudian menjadi novel terlaris di kawasan Asia Tenggara.

Bagi Laksmi, kemenangan Fall Baby merupakan sebuah kejutan yang tak disangka-sangka.

“Saya tidak memprediksi Fall Baby sebagai karya yang akan menerima penghargaan. Tapi, kisah ini perlu saya ceritakan. Sebuah desakan yang kemudian dipahami oleh Nora Abu Bakar, editor saya di Penguin Random House SEA,” tutur Laksmi.

Editor dari Laksmi Pamuntjak, Nora, juga menjadi sosok yang ikut memberi andil besar dalam kemenangan Fall Baby.

“Nora menaruh kepercayaan pada kisah Siri, dan penting bagi saya untuk mengetahui hal itu. Keyakinan kemudian membuat prosesnya menjadi mudah dan menyenangkan. Kami sama-sama menginginkan yang terbaik untuk Fall Baby.” katanya.

Di Indonesia, Fall Baby juga terbit dengan judul Kekasih Musim Gugur yang telah dirilis Gramedia Pustaka Utama pada 3 Agustus 2020 lalu.

Kekasih Musim Gugur karya Laksmi Pamuntjak (sumber: Gramedia Pustaka Utama)

Sebelumnya, pada 2018, novel ini telah diterbitkan dalam bahasa Jerman dengan judul Herbstkind.

Menurut Siti Gretiani, General Manager Gramedia Pustaka Utama, buku ini menjadi akhir masa penantian bagi para pembaca Amba, karya pertama Laksmi Pamuntjak.

“Akhirnya, buku ini terbit di Tanah Airnya sendiri sebagai Kekasih Musim Gugur. Semoga penerbitan buku ini akan mengakhiri masa penantian para pembaca Amba yang sudah lama ingin menikmati sekali lagi kepiawaian Laksmi dalam menjalin-kelindan dengan indah masa lalu dan masa kini.” ujarnya.

Baca juga: Dari Karya Ria Ricis hingga Mark Manson, Ini 10 Buku Best Seller Juli 2020


Kekasih Musim Gugur menceritakan sebuah kisah dua perempuan, yaitu Srikandi (Siri) dan Dara.

Siri merupakan seorang seniman kosmopolitan, sedangkan Dara adalah seorang aktivis politik. Siri adalah anak Amba dan Bhisma, tokoh utama novel pertama Laksmi Pamuntjak, Amba.

Dalam pergulatan hidupnya, Siri harus memaknai ulang hubungannya dengan ibunya, Amba; dengan mantan sahabatnya, Dara; dengan anak tirinya, Amalia; dan dengan sejarah bapak kandungnya yang kelam.

Kekasih Musim Gugur, dan karya terbaik dari Laksmi Pamuntjak lainnya, bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.com!

Beli bukunya di sini


Photo header by: © Jacky Suharto