Banyak yang Gagal di Dunia Bisnis, Kamu Jangan Salah Langkah! Baca Bukan Bisnis Biasa!

Grameds, memulai bisnis itu memang bukan perkara gampang, ya. Ada banyak strategi dan detail yang nggak boleh ketinggalan biar kamu nggak menjalankan usaha cuma modal nekat saja. 💸💼
Kadang orang bilang, “Yang penting mulai dulu aja!” Padahal, tanpa arah dan persiapan, hasilnya malah potensial banget jadi berantakan. Apalagi kalau kamu pengen bisnisnya bukan cuma bertahan, tapi juga berkembang dan bisa sustain di tengah kompetisi pasar yang makin ketat.
Sebagai pebisnis, kamu mesti jeli banget ngatur strategi pemasaran, memahami tren, dan bikin keputusan yang cerdas. Soalnya, kesalahan kecil aja bisa ngasih dampak besar.
Nah, biar langkahmu di dunia bisnis nggak tergelincir dan malah jadi ugal-ugalan, yuk kita bahas bareng hal-hal yang sering banget jadi batu sandungan buat para pebisnis pemula 🚀
Yang Kayak Gini Mesti Kamu Hindari!
Yuk, kenali beberapa hal yang mesti mulai kamu hindari biar langkahmu di dunia bisnis makin mantap 👇
1. Perencanaan Bisnis Kurang Matang
Banyak pebisnis langsung tancap gas tanpa bikin business plan yang jelas. Ujung-ujungnya? Duar💥 modal keburu habis sebelum tahu harus ngapain. Ini mah sama aja kayak main judi, cuma bedanya yang dipertaruhkan bukan kartu, tapi masa depan bisnismu sendiri. Makanya, punya perencanaan yang matang itu jadi poin penting.
Rencana yang matang itu bukan cuma soal ide keren atau semangat doang. Di dalamnya harus ada riset pasar, analisis kompetitor, identifikasi target audiens, strategi pemasaran, sampai proyeksi keuangan. Dengan begitu, kamu bisa tahu kapan harus ekspansi, kapan harus efisiensi, dan langkah apa yang mesti diambil kalau kondisi pasar berubah sewaktu-waktu.
.2. Salah Mengelola Keuangan
Ini nih yang sering banget kejadian: mencampur uang pribadi dan bisnis. Awalnya sih kelihatan sepele, tapi lama-lama bikin pusing sendiri. Tanpa pencatatan keuangan yang rapi, kamu nggak bakal tahu apakah bisnismu beneran untung atau malah boncos.
Makanya, penting banget buat punya sistem keuangan yang tertata. Pisahin rekening bisnis dan pribadi, bikin laporan arus kas, dan selalu sisihkan dana darurat. Malah kalau bisa, manfaatkan juga aplikasi keuangan atau jasa akuntan biar semua data tercatat rapi. Ingat, bisnis yang sehat dimulai dari keuangan yang terukur.
.3. Tidak mementingkan Pelanggan
Kadang tuh beberapa pebisnis terlalu fokus pada produk, sampai lupa sama siapa yang bakal beli produk itu. Padahal, pelanggan adalah nafasnya bisnis. Kalau mereka kecewa, jangan harap bisnis kamu bisa bertahan lama.
Coba deh buat ikut dengerin masukan pelanggan, tanggapi keluhan dengan cepat, dan buat pengalaman belanja yang menyenangkan. Bahkan, hal kecil seperti ucapan terima kasih atau follow-up message bisa ningkatin loyalitas pelanggan, lho.
Kalau mereka udah merasa dihargai, mereka nggak cuma bakal balik lagi, tapi juga bantu promosiin bisnismu ke orang lain. Asyik, kan?
.4. Mengabaikan Riset dan Analisis Pasar
Mulai bisnis tanpa riset pasar itu sama kayak berlayar tanpa kompas. Kamu nggak tahu arah angin, arus, dan kemungkinan badai di depan. Akhirnya, bisnis bisa karam di tengah jalan.
Dengan riset dan analisis yang tepat, kamu bisa tahu apa yang sebenarnya dibutuhin pasar, siapa pesaing terdekatmu, dan apa kelebihan produkmu dibanding yang lain. Lewat cara ini juga, barangkali kamu bisa menemukan niche market yang belum banyak tersentuh, atau bikin inovasi kecil yang ternyata dicari banyak orang.
.5. Ngebet Pengen Sukses, tapi Nggak Realistis
Siapa sih yang nggak pengen sukses cepat? Rasanya sih nggak ada ya. Tapi mindset “pengen cepet cuan” ini sering banget bikin orang lupa, bahwa semua bisnis juga perlu waktu buat tumbuh. Ekspektasi yang terlalu tinggi tuh rentan bikin kecewa, yang ujung-ujungnya bikin kamu nyerah di tengah jalan.
