Pikiran, cerita, dan gagasan tentang buku dengan cara yang berbeda.

Mudik Sepeda Motor: Tinjauan Kembali dan Tips Aman Menggunakannya

Mudik Sepeda Motor: Tinjauan Kembali dan Tips Aman Menggunakannya

Mudik sudah menjadi tradisi kala Lebaran di Indonesia. Momen ini dimanfaatkan untuk pulang kampung dan berkumpul kembali bersama keluarga dan kerabat dekat lainnya. Apalagi bagi yang telah lama merantau sehingga jauh dari orang-orang tercinta.

Perjalanan mudik bisa ditempuh dengan transportasi umum, seperti bus, kapal, dan pesawat. Loket-loket penjualan tiket biasanya sudah ramai pembeli dari jauh-jauh hari sebelum Lebaran. Selain untuk berjaga-jaga agar tidak kehabisan tiket, harganya masih relatif lebih murah. Ada juga yang memilih untuk menempuh perjalanan mudik menggunakan kendaraan pribadi. Bisa dengan mobil atau pun sepeda motor.

Perbandingannya dapat dilihat dari data Kementerian Perhubungan untuk mudik Lebaran tahun 2018. Diprakirakan jumlah pemudik yang menggunakan mobil sebanyak 3,72 juta orang. Sedangkan, pemudik sepeda motor dapat mencapai 8,5 juta orang.

Berdasarkan angka tersebut, terlihat bahwa masyarakat lebih banyak mengendarai sepeda motor untuk pulang kampung. Menurut Menteri Perhubungan RI yakni Budi Karya Sumadi, masyarakat masih mudik dengan sepeda motor karena kemudahan akses; fleksibilitas mobilitas; dan anggapan bahwa biayanya relatif murah.

Kenyataannya, mudik menggunakan sepeda motor kurang aman. Apalagi jika jarak yang ditempuh terbilang jauh. Ditilik dari Tribunnews.com, terdapat 3.168 kasus kecelakaan saat mudik Lebaran 2017. Di antara 5.860 unit kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan, mayoritas dialami oleh sepeda motor, yakni 4.346 unit.


Photo by Anh Trần / Unsplash

Berikut beberapa tip agar lebih aman bagi para pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Periksa Kondisi Sepeda Motor

Tidak hanya faktor kesalahan pengendara atau human error, kecelakaan bisa juga terjadi akibat kondisi fisik kendaraan. Maka, periksa kembali kondisi sepeda motor Anda. Apakah mesinnya dalam keadaan prima? Apakah lampu rem, lampu depan, dan lampu sein kiri kanan berfungsi? Lalu, bagaimana kondisi oli dan aki sepeda motor? Beberapa hal penting lainnya terkait kesiapan kondisi sepeda motor dapat langsung Anda cek di Kompas.com.

Jaga Kesehatan

Sebelum melakukan perjalanan panjang selama berjam-jam, pemudik sepeda motor sebaiknya menjaga kesehatan tubuhnya agar tetap fit. Terutama bagi sang pengemudi. Hal ini juga perlu dilakukan selama perjalanan. Sebisa mungkin pengemudi tidak memaksakan dirinya jika sudah lelah atau bahkan mengantuk. Anda dapat menyambangi beberapa tempat untuk istirahat seperti rumah makan, SPBU, dan posko-posko mudik Lebaran terdekat.

Batasi Jumlah Penumpang

Bagi yang mengajak sang buah hati, sebaiknya tidak menggunakan sepeda motor untuk menempuh perjalanan mudik. Sepeda motor tidak dirancang untuk dinaiki lebih dari dua orang penumpang. Hal ini pun sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 Tentang Kendaraan. Dalam pasal 61 ayat (1), dikatakan bahwa sepeda motor sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf a hanya dapat digunakan untuk pengemudi dan 1 (satu) penumpang.

Untuk menyiasati hal ini, Anda dapat mengikuti program Mudik Gratis dari pemerintah yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan. Mudik Gratis ini hanya diperuntukkan bagi para pengguna sepeda motor dengan kendaraan bus, kereta api, atau ASDP (Kapal Ro-Ro). Program ini bisa langsung Anda cek informasinya secara lengkap di situs ini.

Bawa Barang Seperlunya

Barang bawaan yang banyak dan berat kemungkinan besar dapat membuat pemudik sepeda motor cepat lelah. Hal ini dikarenakan pengemudi perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengendalikan keseimbangan sepeda motor. Apalagi ketika kendaraan sepeda motor melalui jalan-jalan yang kondisinya kurang baik, seperti bergelombang atau berlubang, bisa jadi pengemudi lebih sulit untuk mengatur kemudi.

Gunakan jasa pengiriman paket untuk meringankan beban saat mudik. Seperti yang kita ketahui, berbagai ekspedisi yang melayani pengiriman barang sudah banyak tersedia di Indonesia. Cara ini memang memerlukan biaya tambahan. Namun, peluang terjadinya peristiwa yang tidak diharapkan selama perjalanan mudik menjadi lebih kecil.


Junika Kasih

Junika Kasih

Content Writer for Gramedia.com

Enter your email below to join our newsletter