Pikiran, cerita, dan gagasan tentang buku dengan cara yang berbeda.

Lain Negara, Lain Juga Durasi Puasanya

Lain Negara, Lain Juga Durasi Puasanya

Bersyukurlah Anda yang tinggal dan menikmati Ramadan di Indonesia. Karena meskipun menjalani masa puasa selama 13-14 jam, Indonesia masih dikategorikan sebagai negara dengan masa puasa yang pendek. Sedang di belahan dunia lain, terdapat negara dengan masa puasa yang bahkan dapat melebihi 20 jam. Meskipun, ada pula negara yang hanya menjalankan puasa selama 9 jam setiap harinya. Tapi, kenapa bisa begitu?

Hal ini berkaitan erat dengan posisi matahari yang selalu berubah tergantung rotasi bumi, dan letak geografis setiap negara. Rotasi bumi yang bergerak dari barat ke timur membuat daerah sebelah timur selalu melihat matahari lebih awal. Hal itu berdampak pada waktu salat yang juga lebih awal.

Perubahan posisi matahari dipicu oleh dua jenis gerak bumi secara bersamaan. Pertama, rotasi bumi. Bumi berotasi dari barat ke timur, sehingga daerah timur selalu melihat matahari lebih awal yang memengaruhi waktu salat. Kedua, evolusi bumi. Bumi yang berevolusi mengelilingi matahari mengakibatkan perubahan musim serta perbedaan durasi waktu siang dan malam tiap negaranya.

Letak geografis suatu negara serta kemiringan sumbu rotasi bumi dalam mengitari matahari membuat durasi waktu puasa di setiap negara di belahan dunia berbeda-beda. Tidak heran jika ada negara yang memiliki waktu siang lebih lama ketimbang malam ataupun sebaliknya. Dan hal ini tentunya berimbas pada durasi puasa pada suatu negara tersebut.

Berikut negara-negara dengan durasi puasa paling lama sampai paling cepat.

1. Rusia


Salah satu negara di bagian utara bumi ini disinari matahari selama 22 jam pada musim panas. Musim di mana Ramadan umumnya tiba. Di Rusia, umat muslim harus bertahan dengan malaksanakan sahur pada pukul 03:15 waktu setempat, dan berbuka pada pukul 21:37 waktu setempat. Saat kita telah selesai melaksanakan Salat Tarawih, umat muslim Rusia baru akan berbuka. Sungguh puasa di Indonesia jauh lebih baik, bukan?

2. Skandinavia

scandinavian
Sudah kenal dengan negara-negara Skandinavia? Swedia, Finlandia, dan Norwegia Tengah adalah termasuk di dalamnya. Ketika musim panas tiba, matahari terbit dalam jangka waktu 21 jam. Hal ini tentu membuat negara-negara Skandinavia merasakan waktu siang hari yang lebih lama, sehingga waktu berpuasanya pun lama. Namun, kabar bahagianya, umat muslim Skandinavia diperbolehkan untuk berbuka dengan waktu yang sama dengan Arab Saudi dan Turki.

3. Inggris

View of Big Ben in London with the Parliament building in the background
Selain kedua negara di atas, Inggris juga menjadi salah satu negara yang menjalani puasa dengan durasi cukup lama, yakni 17 jam. Hal ini pun dipengaruhi oleh matahari yang muncul begitu lama di negara ini.

4. Australia


Berbeda dengan tiga negara di atas, Australia memiliki durasi puasa yang hampir hanya setengah hari, yakni 11 jam 50 menit. Karena jangka waktu puasa yang pendek, umat muslim di Australia pun tidak begitu kesulitan dalam menjalankan aktivitas selama bulan Ramadan meskipun cuaca sedang panas.

5. Argentina


Umat muslim di negara pemilik Ibu kota Buenos Aires ini menjalankan puasa dengan waktu yang tergolong sangat sebentar yaitu sekitar 9 jam 37 menit, atau sepertiga hari. Ada yang ingin pindah ke Argentina?

6. Chili


Sedikit berbeda dengan Argentina, Chili memiliki durasi berpuasa 9 jam 12 menit. Saat kita sudah bersiap bekerja setelah subuh pada pukul 05:31, Chili baru merasakan Imsak. Dan saat di Indonesia sedang krisis keroncongan, umat Muslim di Chili telah berbuka pada pukul 15:00. Sungguh beruntung umat muslim di Chili.


Namun, betapapun terlihat nikmatnya negara orang, tetap akan lebih terasa lebih nikmat di negara sendiri, karena makanan yang disuguhkan pun sesuai dengan lidah sendiri. Selamat menunggu Maghrib, di manapun Anda berada!


Meutia Ersa Anindita

Meutia Ersa Anindita

Content Writer for Gramedia.com

Enter your email below to join our newsletter