Buku Not Losing Myself in Motherhood: Ini 5 Hal yang Akan Membekas di Hatimu

Buku Not Losing Myself in Motherhood: Ini 5 Hal yang Akan Membekas di Hatimu

Grameds, menjadi orang tua, terutama seorang ibu, ternyata banyak membawa perubahan. Mulai dari pola tidur, rutinitas harian, sampai cara kita melihat diri sendiri. Kadang, di tengah semua kesibukan mengurus anak dan rumah, kita lupa siapa diri kita sebelum jadi “Ibu”.

Nah, buku Not Losing Myself in Motherhood atau versi terjemahan Indonesianya "Aku Tetap Diriku Walaupun Sudah Menjadi Orang Tua" mencoba menjawab keresahan itu. Lewat kisah dan refleksi yang hangat, buku ini mengingatkan kita bahwa menjadi seorang ibu nggak berarti harus kehilangan jati diri.

Yuk, kita bahas keresahan menjadi orang tua dan apa saja hal penting yang bisa kamu pelajari dari buku ini!


Sinopsis Aku Tetap Diriku Walaupun Sudah Menjadi Orang Tua : Not Losing Myself in Motherhood

reviewBeli di Sini!

Buku ini bercerita tentang seorang wanita yang sudah 26 tahun menjalani peran sebagai seorang istri dan ibu dari tiga anak laki-laki. Dalam perjalanan itu, ia mulai menyadari bahwa menjadi orang tua bukan cuma soal mengurus dan membesarkan anak, tapi juga soal bagaimana tetap menjaga siapa dirinya sebenarnya.

Banyak diskusi tentang parenting biasanya hanya fokus pada hal-hal teknis, sehingga membuatnya merasa kewalahan dan kadang seperti kehilangan dirinya sendiri. Identitas pribadinya pun seolah tergantikan dengan panggilan “ibunya Woongie” atau “ibunya Gyeol,” sesuatu yang mungkin pernah dirasakan banyak ibu di luar sana.

Lewat buku ini, penulis mengajak kita untuk belajar bagaimana caranya tetap menjadi diri sendiri sekaligus menjalankan peran sebagai orang tua. Selain membagikan pengalaman dan pemikiran yang jujur, buku ini juga menyediakan sesi tanya-jawab soal pengasuhan yang sering jadi pertanyaan para orang tua saat ini.

Bacaan ini pas banget buat Grameds yang ingin menemukan cara menjaga keseimbangan antara merawat anak dan merawat diri sendiri.


Dilema Identitas yang Sering Dialami Para Ibu

Menjadi ibu memang membawa kebahagiaan yang luar biasa, tapi nggak bisa dipungkiri bahwa ada banyak tantangan besar yang menanti, termasuk dilema soal identitas diri.

Banyak ibu yang merasa, setelah kehadiran anak, nama dan peran mereka seakan berubah total. Dari yang dulu dikenal sebagai “Aku” dengan segala minat dan impiannya, tiba-tiba menjadi “Ibunya si A” atau “Ibunya si B.” Rasanya seperti kehilangan bagian dari diri sendiri, dan itu bisa bikin bingung sekaligus sedih.

Gak sedikit ibu yang mulai mempertanyakan, “Sebenarnya aku ini siapa sih sekarang?” atau “Apa aku cuma sebatas peran sebagai ibu saja?”

Dilema seperti ini wajar banget, lho, Grameds! Bahkan dialami oleh banyak perempuan di seluruh dunia. Soalnya, menjadi ibu memang menuntut banyak energi dan perhatian, sampai kadang lupa untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri.

Padahal, menjaga jati diri itu penting banget supaya kita tetap merasa lengkap dan bahagia, bukan cuma berperan sebagai pengasuh saja. Di sinilah perjuangan sebenarnya dimulai: bagaimana bisa jadi ibu yang baik tanpa harus mengorbankan siapa kita sebenarnya.

koleksiBaca Artikel Lain di Sini!


