Ketika Upaya Awet Muda Justru Jadi Petaka, Abadi Nan Jaya Segera Rilis di Netflix Indonesia!

Siapa sangka keinginan untuk tetap awet muda bisa berakhir jadi... kiamat kecil? 😱
Netflix Indonesia siap menghadirkan Abadi Nan Jaya, film zombie terbaru yang siap mengguncang dunia perfilman Tanah Air. Dengan balutan budaya lokal, tensi drama dalam sebuah keluarga, dan racikan jamu yang justru melahirkan malapetaka, film ini jadi salah satu rilisan yang paling ditunggu di bulan Oktober!
Disutradarai oleh Kimo Stamboel, salah satu sutradara horor terkemuka dari Indonesia, Abadi Nan Jaya akan menyuguhkan ketegangan emosional dalam keluarga, dan ambisi manusia yang kelewat batas. 🔥
Kira-kira, akan seperti apa ya kisahnya? Yuk, kita bahas bareng-bareng dalam artikel ini! 🚀
Sinopsis Abadi Nan Jaya
Berlatar di sebuah desa terpencil dekat Yogyakarta, film ini mengisahkan ambisi seorang kepala keluarga untuk mempertahankan kekuasaan, yang berujung perselisihan keluarga dan bencana besar. Peristiwa mengerikan tersebut dimulai saat Kenes bersama keluarganya berkunjung ke kediaman ayahnya, Sadimin, sang pemilik bisnis jamu ternama, untuk membicarakan kelanjutan bisnis keluarga tersebut.
Mereka pun bertengkar, saling tuduh, dan tensi meningkat saat Kenes menuntut sahabatnya Karina untuk jujur perihal niatnya menikahi ayahnya. Pertengkaran berhenti dan berubah menjadi ketakutan ketika Sadimin, yang beberapa saat sebelumnya meminum jamu awet muda ramuannya, tiba-tiba tidak sadarkan diri dan berubah menjadi zombie yang mengerikan.
Dari situ wabah zombie menyebar, dan anggota keluarga harus melupakan ego masing-masing serta bersatu demi bertahan hidup. Akan tetapi, bisakah manusia yang dikuasai ambisi itu benar-benar belajar untuk bertahan bersama?
Zombie A la Indonesia
Film ini jadi salah satu thriller paling dinantikan tahun ini karena keberaniannya menggabungkan hal-hal yang sangat Indonesia banget. Mulai dari jamu, konflik keluarga, sampai nuansa mistis pedesaan Jawa. Tak cuma seram, elemen ini juga terasa dekat dan relevan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Kimo Stamboel dan timnya bereksperimen dengan membungkus elemen horor klasik dalam wujud yang segar. Zombie-nya bukan cuma hasil infeksi misterius, tapi simbol dari kerakusan manusia yang menolak tua, menolak kalah oleh waktu. Menjelma pesan moral yang nyelip di balik darah dan ketegangan.
Dan tentu, visual serta atmosfernya digarap dengan penuh detail. Cahaya temaram, rumah tradisional yang berubah jadi ladang maut, hingga suara derap langkah zombie yang bikin bulu kuduk merinding. Semua itu berpadu jadi ornamen sinematik yang saling melengkapi.
Anomali Jamu dalam Abadi Nan Jaya
Di tengah maraknya film zombie modern, Abadi Nan Jaya menonjol karena menjadikan jamu—warisan budaya Indonesia—sebagai pusat cerita. Jamu yang biasanya identik dengan kesehatan, justru jadi pemicu wabah yang mematikan. Sebuah twist yang cerdas dan menyentil.
Kimo Stamboel mengaku, ide itu muncul dari keusilannya untuk memutarbalikkan makna jamu, dari yang umumnya dikenal sebagai “penyembuh” menjadi “sumber penyakit”. Lewat simbol ini, ia ingin menyinggung sisi gelap dari ambisi manusia. Ketika sesuatu yang baik disalahgunakan demi kekuasaan dan obsesi pribadi.
Namun, jangan salah, Abadi Nan Jaya juga tak cuma mengangkat persoalan ramuan ajaib yang gagal. Lebih jauh, film ini juga menyoroti betapa bahayanya ketika seseorang merasa dirinya bisa mengalahkan alam.
