Kabar Penting buat Fans Ghibli! Siap-siap Hati Terkoyak, Grave of the Fireflies Kembali ke Bioskop!

Kabar Penting buat Fans Ghibli! Siap-siap Hati Terkoyak, Grave of the Fireflies Kembali ke Bioskop!

Kamu yang jadi fans studio Ghibli pasti bakalan senang (sekaligus siap-siap sedih) banget nih pas dengar kabar ini, soalnya salah satu film animasi besutannya berkesempatan untuk dirilis ulang dan tayang di bioskop Indonesia. ✨

Yup, adalah Hotaru no Haka alias Grave of the Fireflies, yang digadang-gadang jadi karya Ghibli paling menyentuh dan menyayat hati para penontonnya.

Kalau biasanya cuma bisa diakses lewat layanan streaming, nggak lama lagi, animasi dengan latar Perang Dunia II itu siap bikin kamu puas sesenggukan dalam gelapnya lampu bioskop.

Nah, sambil Gramin ceritain kilas baliknya, ada baiknya kalau kamu siapin juga tissuenya dari sekarang! 🤧


Garis Besar Ceritanya tuh Begini…

Cerita dimulai di Kobe, Jepang, pada akhir Perang Dunia II. Seita yang berusia 14 tahun, dan adiknya yang baru 4 tahun, Setsuko, kehilangan ibu mereka akibat serangan bom. Ayah mereka? Seorang perwira angkatan laut yang tidak pernah kembali.

Awalnya mereka menumpang di rumah bibi. Tapi, rasa lapar, kekurangan makanan, dan hubungan keluarga yang renggang membuat Seita memutuskan membawa Setsuko pergi. Mereka menemukan sebuah bunker tua di pinggiran kota, menjadikannya rumah sederhana, dan mencoba bertahan hidup dari apa yang bisa mereka temukan.

Berbekalkan beberapa barang dan sedikit tabungan peninggalan kedua orang tuanya, kedua bocah polos tersebut memutuskan untuk meninggalkan rumah itu dan mencari tempat tinggal baru. Sebuah terowongan sempit di tepi danau menjadi satu satunya tempat yang dapat mereka tinggali saat itu.


Corak Studio Ghibli dan Grave of the Fireflies yang Berbeda

Didirikan pada 1985, Studio Ghibli merupakan hasil kolaborasi dua maestro, Hayao Miyazaki dan Isao Takahata, yang juga didukung penuh oleh produser vital, Toshio Suzuki.

Studio Ghibli hingga kini dikenal sebagai penghasil puluhan judul animasi Jepang yang mendunia. Sebutlah nama-nama seperti: Ponyo on the Cliff by the Sea, Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan masih banyak lagi judul lainnya yang familiar di telinga kita.

Kebanyakan cerita dari animasinya berangkat dari akar budaya Jepang, yang dikembangkan dengan melampaui batasan-batasan budaya dan geografis lewat pembahasan mendasar tentang pengalaman hidup manusia.

Kemasan visualnya memiliki ciri khas warna pastel nan lembut, berpadu dengan kisah fantasi yang unik hingga yang… blow your mind. 🤯

Tema yang diangkat juga biasanya melingkupi soal persahabatan, cinta, lingkungan hidup, serta pencarian jati diri yang mudah diterima oleh semua kalangan.

Tak hanya itu, corak animasinya sendiri memiliki karakteristik yang khas: goresan yang dibuat sangat teliti, pemilihan warna yang cerah, dan guratan detail dalam setiap frame yang dihadirkan. Semua itu berkelindan menghidupi dunia Immersive Realism–sebuah ide yang menghadirkan sebuah dunia artifisial tapi tetap ada unsur realistisnya–yang menjadi cara mereka mengemas kebanyakan ceritanya.


Grave of the Fireflies, Beda dari Film Ghibli Kebanyakan

Berbeda dari kebanyakan film mereka, sayangnya dalam kisah Grave of the Fireflies ini kamu nggak akan menemukan makhluk ajaib, nuansa sihir, atau dunia fantasi seperti biasanya. Dinamika konflik yang tersaji di sini, lebih menonjolkan realisme yang begitu dekat dengan kehidupan nyata.