Seimbang antara Peran dan Jati Diri

Menemukan keseimbangan antara menjalani peran sebagai ibu dan tetap menjaga jati diri seringkali terasa seperti tantangan besar. Kadang, tuntutan untuk mengurus keluarga dan anak-anak membuat kita lupa untuk menyisihkan waktu bagi diri sendiri.

Padahal, menjaga siapa kita sebenarnya bukan hanya soal ego, tapi juga penting untuk kesehatan mental dan kebahagiaan jangka panjang. Saat kita bisa seimbang, peran sebagai ibu justru terasa lebih ringan dan menyenangkan karena kita tetap merasa utuh dan dihargai sebagai individu.

Intinya, bukan berarti kita harus mengorbankan satu hal demi yang lain, tapi justru menemukan cara agar keduanya bisa berjalan beriringan dengan harmonis.


Apa yang Bisa Dipelajari dari Not Losing Myself in Motherhood?

Buku Not Losing Myself in Motherhood bukan sekadar cerita tentang menjadi orang tua. Lewat pengalaman pribadi yang jujur dan reflektif, penulis mengajak pembaca—khususnya para ibu—untuk kembali melihat ke dalam diri, ke bagian yang mungkin mulai terlupakan sejak menjalani peran sebagai orang tua.

Bagi kamu yang sedang merasa lelah atau kehilangan arah dengan label orang tua, buku ini bisa jadi bacaan yang tepat. Hangat, menyentuh, dan penuh pengingat. Berikut lima hal penting yang bisa kamu pelajari dari buku ini:

1. Tetap Jadi Diri Sendiri Meski Peran Ibu Melekat

Menjadi orang tua bukan berarti harus menghapus seluruh bagian dari diri kita. Kita tetap punya hak untuk bermimpi, memiliki hobi, dan waktu untuk diri sendiri.

2. Capek dan Bingung Itu Wajar

Perasaan seperti ini sangat manusiawi. Buku ini membantu kita menerima bahwa kelelahan emosional itu wajar, bukan tanda kegagalan.

3. Tumbuh Bersama Anak, Bukan Hanya Mengasuh

Pengasuhan bukan hanya tentang anak, tapi juga tentang proses kita bertumbuh bersama mereka sebagai manusia dewasa.

4. Seimbang Antara Memberi dan Menjaga Diri

Buku ini mengingatkan bahwa memberi cinta dan perhatian pada anak tetap harus dibarengi dengan perhatian pada diri sendiri.

5. Kamu Nggak Sendirian

Salah satu kekuatan buku ini adalah membuat kita merasa dipahami. Ada banyak ibu lain yang merasakan hal serupa, dan itu menciptakan rasa tenang.


Rekomendasi Buku Parenting

Kalau kamu lagi cari bacaan yang nggak cuma penuh tips, tapi juga menguatkan hati dan membuka wawasan soal jadi orang tua, deretan buku parenting ini wajib kamu lirik!

1. The Parenting Map

reviewBeli di Sini!

Buku ini mengajak para orang tua untuk memandang pengasuhan dari perspektif yang berbeda. Kamu nggak harus jadi orang tua sempurna atau yang paling hebat, melainkan tentang kesadaran dan pemahaman akan alasan di balik perjuangan tersebut.

Kadang, masalah dalam hubungan dengan anak justru muncul karena kita sendiri belum sadar akan cara kita membesarkan mereka. Dalam buku ini, kamu bakal diajak refleksi dan belajar bahwa perubahan pengasuhan sebenarnya dimulai dari diri kita. Buku ini cocok banget buat orang tua yang ingin membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia dengan anak.

2. Parenting 101: An Essential Guide Mengasuh dan Mendampingi Anak Hebat

reviewBeli di Sini!

Buku ini membahas hal-hal penting dalam mengasuh anak, yaitu hubungan yang dekat, aturan yang jelas, dan cara agar anak bisa mandiri. Meskipun anak-anak terus berubah, ada prinsip dasar yang perlu dipahami orang tua dan tidak berubah dari waktu ke waktu.