Disutradarai Kimo Stamboel

Nama Kimo Stamboel dikenal sebagai salah satu sutradara horor yang cukup berpengaruh di Indonesia. Lahir dan besar di Tanah Air, Kimo menempuh pendidikan di School of Visual Arts, Sydney, tempat ia memperdalam sinematografi dan mengasah minatnya pada genre thriller dan horor. Dari sanalah ia mulai membangun gaya visual yang gelap, intens, dan selalu punya lapisan emosional di balik setiap teror yang dihadirkan.
Sekembalinya ke Indonesia, Kimo membentuk duo legendaris The Mo Brothers bersama Timo Tjahjanto. Kolaborasi mereka melahirkan film-film kultus seperti Rumah Dara (2009), Killers (2014), dan Headshot (2016). Setelah itu, Kimo melanjutkan kiprahnya secara solo lewat film seperti DreadOut (2019), Ratu Ilmu Hitam (2019) dan Iblis dalam Kandungan (2023).
Dalam perjalanan kariernya, Kimo telah menerima berbagai apresiasi di dalam dan luar negeri. Film Killers pernah ditayangkan di Sundance Film Festival, sementara Ratu Ilmu Hitam dan Headshot mendapat pujian dari kritikus karena kualitas teknis dan kedalaman temanya.
Reputasinya sebagai sineas yang konsisten menjaga standar tinggi membuat Kimo Stamboel diakui sebagai salah satu sutradara horor terbaik Indonesia, yang terus memperluas batasan genre dan membuktikan bahwa cerita menegangkan juga bisa sarat makna.
List Pemain Abadi Nan Jaya
Berikut deretan cast yang akan menghiasi pengalaman horor kamu bersama Abadi Nan Jaya!
Donny Damara sebagai Sadimin
Mikha Tambayong sebagai Kenes
Eva Celia sebagai Karina
Dimas Anggara
Kiki Narendra
Marthino Lio
Rekomendasi Kisah Zombie dan Thriller Lainnya
Nah, kalau kamu suka dengan sensasi getir dan menyeramkan yang hadir dalam film Abadi Nan Jaya, kamu bisa juga menyaksikan ketegangan serupa dalam buku-buku berikut ini:
1. Zombie Aedes – Satria Satire
Suatu wabah misterius melanda seisi dunia, termasuk Indonesia. Wabah ini diduga dibawa oleh nyamuk-nyamuk mutan berukuran besar. Orang-orang yang sakit bergelimpangan di banyak tempat hingga ditetapkanlah Status Darurat Negara. Lalu satu keanehan pun terjadi, mereka yang terkapar kini malah bangkit, menjelma menjadi makhluk ganas. Mereka memangsa manusia.
Beberapa yang masih bertahan hidup, bertaruh nyawa mengawal seorang profesor yang tahu cara membuat antivirus. Misi penyelamatan membuat mereka berpencar dan mendapati kalau Istana Merdeka dan Keraton Yogyakarta kini tak lagi sama seperti dulu. Apa pun yang terjadi, mereka berharap bisa berkumpul di Monas, tempat mereka berusaha membangun kembali peradaban.
2. Di Balik Pintu Loteng (The Housemaid) – Freida McFadden
Millie Calloway yang sedang mencari awal baru sangatlah bahagia ketika mendapat pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga Winchester yang kaya raya. Apalagi pekerjaan tersebut memungkinkannya tinggal di rumah itu, meski kamarnya hanyalah kamar kecil di loteng. Tugasnya hanyalah membersihkan rumah mewah itu serta memasak.
Namun, seiring waktu, Millie mulai menyadari bahwa ada yang mencurigakan di rumah itu. Nina bersikap aneh dan manipulatif, sementara suaminya, Andrew, tampak terlalu sempurna. Ketika Millie menemukan pintu terkunci di lantai atas dan mendengar suara-suara aneh di malam hari, ia mulai curiga bahwa keluarga ini menyimpan rahasia yang lebih kelam darinya. Ia pun harus memutuskan apakah akan tetap tinggal demi pekerjaan dan tempat tinggalnya—atau melarikan diri sebelum semuanya terlambat.