Kunci utamanya adalah patience and consistency. Yes, mesti sabar dan konsisten sambil siapin strategi jangka panjang, bangun reputasi dengan pelan tapi pasti, dan terus belajar dari kesalahan.
Jangan lupa juga untuk punya dana cadangan dan mental baja. Soalnya, jalan menapaki dunia perbisnisan itu lebih kayak maraton, ketimbang sprint 🏃♂️
Mulai Raih Cuan dengan Bukan Bisnis Biasa!
“Belajar dari kegagalan sendiri itu mahal. Harus rugi uang, waktu, dan energi.”
Berangkat dari persoalan tersebut, buku ini sengaja ditulis agar para pengusaha bisa menghindari kesalahan-kesalahan yang berbahaya dan bisa lebih cermat untuk mengambil pilihan-pilihan yang terbukti berhasil.
Di dalamnya membahas kerangka kerja untuk mengembangkan bisnis yang menguntungkan dan bisa bertahan lama. Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis mendirikan lebih dari 10 perusahaan di berbagai industri berbeda, termasuk digital agency yang telah membantu ratusan brand. Jadi, bukan dari teori belaka.
Semua ilmu dasar berbisnis akan dikupas tuntas dalam buku ini. Kamu akan belajar prinsip bisnis adalah distribusi investasi, cara membuat marketing campaign yang efektif dengan metode “bagi, daripada, mendingan”, juga cara melatih karyawan agar mampu menjadi pemimpin yang mempercepat pertumbuhan bisnis, dan masih banyak lagi.
Muatan dalam buku ini cocok banget buat kamu yang mau mulai berbisnis, atau yang sudah punya bisnis tapi ingin memperluas (scale-up).
Yuk, belajar bisnis bareng dari praktisi berpengalaman. Ingat, ini bukan cuma sekadar teori!
Dapatkan Bukunya, Ambil Ilmu Lebih dari Penulisnya!
Langsung dapetin akses gratis ke webinar eksklusif bersama penulis setiap kamu beli buku Bukan Bisnis Biasa selama masa pre-order!
Promo ini berlangsung mulai 10–19 Oktober 2025, jadi jangan sampai kelewatan kesempatan buat dapet ilmu langsung dari sumbernya, ya.
Yuk, amankan bukumu sekarang dan bersiaplah buat ngobrol seru soal dunia bisnis bareng penulisnya langsung!
Bacaan buat Ngulik Bisnis Lebih Dalam!
Kalau kamu lagi semangat-semangatnya merintis usaha atau pengen upgrade ilmu biar bisnis makin cuan dan punya branding kuat, Gramin punya beberapa bacaan yang bisa kamu jadiin rujukan nih. Intip daftarnya di bawah ini ya!
1. Entrepreneurial Marketing – Philip Kotler
Dalam Entrepreneurial Marketing, Philip Kotler menunjukkan sisi baru dari dunia pemasaran yang kini menuntut lebih banyak kreativitas dan keberanian mengambil risiko. Pandemi COVID-19 telah mengguncang tatanan bisnis dan mengubah cara merek berinteraksi dengan konsumen. Lewat buku ini, Kotler mengajak para pemasar untuk menyesuaikan diri dengan lanskap baru yang dinamis, dengan mengedepankan semangat kewirausahaan dalam setiap langkah strategis.
Kotler memperkenalkan Model Omnihouse, pendekatan yang membantu perusahaan mengintegrasikan berbagai aspek bisnis agar dapat berinteraksi lebih efektif dengan pemangku kepentingan. Ia menekankan bahwa pemasaran modern tidak lagi menekankan pada promosi belaka, tapi juga bagaimana menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Setiap bab dalam buku ini menyajikan studi kasus dan wawasan praktis yang bisa langsung diterapkan. Melalui pembahasan yang komprehensif, Kotler membuka perspektif baru tentang masa depan pemasaran. ketika kreativitas, fleksibilitas, dan inovasi menjadi kunci untuk bertahan hingga tahun 2030 dan seterusnya.
2. The Entrepreneurial Brain – Jeff Hays
Jeff Hays menulis The Entrepreneurial Brain dengan kejujuran dan refleksi yang jarang ditemukan dalam buku bisnis lainnya. Ia memahami betul pasang surut kehidupan seorang pengusaha. Mulai dari keberhasilan yang membanggakan hingga kegagalan yang menyakitkan. Dalam buku ini, Hays membagikan perjalanan pribadinya sekaligus panduan konkret untuk membangun mental dan mindset yang tangguh di dunia bisnis.
Buku ini juga berisi langkah-langkah praktis mulai dari cara mengumpulkan modal, mengelola sumber daya manusia, hingga strategi pemasaran yang efektif. Hays juga menekankan pentingnya nilai moral dan prinsip dalam membangun bisnis, agar setiap langkah yang diambil tetap berpijak pada integritas.
Dengan menggabungkan pengalaman pribadi, nasihat mentor, serta wawasan dari para pemimpin industri, The Entrepreneurial Brain menjadi bacaan yang relevan dan inspiratif.
