Bisa Nggak sih, Menilai Kelayakan Pasangan Hidup dengan Fit and Proper Test?

Memilih calon istri itu bukan sekadar cantik, menarik, jalan beberapa bulan terus kamu lamar. Kamu harus melakukan serangkaian fit and proper test untuk mendapat calon istri potensial.”

Fit and proper test lazimnya digunakan untuk penilaian kelayakan seseorang dalam sebuah instansi, biasanya saat menilai pejabat untuk menduduki posisi tertentu. Ruang lingkupnya berdasar pada dua faktor, yaitu integritas dan kompetensi. Kedua faktor tersebut menjadi penentu seseorang lulus, tidak lulus, atau lulus bersyarat. Nah, bagaimana jika tes tersebut dilakukan untuk memilih calon pasangan hidup?

Tema itulah yang Soraya Nasution sajikan melalui novel ketiganya yang terbit di Elex Media Komputindo, November 2020 lalu. Penulis perempuan kelahiran Medan tersebut mencoba mempraktikkan fit and proper test melalui tokoh Anggun, seorang staf personalia yang merupakan tokoh utama dalam novelnya, dalam mencari pasangan yang ideal.

Awalnya, Anggun menolak karena seperti orang-orang kebanyakan, dia menganggap bahwa tidak ada patokan pasti jika itu menyangkut soal perasaan. Namun, sang ayah meyakinkan bahwa menjadikan buku PMBOK Guide untuk menilai pasangan sudah terbukti sejak dirinya dahulu sebelum menikahi mama Anggun, lalu berlanjut pada Arjuna, kakak laki-laki Anggun yang telah menikah dan dikaruniai seorang anak.

Pekan demi pekan Anggun sering menerima undangan pernikahan dari teman-teman sebayanya, sementara dirinya masih sendirian setiap kali menghadiri resepsi di usianya yang sudah 26. Saat itulah Anggun mulai menyusun fit and proper test untuk kriteria pasangannya. Dibantu Ryan, sepupunya, yang juga sedang melakukan hal serupa setelah cintanya ditolak.

Kira-kira, poin apa saja yang dipakai Anggun untuk menyaring beberapa kandidat calon pasangannya?

  1. Integration (…%) : Mempunyai tujuan hidup, menunjukkan keseriusan dalam hubungan, memiliki rencana jangka panjang bukan hanya dalam hubungan tetapi juga hal lain.
  2. Scope (…%) : Memahami batasan dalam suatu hubungan seperti level of skinship dan level of intervention.
  3. Schedule (…%) : Mengecek berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk PDKT, pacaran, sampai akhirnya ke level yang lebih serius. Kalau terlalu lama hanya untuk PDKT berarti he’s such a turn-off.
  4. Cost (…%) : Cara doi mengatur keuangannya. Apakah dia economical, boros, atau malah pelit?
  5. Quality (…%) : physical appearance bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Kualitas diri doi bisa dicek dari background Pendidikan, lingkungan pekerjaan, background keluarga.
  6. Resource (…%) : Punya pengetahuan umum dan common sense yang baik, tidak suka mengeluhkan sesuatu yang nggak dia miliki, lebih baik lagi kalau dia punya hobi yang positif.
  7. Communication (…%) : Cari tahu cara dia berkomunikasi dengan orang lain, seperti cara dia berinteraksi dengan orang yang baru dia kenal, pelayan restoran, tukang parkir, orang yang mungkin lebih hebat dari dia.
  8. Risk (…%) : Bagaimana cara dia mengatasi suatu masalah? Apakah bakal mencari solusi atau lari dari masalah tersebut.
  9. Procurement (…%) : Bisa dicek dari cara dia memutuskan untuk membeli sesuatu, apakah berdasarkan kebutuhan atau cuma mementingkan gengsi.
  10. Stakeholder (…%) : Cara dia memperlakukan pacarnya, keluarganya, keluarga pacarnya, teman-temannya, dan teman-teman pacarnya. Intinya untuk mengecek bagaimana dia bersikap pada orang-orang yang berkepentingan dengannya.
  11. Chemistry (…%) : It’s crystal clear.

Cara menghitung = total persentase skor (%) : 11

Selanjutnya, tentukan skor minimum yang harus didapat, misalkan skor Anggun dari sosok laki-laki terakhir yang melakukan pendekatan kepadanya adalah 65%. Kalau skornya lebih lebih dari, kemungkinan besarnya sih lulus.

Menurutnya, ada satu penilaian yang sifatnya sangat subjektif dan hanya bisa dirasakan oleh si individu itu sendiri. Untuk mengetahui detail penilaian Anggun ketika memutuskan bahwa sosok laki-laki itu sudah tepat untuknya atau belum, sebaiknya kita menyelami lebih dalam lagi kisah Anggun dalam novel Fit and Proper Test.

Penasaran sama novelnya? Langsung cek di sini!

City Lite : Fit and Proper Test

Hilangkan Penasaran, Beli Bukunya Sekarang!

Nah, untuk kamu yang juga penasaran dengan Ryan, sepupunya Anggun yang cintanya ditolak dan ikut melakukan hal serupa, kamu bisa ikuti kisahnya dari buku Soraya Nasution yang sebelumnya ya.

Citylite: Progresnya Berapa Persen?

Beli Bukunya Sekarang!

Spesial untuk kamu yang baru saja membaca artikel ini, selamat kamu mendapatkan voucher diskon 20% untuk pembelian buku terbitan penerbit Gramedia (GPU, Elex Media Komputindo, BIP, Grasindo, KPG, dan M&C!) di Gramedia.com tanpa minimum transaksi. Nah, ini saatnya kamu memanfaatkan vouchernya!

Klik untuk Dapatkan Vouchernya!


Oleh: Dion Rahman, editor Elex Media Komputindo

Sumber foto header: Dok. Elex Media Komputindo