Gramedia Gandeng Read Aloud Indonesia, Bahas Pola Asuh Anak Bareng Psikolog
Hai, Grameds! 😊
Pernah nggak sih kalian merasa bingung harus bagaimana menghadapi tingkah si kecil yang makin hari makin aktif dan penuh rasa ingin tahu? Nah, untuk menjawab keresahan para orang tua zaman now, Gramedia Bengkulu bareng Read Aloud Indonesia menghadirkan event seru bertema “Happy Me, Happy Family”. 👨👩👧👦💞
Diselenggarakan spesial dalam rangka Hari Keluarga Nasional pada Minggu, 29 Juni 2025, acara ini mengajak para orang tua untuk ngobrol langsung soal pola asuh anak bareng psikolog dan praktisi parenting.
Nggak cuma sharing teori, tapi juga ada sesi konsultasi langsung, lho! Penasaran seperti apa keseruannya? Yuk, intip selengkapnya di artikel ini! 😍✨
Keseruan Gramedia x Read Aloud di Hari Keluarga
Grameds, Hari Keluarga Nasional kali ini rasanya jadi lebih istimewa karena acara kolaborasi dari Gramedia Bengkulu dan Read Aloud Indonesia! 😍
Lewat seminar yang dibawakan oleh Antoni, S.Sos. (Manajer Program PKBI Bengkulu) dan Dita Lestari, M.Psi., Psikolog, para orang tua diajak memahami pentingnya pola asuh dalam membentuk karakter, kepribadian, dan perilaku anak.
Bisa lihat, kan, keseruan para orang tua saat menyimak materi dari narasumber? Banyak yang antusias, manggut-manggut, bahkan langsung mencatat poin pentingnya!
Nggak cuma itu, ada juga lho sesi konsultasi bareng psikolog, di mana peserta bisa ngobrol langsung soal tantangan mengasuh anak, dari hal kecil sampai yang bikin bingung. Suasananya santai tapi penuh makna. Belajar bareng jadi terasa lebih menyenangkan!
Tips Pola Asuh yang Bikin Anak Tumbuh Optimal
Nah, sekarang yuk kita bahas apa aja tips pola asuh yang bisa bantu anak tumbuh optimal, baik secara emosi, karakter, maupun perilaku sehari-hari. Berikut beberapa tipsnya:
1. Bangun komunikasi yang hangat dan terbuka
Ajak anak ngobrol secara rutin dan dengarkan dengan penuh perhatian. Jangan cepat menghakimi atau memotong pembicaraan mereka. Dengan cara ini, anak merasa dihargai dan lebih percaya diri untuk berbagi apa pun, termasuk masalah yang sedang mereka hadapi.
2. Jadilah contoh yang konsisten
Anak-anak lebih mudah meniru perilaku orang tua daripada hanya mengikuti kata-kata. Tunjukkan sikap positif, empati, dan kedisiplinan dalam keseharian agar mereka belajar nilai-nilai tersebut secara alami.
3. Terapkan aturan dengan jelas dan penuh kasih sayang
Aturan dan batasan itu penting untuk membantu anak memahami apa yang diharapkan dari mereka. Namun, terapkan aturan dengan cara yang tenang dan penuh kasih, bukan dengan marah atau ancaman. Hal ini membuat anak merasa aman dan lebih mudah mematuhi aturan.
4. Berikan pujian yang tulus dan dukungan emosional
Apresiasi usaha dan pencapaian anak, sekecil apa pun itu. Pujian yang tulus dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi anak untuk terus belajar dan berkembang.
5. Luangkan waktu berkualitas setiap hari
Dalam kesibukan sehari-hari, jangan lupa sediakan waktu khusus untuk bermain, berbincang, atau melakukan aktivitas bersama anak. Momen ini memperkuat ikatan emosional dan memberi anak rasa aman serta cinta yang mendalam.
6. Bersabar dan terbuka untuk belajar
Pola asuh bukan sesuatu yang kaku. Orang tua perlu terus belajar dan menyesuaikan cara mendidik anak sesuai perkembangan dan kebutuhan mereka. Kesabaran dan fleksibilitas akan membantu proses tumbuh kembang anak berjalan lebih lancar.
Menerapkan pola asuh yang tepat memang nggak selalu mudah, apalagi dengan berbagai tantangan yang dihadapi orang tua setiap hari. Tapi tenang, Grameds! Kalau kamu merasa butuh insight dan panduan lebih lengkap untuk mendukung perjalanan parenting kamu, ada banyak buku menarik yang bisa jadi teman belajar dan inspirasi.
Butuh Insight Baru soal Pola Asuh? Ini Buku-bukunya!
1. Seni Berkomunikasi Menanggapi Pertanyaan Anak yang Sulit Dijawab
Anak kecil zaman sekarang tuh, rasa ingin tahunya luar biasa, ya! Semakin besar, pertanyaannya makin kritis dan nggak jarang bikin orang tua geleng-geleng kepala. Dari soal adik baru, pindah rumah, sampai topik berat kayak kematian, konflik, bahkan bullying—semuanya bisa keluar dari mulut si kecil kapan aja.