Dari pengalaman seorang psikiater anak yang sering bertemu dengan banyak keluarga, buku ini mengangkat masalah-masalah yang sering dialami orang tua, seperti rasa cemas soal perkembangan anak, perilaku anak yang kadang sulit, dan perasaan bersalah karena sibuk bekerja. Buku ini membantu orang tua untuk tetap kuat dan percaya diri dalam membesarkan anak dengan cara yang tepat dan penuh pengertian.

3. Calm Parenting

reviewBeli di Sini!

Menjadi orang tua memang pengalaman yang “ngeri-ngeri sedap”, kadang menantang tapi juga penuh makna. Dalam buku parenting ini, penulis berbagi kisah nyata tentang perjalanan menjadi orang tua yang nggak selalu mudah dan sering kali penuh kejutan.

Buku ini mengenalkan konsep “Calm Parenting,” sebuah pendekatan pengasuhan yang mengajak orang tua untuk menemukan pola asuh yang cocok dengan keunikan setiap anak dan juga perkembangan diri sendiri. Buku ini cocok untuk orang tua muda maupun calon orang tua yang ingin terus belajar dan berkembang, serta membangun hubungan yang lebih tenang dan penuh pengertian dengan buah hati mereka.

4. Because This Is My First Parenting Life: Pengasuhan Dan Permainan Anak

reviewBeli di Sini!

Buku ini adalah panduan lengkap untuk merawat bayi dan balita usia 0–24 bulan, khususnya bagi orang tua muda yang baru memulai perjalanan pengasuhan. Buku ini menjawab berbagai pertanyaan sehari-hari yang sering membuat orang tua bingung, seperti kenapa berat badan bayi tidak bertambah meski ASI lancar, tips agar bayi tidur nyenyak, cara menghadapi anak yang susah makan, hingga menangani anak yang sering menangis dan memberontak.

Buku ini berisi informasi lengkap, tanya jawab praktis, serta tips bermain yang bisa mempererat ikatan dengan si kecil. Selain itu, buku ini juga membahas pentingnya kesehatan mental ibu dan peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak.

5. Essential Parenting: Menjadi Orangtua Cerdas dalam Pengasuhan Modern

reviewBeli di Sini!

Buku ini mengajak orang tua memahami dunia dari sudut pandang anak-anak yang tumbuh di era teknologi dan perubahan yang cepat. Orang tua didorong untuk lebih terbuka, berdiskusi, dan bekerja sama dengan anak agar bisa menghadapi tantangan zaman bersama.

Selain membahas cara mengasuh, buku ini juga menekankan pentingnya menghargai perbedaan generasi serta memberi ruang bagi kreativitas dan ide-ide baru anak, karena merekalah yang akan menjalani masa depan.


Grameds, jadi orang tua memang nggak selalu mudah, tapi bukan berarti kamu harus kehilangan dirimu sendiri di dalamnya. Lewat buku Aku Tetap Diriku Walaupun Sudah Menjadi Orang Tua, kamu bisa menemukan sudut pandang baru yang lebih jujur, hangat, dan menenangkan dalam menjalani peran sebagai ibu. 💞

Nah, kalau kamu sedang butuh bacaan yang bisa jadi teman refleksi sekaligus penyemangat, sekarang waktu yang pas!
📚 Diskon 15% untuk setiap pembelian buku Aku Tetap Diriku Walaupun Sudah Menjadi Orang Tua.
⏳ Promo berlaku sampai 30 Juni 2025 aja, jangan sampai kelewat ya! Buruan checkout 😉

reviewBeli di Sini!

✨ Cek juga promo spesial lainnya dari Gramedia yang sayang banget buat kamu lewatkan.
👉 Klik gambar di bawah buat tahu info lengkapnya ⬇️

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Enter your email below to join our newsletter