Pikiran, cerita, dan gagasan tentang buku dengan cara yang berbeda.

Mengenal Clubhouse, Media Sosial Baru yang Sedang Populer

Mengenal Clubhouse, Media Sosial Baru yang Sedang Populer

Saat ini di Instagram, Twitter, bahkan TikTok, ramai orang-orang membicarakan tentang Clubhouse. Bahkan beberapa seleb di Indonesia mulai memamerkan tampilan profil mereka. Clubhouse adalah media sosial berbasis audio yang tengah naik daun berkat Elon Musk, orang terkaya di dunia sang CEO Tesla Inc. Pada awal Februari lalu ia membuat sesi diskusi bersama penggemar lewat Clubhouse dan diikuti oleh 5000 orang pada room tersebut.

Tidak semua orang bisa mempunyai akunnya alias Clubhouse adalah media sosial dengan pengguna eksklusif. Bena Kribo pun membagikan penjelasan singkat mengenai apa itu Clubhouse di Instagramnya, karena masih banyak orang-orang yang bingung tentang media sosial terbaru ini.

Media Sosial yang Melejit Sebelum Genap 1 Tahun

Didirikan oleh Paul Davison dan Rohan Seth pada Maret 2020, Clubhouse adalah aplikasi jejaring sosial eksklusif berbasis obrolan suara (tanpa gambar, video, atau pesan teks) dan saat ini baru hanya tersedia pada perangkat iOS saja (The Guardian, 15/02/2021). Pengguna Clubhouse bisa mendengarkan obrolan, wawancara, atau diskusi dengan berbagai topik yang tersedia.

Founder
Pendiri Clubhouse: Rohan Seth dan Paul Davison (kiri ke kanan) Sumber foto: kuyou.id

Dalam situsnya, Clubhouse mengklaim sebagai jenis produk sosial baru berdasarkan suara yang memungkinkan orang di mana saja untuk berbicara, bercerita, mengembangkan ide, memperdalam persahabatan, dan bertemu orang baru yang menarik di seluruh dunia. Saat ini Clubhouse sudah bernilai 1 miliar USD atau setara startup unicorn seperti AirBnb, Uber, dan SpaceX (CNBC dalam Kumparan, 16/02/2021).

Pengguna yang Eksklusif

Dikutip dari berbagai sumber, aplikasi yang diluncurkan oleh wirausahawan Silicon Valley ini mempunyai 1.500 pengguna dengan nilai valuasi 100 juta USD pada bulan Mei 2020 lalu. Pada Desember 2020, meningkat sebanyak 3.500 pengguna. Yang masuk dalam Clubhouse ini awalnya hanya orang-orang tertentu saja, seperti tokoh terkenal dari kalangan artis, dll. Seperti Oprah Winfrey, Ashton Kutcher, Drake, Jared Leto, dan public figure lainnya. Hingga terakhir pada 1 Februari 2021 kemarin, langsung melejit hingga 2 juta pengguna, termasuk ada Elon Musk dan Mark Zuckerberg di dalamnya.

Founder
Sumber foto: blogsaays.com

Clubhouse tidak seperti media sosial lain yang kita bisa langsung mendaftarkan diri dengan menyantumkan e-mail atau nomor telepon. Pengguna baru Clubhouse harus mempunyai undangan, yang didapat dari pengguna Clubhouse lain yang sudah terdaftar. Pengguna yang sudah terdaftar pun hanya mempunyai dua sampai lima tiket undangan untuk bisa mengundang orang lain. Selain itu, bisa juga memasukkan nama dalam daftar tunggu, tapi tidak ada jaminan bahwa akan mendapatkan akun dengan cara tersebut.

Karena tidak semua orang bisa mendapatkan undangan, saat ini di e-commerce sudah muncul yang menjual undangan Clubhouse dengan patokan harga ratusan ribu. Padahal undangan ini sebenarnya gratis. Fenomena ke-eksklusifannya dimanfaatkan sejumlah oknum untuk meraup untung. Pembeli hanya perlu memberikan nomor telepon, karena undangan akan diberikan lewat SMS yang memberikan link untuk bisa sign-up.

Founder
Undangan Clubhouse yang dijual pada salasatu situs penjualan

Clubhouse sudah menyampaikan bahwa aplikasi itu akan terbuka untuk semua orang termasuk pengguna Android. Selain itu akan ada fitur-fitur baru seperti tip, tiket, atau langganan, untuk membayar kreator secara langsung di aplikasi (Kompas.com, 15/02/2021).

Seperti Conference Call

Setelah berhasil gabung sebagai pengguna, pada awalnya akan diminta memilih topik yang disukai. Bisa tentang bisnis, kesehatan, buku, teknologi, atau lain-lain. Dari pilihan itu, aplikasi akan memberikan rekomendasi ruang obrolan yang bisa diikuti. Bisa belajar tentang banyak hal langsung dari tokoh-tokoh terkenal secara realtime, serta bisa memperluas networking.

Ruang obrolan ini akan ada sejumlah orang yang bisa ikut bicara dan lainnya yang bisa mendengarkan (maksimal 5000 orang). Ada fitur ā€œraise handā€ jika ingin bertanya atau menyampaikan opini. Moderator pun bebas memutuskan untuk memberi izin atau tidak.

Founder
Tampilan Clubhouse (Sumber foto: urbanasia.com)

Media sosial saat ini seperti santapan sehari-hari. Clubhouse kemungkinan nantinya juga akan menjadi seperti Instagram yang biasa dibuka setiap saat oleh netizen. Jika Clubhouse terus menunjukkan performa yang baik, kemungkinan aplikasi tersebut akan maju dan bahkan bisa menjadi channel online marketing baru.

Bicara tentang online marketing, setiap bisnis bisa meluaskan kegiatan pemasarannya melalui media sosial. Coba pelajari berbagai aplikasi yang mendukung kegiatan pemasaran bisnis kamu dari sini yuk!

15+ Social Media Marketing Apps

15Beli Bukunya Sekarang!

Buku ini membahas lebih dari 15 aplikasi yang bisa kamu gunakan dan lakukan agar kegiatan pemasaranmu semakin efektif dan berhasil. Dikupas tuntas dari apa saja aplikasi untuk pembuatan konten, aplikasi pengelolaan akun media sosial, aplikasi editing video, aplikasi untuk mencari ide konten, hingga aplikasi untuk keperluan analisis dan evaluasi kinerja marketing. Lalu mempelajari dari Instagram Insights, Facebook Audience Insights, YouTube Analytics, Adobe Spark, Canva, Hootsuite, dan banyak lagi. Tak hanya teori, buku ini dilengkapi juga dengan panduan lengkap tutorial cara menggunakan aplikasinya dan bagaimana cara beriklan disana.

15Klik untuk Diskon 20%!

Ada promo menarik loh untuk meningkatkan performa social media marketing bisnis kamu, buku ini sedang diskon 20%. Pstt, promo ini hanya berlangsung sampai 25 Februari 2021 saja. Sebelum kehabisan promonya, beli sekarang yuk!


Sumber foto header: Gettyimages


Almira R. Natasya

Almira R. Natasya

Digital Content Officer Gramedia Digital

Enter your email below to join our newsletter