Nah, di dalam buku ini, kamu bakal diajak memahami pentingnya menjawab pertanyaan anak sesuai usia dan tahap perkembangan mereka tanpa ribet. Ada tips-tips praktis, pendekatan yang bijak, dan contoh jawaban yang bisa langsung kamu coba di rumah. Jadi, next time si kecil nanya yang “berat-berat”, kamu udah siap jawab dengan tenang dan penuh makna!
2. Yes! Your Child Can, Menciptakan Keberhasilan bagi Anak-Anak dengan Perbedaan dalam Belajar
Setiap anak sebenarnya punya potensi untuk sukses, tapi tidak semua anak cocok dengan cara belajar di sekolah pada umumnya. Ada yang kesulitan membaca, nggak bisa duduk diam, atau merasa nggak bisa mengikuti pelajaran—dan sering kali mereka justru diabaikan.
Lewat buku Yes! Your Child Can, Dr. Victoria E. Waller, spesialis belajar dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, berbagi teknik praktis untuk membantu anak-anak agar bisa tumbuh dengan percaya diri dan berprestasi.
3. Tidak Tabu Bicara Seks Kepada Anak
Berita soal kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak makin sering terdengar, bahkan melibatkan anak sebagai pelaku. Tapi sayangnya, masih banyak orang tua dan pendidik yang menganggap topik ini terlalu “tabu” untuk dibahas. Padahal, justru karena dianggap tabu, banyak anak tumbuh tanpa pengetahuan dasar untuk melindungi diri.
Di sisi lain, ada juga yang bingung: kapan sih sebaiknya mulai mengajarkan pendidikan seksual? Apa saja yang harus dibahas, dan gimana cara menyampaikannya tanpa bikin canggung?
Nah, buku Tidak Tabu Bicara Seks kepada Anak hadir sebagai panduan praktis untuk orang tua dan pendidik yang ingin memberikan pendidikan seksual secara tepat dan bertanggung jawab, khususnya untuk anak usia 6–10 tahun. Dengan bahasa yang ringan, buku ini membahas aspek penting pendidikan seksual—dari nilai moral, akhlak, hingga pemahaman tubuh—dengan pendekatan yang ramah anak dan sesuai tahap tumbuh kembang mereka.
4. Seni Memahami dan Mendidik Anak Sejak Dini
Bagi para orang tua milenial yang ingin mendidik anak sejak dini dengan pendekatan yang utuh—nggak cuma soal akademik, tapi juga spiritual dan moral—buku ini bisa jadi pegangan penting. Anak-anak generasi alpha tumbuh di era yang serba cepat dan digital, sehingga butuh pola asuh yang relevan dan seimbang. Nah, buku ini hadir sebagai panduan praktis untuk memahami kebutuhan mereka dan membentuk karakter sejak kecil.
Isi bukunya membahas tema-tema mendasar dalam dunia parenting, apalagi buat kamu yang sedang bersiap jadi orang tua atau baru saja menikah. Cocok juga untuk guru, praktisi pendidikan anak, serta mahasiswa jurusan PGPAUD atau PIAUD yang sedang belajar mata kuliah parenting.
5. Anak yang Penuh Kecemasan, Cara Membangun Kekuatan Anak agar Dapat Mandiri
Selama ini kita sering menganggap rasa cemas dan takut itu emosi negatif yang sebaiknya dihindari. Padahal, kenyataannya, dua hal ini adalah bagian normal dari hidup—bahkan bisa jadi kekuatan alami untuk menjaga diri. Anak-anak pun wajar merasa cemas, takut, atau panik sebagai bagian dari proses tumbuh kembang mereka.
Tapi... gimana kalau rasa cemas itu justru bikin anak menarik diri, nggak berkembang seperti teman-temannya, atau sampai mengganggu kesehariannya?
Nah, buku ini hadir sebagai panduan untuk para orang tua yang sedang mendampingi anak-anak pencemas dan penuh ketakutan. Di dalamnya ada penjelasan tentang bagaimana membedakan kecemasan yang masih wajar dengan yang butuh perhatian lebih, lengkap dengan contoh nyata dan tips yang bisa langsung diterapkan di rumah.
Itu dia ulasan mengenai keseruan event kolaborasi dari Gramedia dan Read Aloud Indonesia! Gimana, seru kan, Grameds?
Kalau ngomongin soal parenting, pasti jalannya memang selalu nggak mudah, tapi Gramin yakin kamu pasti bisa melaluinya!
Nah, salah satu cara sederhana yang bisa bikin anak senang adalah dengan membelikannya buku sesuai kebutuhannya, lho!
👉 Klik Gramedia.com untuk belanja hemat buku favorit si kecil!😉