Kalau studio Ghibli juga biasanya memanjakan kita dengan pemandangan hijau luas, karakter yang unik, dan petualangan penuh warna. Di sini, mereka memilih jalan yang berbeda. Visualnya tampil dengan sederhana, juga dilengkapi detail: tampilan reruntuhan kota, langit kelabu, dan ekspresi wajah yang bisa membuat dada penontonnya mendadak sesak.

Isao Takahata, selaku Sutradara, juga tidak memberi dramatisasi berlebihan. Ia membiarkan cerita mengalir apa adanya, seperti kita melihat kembali potongan kenangan yang pernah terjadi.

Apalagi, cerita ini diadaptasi dari pengalaman pribadi Akiyuki Nosaka, sang penulis novel aslinya, yang juga kehilangan adik perempuannya akibat perang.


Kenapa Jangan Sampai Kelewatan?

Karena bisa jadi ini adalah pengalaman sekali seumur hidup! Momen ini juga tentu bakalan jadi spesial, karena Grave of the Fireflies merupakan salah satu karya awal Studio Ghibli, yang rilis pada 1988.

Menonton Grave of the Fireflies di layar lebar berarti memberi ruang bagi cerita Seita dan Setsuko untuk benar-benar masuk ke hati kamu.

Visualnya yang tenang nun kuat akan terasa lebih hidup dalam tayangan layar lebar. Ditambah dengan sajian suara yang lebih terdengar, membuat detail emosinya akan terasa lebih meresap dan kesannya jadi makin membekas.

Musiknya pun unik. Skor karya Michio Mamiya tak sekadar mengiringi dalam bayang latarnya saja. Lebih jauh, ia juga menggabungkan suara dan dialog karakter ke dalam musik, membuat emosi penonton semakin dalam.

Perkara film ini jadi kegemaran bagi pecinta animasi juga salah satu alasan kamu ga boleh kelewatan nonton film ini di bioskop. Dengan pengalaman pribadi, kamu jadi punya opini yang lebih intens kalau nantinya ada yang ajak diskusi soal bedanya nonton animasi ini di platform streaming.

Terhitung, Grave of the Fireflies mendapatkan sambutan luar biasa di Jepang dengan mengumpulkan 1,7 miliar yen (Rp187,8 miliar) di negara sendiri dan mendapatkan US$516,962 (8,4 miliar) selama penayangan di Amerika Serikat.

Grave of the Fireflies juga mendapatkan skor 100 persen dari 43 kritikus film, serta 95 persen lebih dari 50 ribu ulasan penonton. Film itu disebut sebagai sebuah karya anti-perang yang sangat menyedihkan, dan jadi salah satu karya terindah studio Ghibli.


Terus… Tayang di Bioskopnya Kapan?

Buat yang udah nggak sabar nungguin, kamu cuma perlu bersabar sedikit lagi, karena Grave of the Fireflies akan segera tayang di Bioskop Indonesia mulai tanggal 29 Agustus 2025 nanti. Adapun film animasi itu sendiri akan tayang di Cinepolis, CGV, dan Surya Yudha Cinema. 🎬

Rencana penayangan itu diumumkan CBI Pictures selaku distributor melalui unggahan di media sosial mereka.


Tambah Koleksi dengan Picture Books Ghibli!

Buat kamu yang suka dengan karya animasi Ghibli, jangan sampai ketinggalan buat dapetin koleksi buku bergambarnya! 🗾🌅🎆

Buku bergambar studio Ghibli ini menampilkan kemegahan film animasi dari studio legendaris tersebut dengan teks yang mudah dibaca, gambar penuh warna langsung dari film, dan format sampul tebal berukuran besar. Yuk, segera cek koleksinya di sini!

1. Castle in the Sky

kabarTemukan di Sini!

Di suatu tempat yang tinggi di awan, manusia kembali menginjakkan kaki di pulau terapung Laputa, selama berabad-abad reruntuhan yang damai seperti taman, hanya dirawat oleh robotnya yang setia dan pendiam. Tapi tepat di belakang Pazu dan Sheeta adalah tentara dari kapal penempur udara Goliath-yang telah menangkap Dola dan kru bajak lautnya, dan sekarang menjarah emas dan permata Kastil di Langit untuk mereka sendiri!

Tetapi orang yang membimbing mereka ke sana, Muska, memperhatikan kekuatan, bukan uang-dan dia sendiri yang tahu cara mengaktifkan senjata super kuno kastil yang bisa membuatnya menguasai dunia!

