Pikiran, cerita, dan gagasan tentang buku dengan cara yang berbeda.

Kenapa Harus Mainstream Kalau Kamu Bisa Jadi Limited Edition?

Kenapa Harus Mainstream Kalau Kamu Bisa Jadi Limited Edition?

"Emang ada ya manusia yang limited edition?" Ada dong. "Emang salah jadi manusia mainstream?" Ya, enggak juga sih. Hanya kamu akan menjadi manusia yang biasa-biasa aja. Orang rata-rata pada umumnya. Maksudnya gimana?

Begini, kita tidak akan membahas superhero seperti Batman, Superman, Cat Woman, dan teman-temannya; enggak, ya. Jadi, manusia mainstream adalah manusia biasa. Salah satunya indikatornya adalah suka mengeluh. Banyak manusia jika diuji Allah, mereka mengeluh. Mengeluh dengan bermacam-macam masalah kehidupan: soal asmara, rezeki mampet, keluarga berantakan, capai sekolah, cuaca tak bersahabat, dan lain-lain.

Saat Allah beri panas, nanti katanya kenapa panas sekali. Giliran diberi hujan, jawabnya kok hujan terus ya. Hujan enggak datang, kok enggak hujan sih. Kebanyakan hujan hingga akhirnya banjir, luapan-luapan keluhan pun semakin berderet layaknya gerbong kereta api.

Tanpa sadar ucapan itu keluar begitu saja dari bibir. Ditambah lagi, berkumpul dengan manusia mainstream yang sejenis, duh, semakin beradu argumen deh. Begini salah, begitu salah. Sifat keluh kesah ini adalah lumrah, bahkan di Al-Qur'an saja sudah diberi notice loh.

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah dan apabila mendapat kebaikan dia menjadi kikir.” QS. Al-Ma’arij: 19-21

stopBaca Selengkapnya pada Buku Ini!

Nah, kamu, jadilah manusia yang limited edition. Yang bagaimana? Mereka adalah kebalikan dari orang yang suka mengeluh, yang memang keberadaannya bisa dihitung jari. Limit seat banget pokoknya.

Mereka adalah orang yang selalu memandang panas dan dingin dengan bijaksana. Dikasih hujan, alhamdulillah, ada doa di setiap rintikannya. Diberikan sedikit hujan, alhamdulillah, sambil berdoa semoga setiap titik yang sedikit itu ada berkah. Dikasih hujan gede, hingga air meluap, alhamdulillah dulu, sambil muhasabah diri, kenapa bisa terjadi dan apa yang bisa dilakukan agar bumi kembali tersenyum manis.

Kalau mau belajar banyak untuk menjadi manusia limited edition, buku “Stop, Menjadi Manusia Mainstream!” ini cocok banget buat kamu. Di sana akan dikupas tuntas tentang indikator lain dari manusia antimainstream. Arum nulisnya enggak sendiri kok, bareng alumni KMAF (Kelas Menulis Arum Faiza), jadi perspektif tentang manusia mainstream ada banyak kepala yang insyaAllah banyak hikmah.

Penasaran kan sama bukunya? Segera dapatkan buku Stop, Menjadi Manusia Mainstream! yang sudah tersedia di Gramedia.com atau kamu bisa cek langsung dengan klik gambar di bawah ini.

stopBeli dan Baca Sekarang!

Dan selamat! Karena kamu sudah membaca artikel ini hingga selesai, kamu dapat voucher diskon 20% untuk membeli bukunya. Ambil vouchernya sekarang yuk dengan klik gambar di bawah ini. Jangan lupa langsung checkout bukunya di Gramedia.com yaa!

voucherKlik untuk Dapatkan Vouchernya!

#SahabatTanpaBatas #GramediaTanpaBatas #ElexMediaKomputindo

PesanKlik untuk Info Lebih Lanjut dan Pesan Via Whatsapp!


Oleh: Arum Faiza - Penulis dari Buku Stop, Menjadi Manusia Mainstream!

Sumber foto header: Dok. Elex Media Komputindo


Enter your email below to join our newsletter