3. Generasi Zombie – Andriy Hadinata
Generasi Zombie mengangkat realitas banyak orang yang kehidupannya bagaikan “zombie modern”. Hidup, tetapi mati, tanpa arah dan jiwa, serta hanya terjebak dalam rutinitas harian. Bekerja dari pukul 09.00 hingga 17.00, hanya demi gaji bulanan yang mungkin masih belum cukup untuk biaya hidup, kemudian perlahan membuat kita melupakan mimpi-mimpi masa kecil yang pernah kita miliki. Mimpi itu mungkin tampak mati, tetapi sesungguhnya hanya tertidur, menunggu untuk bangkit dalam bentuk penyesalan di usia tua.
Generasi Zombie tidak hanya membahas fenomena generasi yang kehilangan arah dan jiwa, tetapi juga faktor-faktor penyebabnya. Mulai dari tekanan orangtua hingga lingkungan di sekitar yang tidak mau kita sukses.
Kita diajak untuk merenungkan, apakah hidup kita hanyalah rangkaian rutinitas tanpa tujuan atau masih ada kesempatan untuk membangkitkan impian kita yang tertidur?
4. Enam Mahasiswa Pembohong – Akinari Asakura
Keenam orang di sini semuanya sampah! Spiralinks, perusahaan IT yang bergengsi dan sedang naik daun, untuk pertama kalinya membuka lowongan kerja untuk mahasiswa tingkat akhir. Dari ribuan pelamar, enam orang terpilih untuk mengikuti seleksi tahap akhir. Tes terakhir melibatkan diskusi kelompok tentang proyek Spiralinks, jadi keenam mahasiswa tersebut mengakrabkan diri dan bekerja sama dengan harapan mereka semua bisa diterima.
Namun, sehari sebelum tes, topik diskusi mendadak berubah menjadi “Siapa di antara keenam kandidat yang paling pantas diterima bekerja di Spiralinks?” Keenam orang yang mulai berteman itu kini harus memperebutkan satu posisi di Spiralinks. Situasi semakin tegang ketika mereka menerima amplop berisi kebohongan dan dosa tergelap masing- masing... termasuk tuduhan bahwa seseorang di antara mereka sebenarnya adalah pembunuh!
5. Sidney Sheldon's The Phoenix – Tilly Bagshawe
Seumur hidupnya, Ella Praeger selalu merasa tersisih. Jadi ketika ia diminta bergabung dengan Grup, kelompok penegak keadilan yang beroperasi di balik bayang-bayang, dunianya berubah. Kini, Ella memiliki tujuan. Bertahun-tahun lalu, Grup berhasil mengenyahkan salah satu kriminal paling berbahaya di dunia. Namun ketika tato berupa simbol misterius ditemukan pada tubuh mayat seorang anak, mereka tahu hal itu merupakan sebuah peringatan: Athena Petridish telah kembali.
Memburu Athena menjadi misi pertama Ella. Misi itu juga menjadi penentu siapa di antara Athena dan Ella yang bisa memenuhi takdir sebagai sosok yang baru.
Lebih jauh dari soal zombie,
Abadi Nan Jaya juga mengulas isu tentang ambisi, keserakahan, dan cinta keluarga yang diuji di ujung kehancuran. Di balik darah dan ketakutan, film ini menampilkan refleksi tentang harga dari obsesi untuk abadi.
Ketika sebuah inovasi untuk awet muda justru jadi sumber malapetaka. Abadi Nan Jaya akan segera tayang mulai 23 Oktober 2025 di Netflix Indonesia. Siapkan diri untuk ketegangan, darah, dan zombie rasa rempah! 🧟♀️🌿
Baca juga: Pecah di Jakarta World Cinema 2025! Deretan Film Ini Bikin Penonton Nggak Mau Keluar Bioskop 🎬
✨ Oya, jangan lupa juga buat dapetin penawaran spesial lainnya dari Gramedia! Cek promonya di bawah ini agar belanja kamu jadi lebih hemat! ⤵️