Bisakah Pazu dan Sheeta menghentikan rencana jahatnya?

2. Spirited Away

kabarTemukan di Sini!

Pemenang Academy Award 2002 untuk fitur Animasi Terbaik, Spirited Away menceritakan kisah Chihiro yang berusia 10 tahun, seorang gadis di tengah kepindahan ke pinggiran kota yang mengembara ke kota asing dan menemukan dunia roh yang dikuasai oleh Yubaba yang misterius.

3. My Neighbor Totoro

kabarTemukan di Sini!

Cerita bermula saat keluarga Satsuki dan Mei pindah ke desa kecil bernama Showa agar dekat dengan rumah sakit tempat ibunya, Yasuko dirawat. Tempat yang mereka tempati adalah sebuah rumah tua yang berada di dekat hutan dan ladang.

Di samping rumah, terdapat sebuah pohon keramat. Suatu hari, ketika Mei bermain sendirian, ia masuk ke dalam hutan dan bertemu dengan sosok makhluk besar, bulat, dan berbulu. Makhluk tersebut menyerupai kelinci tetapi memiliki kumis seperti kucing. Mei kemudian berteman dengan makhluk aneh itu dan ia beri nama Totoro.

Tak lama kemudian, Satsuki bertemu dengan Totoro ketika ia dan Mei berada di halte bus. Pertemuan tersebut kemudian membawa Satsuki dan Mei pada petualangan yang menakjubkan bersama Totoro.

4. Princess Mononoke

kabarTemukan di Sini!

Terjangkit oleh kutukan mematikan, pejuang muda Ashitaka berkelana menuju barat untuk mencari penyembuh kutukannya. Di sana, ia terbentur ke dalam sebuah konflik antara Lady Eboshi dan orang-orang dari Kota Besi dengan Princess Mononoke, seorang gadis yang dibesarkan oleh serigala dan tidak akan berhenti untuk mencegah manusia dari menghancurkan hutan tempat tinggalnya, beserta makhluk-makhluk yang tinggal di dalamnya.

5. Howl's Moving Castle

kabarTemukan di Sini!

Merefleksikan masa yang menakjubkan ketika sains dan sihir menangkap semangat Eropa abad ke-19, Howl's Moving Castle mengisahkan tentang seorang gadis muda, Sophie yang secara ajaib berubah menjadi seorang wanita berusia 90 tahun.

Tidak gentar dengan kutukan ini, petualangannya yang berkelanjutan memperkenalkannya pada penyihir sombong bernama Howl dan teman-temannya yang memiliki keunikan tersendiri.

Apa yang akan terjadi pada nasib Sophie nantinya?

6. Kiki's Delivery Service

kabarTemukan di Sini!

Kiki, seorang penyihir muda yang sedang berlatih, telah mencapai usia 13 tahun. Menurut tradisi, semua penyihir seusia itu harus meninggalkan rumah selama satu tahun, agar mereka bisa belajar bagaimana hidup sendiri. Kiki, bersama dengan kucingnya yang bisa berbicara, Jiji, terbang untuk tinggal di kota tepi pantai Korico. Setelah memulai layanan pengirimannya sendiri (menggunakan sapunya sebagai kendaraan pengiriman), Kiki harus belajar bagaimana menghadapi kehidupan barunya, terutama setelah dia kehilangan kekuatan untuk terbang.


Gimana nih, Grameds, setelah baca kilas baliknya sampai selesai, kamu makin gak sabar kan buat nonton Grave of the Fireflies di bioskop? 😍

Oya, biar nanti sesenggukannya nggak sendirian, jangan lupa juga ajak teman, pasangan, atau keluarga kamu buat nonton yaa!


Menuju hari kemerdekaan Indonesia yang akan segera tiba, ini juga saatnya kamu untuk melihat Buku Seru Paling Diburu Edisi Kemerdekaan di Gramedia. Lewat promonya, kamu bisa dapetin diskon spesial selama tanggal 1 – 12 Agustus 2025.

Jangan sampai ketinggalan yaa, Grameds!

kumpulanNikmati Promonya di Sini!


✨ Oya, jangan lupakan juga penawaran spesial lainnya dari Gramedia hanya untuk kamu! Cek promonya di bawah ini agar belanja kamu jadi lebih hemat! ⤵️

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Enter your email below to join our newsletter