Dari Jalanan ke Meja Perundingan: Sejarah dan Perjuangan Hari Buruh

Dari Jalanan ke Meja Perundingan: Sejarah dan Perjuangan Hari Buruh

Grameds!

Setiap 1 Mei, dunia merayakan Hari Buruh, untuk mengingatkan kita tentang perjalanan panjang kaum pekerja yang berusaha mendapatkan hak-haknya. Hari Buruh bukan cuma sekadar tanggal merah, tapi juga simbol perlawanan dan perubahan yang telah berlangsung selama berabad-abad. 💪🔥

Dari aksi demonstrasi di jalanan hingga perundingan penting yang mengubah kebijakan dunia kerja, para buruh telah memperjuangkan haknya demi kehidupan yang lebih baik. Lewat perjuangan ini, mereka berhasil meraih banyak hal penting termasuk membuka jalan bagi perbaikan kondisi kerja, upah yang lebih adil, dan hak-hak yang dilindungi oleh hukum.

Nah, lalu bagaimana sih awal mulanya ada Hari Buruh?

Sejarah Singkat Hari Buruh: Awal Perjuangan Kaum Pekerja

Perjuangan buruh untuk meraih hak-haknya dimulai dengan langkah berani yang kemudian menjadi awal dari berbagai perubahan besar. Yuk, simak pembahasannya!

1. Berawal Dari Kerusuhan Haymarket Chicago

Getty Images

Pada 1 Mei 1886, terjadi kerusuhan di Haymarket Square, tepatnya di Chicago. Ribuan pekerja di Amerika Serikat saat itu menggelar aksi protes menuntut pengurangan jam kerja.

Namun, unjuk rasa yang awalnya damai berubah menjadi kekerasan setelah sebuah bom meledak di tengah kerumunan yang mengakibatkan tewasnya beberapa polisi dan warga sipil.

Peristiwa Haymarket ini memicu gelombang perlawanan dan kesadaran global terhadap kondisi kerja yang buruk dan perlunya perlindungan bagi hak-hak pekerja.

2. Resmi Ditetapkan pada 1889

New York Daily

Meski banyak pemimpin buruh yang ditangkap dan dihukum akibat peristiwa Haymarket, tapi ternyata perjuangan mereka nggak sia-sia.

Pada 1889, Kongres Sosialis Internasional menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Sejak saat itu, tanggal ini diperingati oleh pekerja di berbagai negara sebagai simbol solidaritas dan perjuangan mereka untuk kesejahteraan.

3. Jadi Libur Nasional di Indonesia Sejak 2013

Kompas

Penetapan Hari Buruh sebagai hari libur nasional nggak terjadi begitu saja. Selama bertahun-tahun, serikat pekerja berjuang supaya peringatan ini mendapat pengakuan resmi. Melalui berbagai aksi, dialog sosial, dan upaya hukum, mereka terus mendesak pemerintah untuk memberikan penghormatan yang layak kepada pekerja.

Akhirnya, pada 29 Juli 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Keppres Nomor 24 Tahun 2013 yang menetapkan 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional. Sejak tahun 2014, Hari Buruh 1 Mei pun resmi jadi hari libur nasional. Ini sekaligus menjadi sebuah langkah penting yang mencerminkan apresiasi negara terhadap perjuangan para pekerja.

Dari Aksi ke Perundingan: Perubahan yang Merekah

Setelah bertahun-tahun gigih memperjuangkan hak kaum buruh, aksi protes besar-besaran yang sudah berlangsung lama ini ternyata membawa dampak yang cukup signifikan dalam dunia ketenagakerjaan. Salah satu perubahan terbesarnya adalah pengesahan undang-undang yang membatasi jam kerja.

Sebelum disahkan, banyak buruh yang terpaksa bekerja selama berjam-jam tanpa henti. Tapi aturan itu kini diubah menjadi hanya 8 jam sehari. Hasilnya, kualitas hidup para pekerja pun ikut meningkat.

artikelBaca di Sini!

Nggak hanya itu, kalau sebelumnya banyak pekerja yang menerima upah sangat rendah dengan beban kerja berat, kini sistem bagi upah jadi sedikit lebih adil. Berkat kesepakatan yang tercapai lewat perundingan, upah pekerja akhirnya disesuaikan dengan kebutuhan hidup yang lebih layak. Ini nggak cuma membantu mengurangi kesenjangan ekonomi, tapi juga membuat daya beli dan kualitas hidup mereka semakin baik.

Program jaminan sosial seperti asuransi kesehatan dan pensiun juga mulai diterapkan. Ini untuk memastikan bahwa pekerja nggak cuma terlindungi secara finansial, tapi juga setelah pensiun atau bahkan saat menghadapi kondisi kesehatan yang buruk. Pada akhirnya, perjuangan ini bikin sistem ketenagakerjaan sekarang jadi lebih adil dan manusiawi.

Rekomendasi Buku Tentang Buruh dan Pekerja

Nah, biar kamu lebih paham tentang perjuangan pekerja atau buruh, yuk cek rekomendasi buku-buku seru ini!

1. Buruh dan Negara di Indonesia

hariBeli di Sini!