3. From Idea to Action – Wulan Ayodya
From Idea to Action karya Wulan Ayodya hadir sebagai panduan praktis bagi siapa pun yang ingin mewujudkan ide menjadi bisnis nyata. Banyak orang memiliki gagasan menarik, tapi sering kali terhenti di tengah jalan karena kurang tahu bagaimana memulainya. Melalui pendekatan yang terstruktur, Wulan membantu pembaca untuk menata langkah demi langkah agar ide yang dimiliki bisa benar-benar terealisasi.
Buku ini memperkenalkan konsep small business canvas, sebuah alat perencanaan yang sederhana namun efektif untuk membangun bisnis skala kecil. Wulan menjelaskan bagaimana melakukan observasi pasar, menguji ide, hingga menemukan nilai tambah yang bisa menjadi keunggulan kompetitif. Semua dijabarkan dengan bahasa yang ringan dan mudah diikuti.
Dilengkapi dengan contoh nyata dan berbagai tips aplikatif, buku ini cocok bagi pembaca yang ingin beralih dari tahap merancang ke tahap bertindak, dengan pemahaman yang matang dan strategi yang terarah.
4. Membangun Bisnis Kreatif dari Nol – Rasyiqi
Rasyiqi melalui bukunya Membangun Bisnis Kreatif dari Nol mengajak pembaca untuk melihat dunia bisnis dari kacamata yang lebih inovatif. Ia menekankan bahwa di era yang serba cepat, kemampuan beradaptasi dan berkreasi adalah hal utama yang menentukan keberlangsungan usaha. Buku ini menjadi semacam dorongan untuk berani memulai, bahkan dari titik paling nihil sekalipun.
Isi buku ini menggugah pembaca untuk membuka pikiran dan melihat peluang dari sudut yang berbeda. Rasyiqi menyoroti bahwa setiap tantangan dalam bisnis sebenarnya bisa menjadi peluang untuk belajar dan tumbuh. Dengan semangat mengeksplorasi, ia mendorong pembaca agar tidak takut menghadapi perubahan dan menjadikannya bahan bakar untuk berinovasi.
Ditulis dengan bahasa yang mengalir dan penuh motivasi, buku ini bisa menjadi teman yang tepat bagi siapa pun yang ingin membangun bisnis dengan sentuhan kreatif.
5. Quranic Insight for Entrepreneur – Rendy Saputra
"Jadilah entrepreneur yang Allah mau."
Melalui Quranic Insight for Entrepreneur, Rendy Saputra mengajak pembaca untuk memaknai perjalanan bisnis dari perspektif spiritual. Ia menegaskan bahwa menjadi entrepreneur bukan saja perihal mengejar keuntungan, tapi juga bagaimana menempatkan nilai-nilai ilahi dalam setiap langkah usaha. Prinsip “Jadilah entrepreneur yang Allah mau” menjadi pondasi utama dalam buku ini.
Rendy menulis berdasarkan pengalaman pribadinya. Termasuk, masa ketika ia mengalami kebangkrutan karena terlalu mengandalkan logika dan ambisi pribadi. Dari titik itu, ia menemukan bahwa Al-Qur’an adalah manual book terbaik dalam menuntun langkah seorang pengusaha. Melalui konsep QIFE (Quranic Insight for Entrepreneur), ia merumuskan panduan yang menyeimbangkan antara kerja keras dan keikhlasan.
Buku ini memberikan perspektif baru bagi mereka yang ingin menapaki dunia bisnis dengan hati yang tenang. Rendy mengingatkan bahwa kekayaan sejati bukan hanya soal harta, tapi juga keberkahan yang menyertainya. Dengan gaya penulisan yang reflektif dan menyentuh, Quranic Insight for Entrepreneur menjadi bacaan yang menuntun pada keseimbangan antara dunia dan akhirat
Pada akhirnya,
Setiap langkah di dunia bisnis bakal ngajarin kamu sesuatu. Pelajaran itu bisa jadi berbuah strategi, keberanian, bahkan wisdom buat diri kamu sendiri. 💡
Jadi, jangan cuma fokus ke hasil akhir. Nikmati prosesnya, pelajari ritmenya, dan terus adaptasi dengan perubahan zaman.
Terus... kalau kamu butuh panduan yang lebih terarah buat menaklukkan dunia bisnis dengan mindset yang tepat, buku Bukan Bisnis Biasa ini bisa jadi partner terbaikmu.
Siap-siap ya, karena setelah baca ini, cara pandangmu terhadap dunia bisnis bisa jadi berubah total. Soalnya kan, ini Bukan Bisnis Biasa. 😙
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Bagi Mahasiswa: Rahasia Biar Fisik & Mental Kamu Selalu On Point!
✨ Oya, jangan lupa juga buat dapetin penawaran spesial lainnya dari Gramedia! Cek promonya di bawah ini agar belanja kamu jadi lebih hemat! ⤵️