Satu Dekade Musik Indonesia: from Legend to the Breakthrough

Satu Dekade Musik Indonesia: from Legend to the Breakthrough

Musik Indonesia dari waktu ke waktu terus berkembang bahkan hingga saat ini. Indonesia menjadi salah satu negara dengan perkembangan musik yang dapat dikatakan membanggakan. Sebab tidak jarang para musisi Indonesia bahkan menyematkan musik-musik tradisional dalam lagunya.

Dalam sejarahnya, Hindu-Budha menjadi pemantik pertama dalam pergerakan musik di Indonesia. Umatnya menggunakan musik sebagai salah satu ritual keagamaan dengan menggunakan alat musik yang berasal dari alam.

Untuk kalian yang mungkin tidak menyadari bagaimana sebenarnya perkembangan musik di Indonesia, kami telah merangkum perkembangannya dalam 10 tahun terakhir.

Yuk, simak perubahannya!

2009

Disadari atau tidak, Vierra berada pada era meredupnya kejayaan band-band Indonesia. Vierra yang telah memiliki ciri khas tersendiri pada lagunya pun kini harus vakum dan tak terdengar nyaring seperti pada masanya dulu.

Vierra menjadi salah satu band Indonesia yang musiknya terinspirasi dari musik Disney. Setelahnya, mulai bermunculan penyanyi-penyanyi solo muda seperti Gita Gutawa, Afgan, dan lainnya.

novel

2010

Pada 2010, bukan berarti band Indonesia tidak mencuat kembali. Tahun ini menjadi tahun bagi band beraliran pop-melayu. Tentu kalian tidak asing dengan band-band seperti ST12, Hijau Daun, D’Bagindas, The Potters, dan masih banyak lagi.

2011

Masuk ke tahun 2011, paparan Korean Wave semakin menjadi-jadi hingga mulai bermunculan boy band bahkan girl band dari Indonesia yang memiliki konsep serupa dengan K-Pop.

Diawali dengan boy band Sm*sh yang mulanya dianggap plagiat, kemudian disusul girl band 7 Icons, setelahnya boy band dan girl band Indonesia terus bermunculan seperti tiada habisnya.

novel

2012

Sampai kemudian pada 2012 berbeda 180 derajat dari tahun sebelumnya karena di tahun ini menjadi era jazzy di Indonesia.

Beberapa di antaranya bahkan masih menggaung namanya hingga kini, seperti Raisa, Dira Sugandi, Sandi Sondoro, Tulus, dan banyak lainnya. Tentu kalian pernah dengar lagu-lagu dari para musisi di atas kan?

novel

2014

Nyatanya memang musik pop-jazz tidak hanya berdiam santai sampai 2012 berakhir, nyatanya pada 2014, Tulus meraih popularitas lewat album keduanya, Gajah. Hal ini menjadi bukti bahwa genre pop-jazz memiliki tempat tersendiri di hati para penikmat musik di Indonesia.

2015

Lanjut ke tahun 2015, Indonesia dibanjiri musisi yang menarik target milenial seperti Isyana Saraswati, Kunto AJi, GAC, dan beberapa musisi lainnya. Mereka seolah diberi panggung besar untuk menuai karirnya pada telinga milenial Indonesia.

Isyana bahkan menjadi salah satu penyanyi yang diberi kepercayaan untuk menyanyikan original soundtrack film Critical Eleven. Sudah baca bukunya belum?

IKA

2016

Di tahun 2016, Indonesia dihebohkan dengan pianis muda asal Bali, Indonesia yang mendunia yaitu Joey ALexander. Ia telah melaksanakan konser keliling Amerika dan Asia.

Sebelumnya, ia telah lebih dulu melangsungkan konser di Jepang, Singapura, dan Hong Kong. Mengagumkannya lagi, ia bahkan menjadi nominator termuda Grammy Awards 2016.

2017

Tahun 2017 menjadi tahun untuk para musisi indie yang mulai mendapatkan panggung tanpa perlu sensasi. Banyak sekali konser yang mengundang musisi indie untuk memeriahkan acaranya.

Beberapa band indie yang begitu akrab di telinga yakni Banda Neira, Payung Teduh, Sore, Float, Fourtwnty, dan masih banyak lainnya.

Ada pula kemunculan penyanyi muda berbakat yang mampu bersaing di pasar internasional, Rich Brian. Rich Brian yang besar namanya melalui lagu berjudul Dat $tick, usut punya usut terinspirasi dari Young Thug yang merupakan rapper asal Amerika.

Siapa yang menyangka jika salah satu rapper hits asal Amerika ini memiliki buku coloring book for adults.

novel

2018

Masuk ke tahun 2018, Indonesia diramaikan dengan bermunculannya artis muda berbakat seperti Via Vallen, Rizky Febian, dan lain sebagainya.

2019

Penggemar Korea tentu tahu bahwa YG Entertainment merupakan salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan. Blackpink, merupakan salah satu contoh girl band sukses dari agensi tersebut.

siapa sangka jika di 2019 ini, Indonesia dikejutkan berita jika salah satu musisi Indonesia sempat magang di YG Entertainment, yakni Bernard Dinata. Kini ia telah berhasil menjadi penyanyi dan telah mengeluarkan beberapa single.

Korean Wave pun menjadi salah satu jenis musik yang masih tetap marak hingga kini di Indonesia, terlebih kini Blackpink masih kian menjadi pujaan para pecinta K-Pop di Indonesia.

novel


Itu dia kilas balik perkembangan musik di Indonesia selama satu dekade ke belakang. Kira-kira selera musik kamu stuck pada tahun berapa nih, Grameds?


Sumber foto header: fourtwntymusic instagram


Meutia Ersa Anindita

Meutia Ersa Anindita

Content Writer for Gramedia.com

Enter your email below to join our newsletter