Buku Buruh dan Negara di Indonesia karya Vedi R. Hadiz membahas dampak industrialisasi besar-besaran di Indonesia sejak akhir 1960-an, yang melahirkan kelas pekerja industri baru. Dengan pendekatan materialisme historis, buku ini mengulas peluang dan tantangan dalam pengorganisasian buruh, serta membandingkan gerakan buruh Indonesia dengan negara-negara yang lebih dulu mengalami industrialisasi.

Pertama kali terbit pada 1997, buku ini mengkaji peran kelas buruh yang mulai lebih aktif dalam mogok dan protes meski di bawah represi Orde Baru, yang sering menghadapkan gerakan buruh pada ancaman penahanan dan kekerasan. Hadiz menekankan bahwa buruh bukan hanya sekadar merespons kondisi yang ada, tapi juga aktif mengubahnya, terutama dalam konteks demokratisasi Indonesia.

Setelah runtuhnya Orde Baru pada 1998, ruang demokrasi semakin terbuka bagi gerakan buruh. Namun, meski ada reformasi, kesejahteraan buruh belum sepenuhnya membaik. Buku ini tetap relevan untuk merenungi tantangan yang dihadapi gerakan buruh dua dekade setelah reformasi.

2. Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

hariBeli di Sini!

Buku Perlindungan Pekerja Migran Indonesia mengulas tentang hak perlindungan yang wajib dimiliki oleh pekerja migran internasional. Perlindungan ini penting untuk memastikan kesejahteraan pekerja migran yang bekerja lintas batas negara, didukung oleh komitmen global dan regional melalui berbagai kesepakatan dan persetujuan internasional.

Buku ini juga menyoroti kesepakatan bilateral antara negara asal dan tujuan tenaga kerja, seperti Indonesia dengan Malaysia atau Taiwan, yang menjadi tujuan utama TKI dalam beberapa tahun terakhir.

Lewat buku ini, pembaca akan diajak memahami lebih dalam tentang mobilitas tenaga kerja internasional.

3. Omnibus Law dan Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Pasca UU No. 6 Tahun 2023

hariBeli di Sini!

Buku ini menganalisis soal substansi Undang-Undang Cipta Kerja, terutama dalam klaster ketenagakerjaan, serta membahas dua putusan penting Mahkamah Konstitusi terkait uji formal terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.

Putusan tersebut mencakup Putusan Nomor 91/PUU XVIII/2020 yang menguji formalitas UU No. 11 Tahun 2020, serta Putusan Nomor 54/PUU-XXI/2023 yang menguji Undang-Undang No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Perppu No. 2 Tahun 2022 menjadi Undang-Undang.

Buku ini menyajikan pandangan mendalam dan kritis mengenai penerapan Omnibus Law serta dampaknya terhadap sistem hukum di Indonesia.

4. Pelindungan Negara atas Perempuan Pekerja Migran Indonesia

hariBeli di Sini!

Buku yang beranjak dari penelitian lapangan disertasi ini membingkai bagaimana kondisi kekerasan yang dialami oleh tiga Perempuan PMI di Malaysia dan dua Perempuan PMI di Hong Kong sebagai pekerja rumah tangga migran sektor domestik dalam akses hubungan kerja, kesehatan dan pelindungan hukum.

Buku ini mengangkat kisah lima perempuan pekerja migran Indonesia di Malaysia dan Hong Kong yang mengalami kekerasan saat bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Melalui analisis perlindungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, seperti KBRI/KJRI, Atnaker, dan BP2MI, buku ini mengungkap berbagai tantangan dalam hubungan kerja, kesehatan, dan perlindungan hukum bagi para PMI.

Dibandingkan dengan Malaysia, di Hong Kong perlindungannya masih jauh dari maksimal, terutama dalam hal hubungan kerja dan akomodasi yang layak. Meski pemerintah Indonesia berperan, sinergi dengan civil society di Hong Kong belum terbentuk dengan baik.

5. Perlindungan Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Pasca-BPJS

hariBeli di Sini!

Buku ini membahas secara komprehensif soal perlindungan kerja lewat program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.


Baca Juga: Hari Perempuan Sedunia: Perlawanan, Perjuangan, dan Pengakuan para Puan


Nah, itu dia sedikit cerita tentang sejarah Hari Buruh. Perjalanan mereka tentu nggak mudah, melainkan penuh rintangan dan tantangan. Tapi, semangat mereka untuk mendapatkan hak-hak yang adil terus menginspirasi kita semua.

Gimana menurutmu, Grameds? Meski sudah ada banyak kemajuan, masih banyak hal yang harus kita perjuangkan bersama. Ayo, rayakan Hari Buruh dengan terus mendukung perjuangan para pekerja di seluruh dunia agar hak-hak mereka benar-benar dihargai!

Oh iya, lagi ada diskon untuk Buku Seru Paling Diburu bulan Mei nih! Periodenya mulai dari 1-7 Mei 2025 😍 Yuk cek promonya, jangan sampai ketinggalan ya!

kumpulanCek Promonya di Sini!

Lihat penawaran spesial lainnya dari Gramedia.com hanya untuk kamu! Cek promonya di bawah ini supaya kamu bisa belanja hemat! 😊👌

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Enter your email below to join our newsletter