Pikiran, cerita, dan gagasan tentang buku dengan cara yang berbeda.

(AUTHOR'S INTERVIEW) Cerita Rintik Sedu tentang Buku Puisi Pertamanya

(AUTHOR'S INTERVIEW) Cerita Rintik Sedu tentang Buku Puisi Pertamanya

Rintik Sedu menerbitkan buku kumpulan puisi perdananya berjudul “Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang” pada pertengahan Februari 2020 lalu.

Buku tersebut terbilang spesial karena ia berkolaborasi dengan penyair ternama, Sapardi Djoko Damono.

Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang digadang-gadang sebagai karya lintas generasi karena menyatukan dua penulis yang memiliki rentang umur yang jauh alias dari generasi yang berbeda.

Rintik Sedu atau pemilik nama asli Nadhifa Allya Tsana bercerita tentang terbitnya buku ini kepada tim Gramedia.com.

sinopsis
Rintik Sedu berkunjung ke kantor Gramedia.com. (Foto: Muhammad Fachrio Alhadar/Gramedia.com)

Kolaborasi ini bermula ketika Tsana diundang sebagai bintang tamu oleh sebuah media daring bersama dengan Sapardi Djoko Damono.

Konsep acaranya adalah perayaan usia puisi Sapardi yang berjudul Duka-Mu Abadi.

“Aku satu panel dengan Sal Priadi dan tentu saja Pak Sapardi. Aku dan Sal sebagai fans Pak Sapardi yang menginspirasi dan terinspirasi untuk bikin karya selain buku. Dari situ, kami ngobrol-ngobrol dan finally Pak Sapardi tahu bahwa aku juga menulis,” terang Tsana saat berkunjung ke kantor Gramedia.com beberapa waktu lalu.

Setelah Tsana dan Sapardi saling mengikuti di Instagram usai acara tersebut, tiba-tiba Sapardi menawarkan Tsana untuk “nulis bareng”.

Tsana merasa tidak percaya bahwa penulis sekelas Sapardi memintanya berkolaborasi bersama dalam sebuah karya.

“Pak, ini kalau bapak salah kirim terus saya sudah keburu senang terus nggak jadi, sakitnya lumayan nih, Pak,” ujar Tsana menerangkan isi percakapan tawaran Pak Sapardi.

Tsana menyebutkan bahwa proses kreatif kolaborasi ini berpusat pada inspirasi Sapardi terhadap karakter Rintik Sedu.

Sapardi membaca semua tulisan Rintik Sedu yang bentuknya nyeleneh dan suka bercanda. Sapardi bahkan mendegarkan Podcast Rintik Sedu di Spotify.

“(Setelah itu) terus dibikin dan dilurusin jadi sebuah puisi—sebuah sastra—yang pas dibaca lagi, kayak, apa benar ini dari tulisanku,” jelas Tsana.


Baca juga: Puisi-Puisi Lintas Generasi dari Sapardi Djoko Damono dan Rintik Sedu


Fans Berat Karya-Karya Sapardi Djoko Damono

Saat ditanya kesulitan berkolaborasi dengan Sapardi, Tsana menyebutkan tidak terlalu sulit.

Tsana sudah sejak lama kenal dengan karya-karya Sapardi Djoko Damono. Perkenalan pertamanya adalah dengan puisi Hujan Bulan Juni yang ditemukannya di buku pelajaran Bahasa Indonesia saat ia masih duduk di bangku SMP.

“Dari situ, jadi penggemar berat—fans berat. Jadi pembaca banget,” tegas Tsana.

Tsana takkan lupa pada interaksi pertamanya dengan Sapardi. Ia baru lulus SMA sekitar tahun 2016.

Kala itu grup musik AriReda menggelar konser mini di Teater Ismail Marzuki, Cikini. Acara tersebut juga dihadiri oleh Sapardi yang juga mengisi acara dengan membaca puisi.

“Untuk pertama kalinya aku ketemu dan melihat wujud asli (Sapardi), bentuk nyatanya langsung, lagi baca puisi. Ya, rasanya ketemu—melihat langsung idola—tuh gimana gitu,” kenang Tsana sambil tersenyum.

Selain karena sudah kenal Sapardi dari karya-karyanya, Tsana juga mudah berkomunikasi dengannya melalui berbagai medium.

Mereka akan berkorespondensi secara bergantian bersama Mirna Yulistianti selaku editor yang juga ikut andil dalam proses terbitnya buku ini.

Kesulitan berarti bagi Tsana adalah saat menghadapi penggemar Sapardi. Saat pertama kali Sapardi membuat pernyataan akan menulis bersama Rintik Sedu, Tsana agak mendapat tekanan sehingga membuatnya takut.

“Itu agak dapat pressure-nya dari pembaca Pak Sapardi yang mungkin kalau mereka disuruh menulis akan lebih bagus dari aku,” terang Tsana menerangkan asumsi dari komentar penggemar Pak Sapardi di media sosial.

Namun, Tsana berusaha berani untuk melanjutkan kolaborasi karyanya dengan Sapardi. Ia malah mengaku ia menikmati rasa takutnya.

“Walaupun mereka nggak percaya dengan aku, aku mengusahakan yang terbaik. Dan ketika hasilnya sudah ada, mungkin mereka baru bisa komentar lagi,” pungkas Tsana.

sinopsis
(Sumber: Gramedia Pustaka Utama)

Buku kumpulan puisi Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang karya Sapardi Djoko Damono dan Rintik Sedu sudah beredar di toko buku online kesayanganmu, Gramedia.com.

Kamu juga bisa membaca versi digitalnya di Gramedia Digital.


Baca juga: (Author’s Interview) Almira Bastari Cerita Stigma Perempuan Lajang dalam Ganjil-Genap


Abduraafi Andrian

Content Team

Enter your email below to join our newsletter