AUTHOR OF THE MONTH: Inspirasi, Kisah Mistis, dan Karya Vabyo

Setiap penulis pastinya memiliki inspirasi yang berbeda-beda. Ada yang terinspirasi dari hal yang terjadi di sekitar dan ada juga yang terinspirasi dari  penulis yang diidolakan.

Seperti Valiant Budi Yogi alias Vabyo, yang terinspirasi dari banyak hal. Dari yang terjadi di sekitarnya, dan juga dari penulis idolanya, seperti Enid Blyton, Alfred Hitchcock dan juga Georges Prosper Remi atau yang juga dikenal dengan nama pena Herge.

"Kalo inget masa kecil (penulis) yang menginspirasi itu Enid Blyton. Lalu juga Alfred Hitchcock. karena suka dengan cerita cerita yang enggak mudah ditebak. dan satu lagi, Herge penulis Tintin, itu saya baca berulang-ulang sih untuk melestarikan jiwa kekanak-kanakan. Karena dengan begitu akan semakin bersenang-senang dalam menulis," ujar Vabyo dalam sesi wawancara dengan tim Gramedia.com.

Sementara itu, penulis yang lahir di Bandung, 13 Juni 1980 itu pun juga banyak terinspirasi dengan cerita-cerita di sekitarnya. Termasuk nuansa mistis yang terselip di buku kumpulan cerpen Tukar Takdir.

Di buku teranyarnya itu, memang sangat terasa nuansa mistisnya. Vabyo pun mengungkapkan dirinya memang terbiasa dengan kisah-kisah mistis. Jadi sedikit banyak menjadi inspirasi dalam karya-karyanya.

Ia pun sedikit bercerita tentang pengalaman mistis yang selalu diingatnya. Kejadian mistis itu memang tak secara langsung ia tuangkan dalam karyanya, namun cerita mistis yang dikisahkannya itu membuatnya lebih bisa menerima cerita mistis di sekitarnya.

"Awalnya memang suka (cerita horor), dan saya memang tinggal di Bali. Di Bali banyak kisah mistis yang dikembangkan warga sekitar, yang mana mau enggak mau meski enggak percaya tapi mematuhi. Contohnya kayak waktu saya tinggal di Ubud. Saya suka keluar malam, makan di warung, jam 12 malam suka keluar, tiba-tiba dipanggil sama yang jaga kosan," lanjutnya.

Ternyata si penjaga kos melarang Vabyo untuk makan di luar. Katanya, tepat tengah malam jadi waktu perpindahan makhluk halus. Ia pun diminta untuk menunggu sekitar 10 menit.

Tak cuma itu, masih ada pesan lainnya yang juga berbau mistis. Lagi dan lagi, Vabyo kembali menuruti pesan yang disampaikan kepadanya.

"Terus bapak itu bilang, kalau jalan di sekitar sini, kalau lihat anjing hitam yang tubunya panjang kepalanya gede, kamu harus bilang permisi. Saya bilang, enggak bisa lari aja pak? Agak serem ya kalau itu," tuturnya.

Tapi ternyata, Vabyo justru mendapat jawaban yang menyeramkan. Karena si penjaga pos mengatakan, kalau lari tanpa bilang permisi, biasanya orangnya sakit dan bisa meninggal.

"Nah desa itu kalau malam penerangannya minim banget. Alhasil kalau saya mau makan malam, itu kan enggak kelihatan ya anjing warnanya apa, jadi setiap lihat anjing bilang permisi. Ya karena dicekokin gitu, jadi kepikiran terus," tandasnya.

Cerita tersebut hanya salah satu contoh yang pernah dialami Vabyo. Sementara itu, ada banyak cerita lainnya yang ia alami dan menjadi inspirasi yang ada di buku kumpulan cerpen Tukar Takdir. Seperti di cerita pendek ke-12, yang bercerita tentang misteri kematian dan dunia setelah kematian terjadi.

Penasaran dengan kisah-kisah lainnya? Bisa langsung pesan buku Tukar Takdir di Gramedia.com atau membaca di Gramedia Digital.