Andai Ibu Tidak Menikah Dengan Ayah: Sebuah Film untuk Memahami Orang Tua Lebih Dalam
Grameds, kamu pernah nggak sih, pas lagi bengong gitu, tiba-tiba muncul pikiran random what if scenario yang pedih-pedih gimanaaa gitu rasanya. Kayak, apa ya yang bakalan terjadi, kalau hidup orang tua kita dulu tuh beda jalannya? 🤔
Terus, gimana ya kalau Ibu bisa ngejar semua mimpi masa mudanya tanpa harus berhenti di tengah jalan? atau kalau pilihan besar yang beliau ambil ternyata nggak berujung pada kehidupan yang sekarang kita kenal. 🥺
Sering kali, pengandaian itu bikin kita mikir jauh, apakah hidup mereka bisa jadi lebih bahagia?
Di balik rasa sayang kita ke keluarga, ada juga rasa penasaran yang suka muncul diam-diam: seberapa banyak sih yang sebenarnya kita tahu tentang masa lalu orangtua? Tentang cita-cita mereka, tentang hal-hal yang mungkin mereka simpan rapat-rapat. Pertanyaan sederhana itu kadang bisa jadi pintu buat refleksi yang dalam banget—bukan cuma soal mereka, tapi juga soal diri kita sendiri.
Nah, keresahan inilah yang akhirnya dituangkan jadi sebuah kisah penuh emosi sekaligus refleksi, lewat film yang judulnya cukup bikin kita diam dan tarik nafas sejenak, Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah–karya sutradara Kuntz Agus yang akan segera rilis di layar lebar.
Kira-kira akan seperti apa eksplorasi kisahnya? Yuk, kita bahas lewat artikel ini! 🤗
Begini Sinopsis Ceritanya
Saat beasiswa kuliah kedokterannya terancam dicabut, Alin yang merantau terpaksa kembali ke rumah. Setelah kembali ke rumah, ia kemudian menyadari bahwa kehidupan keluarganya kini makin susah, sementara Ayahnya jarang ada di rumah. Adik dan Kakaknya juga harus menanggung banyak beban di keluarga hingga mengorbankan diri dan mimpi-mimpi mereka.
Alin juga tanpa sengaja menemukan buku harian milik ibunya. Isi buku harian tersebut penuh dengan memori masa muda ibunya, termasuk mimpi-mimpinya.
Ini membuat Alin bertanya-tanya, andai ibu tidak menikah dengan ayah, akankah hidup ibunya lebih bahagia?
Pertanyaan itu pun membuat Alin berpikir apakah Irfan, pasangannya, adalah pasangan yang tepat untuk dirinya?
Bukan Film untuk Membenci Ayah
Sekalipun tampilan keluarga dalam film ini terlihat kompleks: menyoroti peran ayah yang hilang dan menyinggung isu fatherless, ditambah lagi judul yang dipilih juga keliatan banget menonjolkan sosok seorang Ibu. Akan tetapi, karya ini bukan berarti jadi bahan buat kamu untuk membenci sosok ayah lho ya. 👨
Malahan dari sini tuh, kita diajak buat ikutan paham, terkait apa aja isi kepala dari masing-masing individu dalam keluarga (setiap anggota keluarga punya problemnya sendiri). Sehingga setelah paham, kita jadi bisa lebih mudah untuk berdamai dan memaafkan.
Refleksi Anak Untuk Ibunya
“Kalau Ibu nggak nikah sama Ayah, dan bikin aku jadi nggak dilahirin di dunia ini, Aku nggak apa-apa, Asal Ibu bisa punya hidup yang lebih baik,”
Sebagai anak yang terlahir dari rahim seorang Ibu, kita pasti bisa merasakan koneksi keterkaitan yang begitu dalam dengan sosok yang membawa kita ke dunia itu. Karena itu, kita bisa ikut “ngerasain” kalau ada suatu hal ganjil dari perilaku mereka, yang memberi tanda kalau dia tuh lagi kenapa-napa.
Sering kali momen itu membuat kita melakukan refleksi diri, terkait apa yang kurang dan lebih telah kita berikan buat sosok Ibu.
Evelyn Afnilia, penulis skripnya sendiri bilang, ide ceritanya itu lahir dari pertanyaan pribadinya. Menurutnya, adanya gap yang jauh antara ia dan ibunya (selisih 29 tahun) itu membuatnya penasaran perihal apa saja yang sudah dilalui oleh ibunya.
Setelah itu barulah ia melakukan riset dan mengobservasi lingkungan sekitarnya. Dari sana, ia tahu bahwa gak sedikit anak yang tidak tahu bagaimana kehidupan orang tuanya dulu.
Bawa Materi Promosi yang Emosional
Rapi Films mengemas promosi dengan membuat akun instagram khusus untuk film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah. Pas liat materi promo di Instagram resminya. Wah, itu isinya emosional banget buat kita sebagai anak. Apa lagi ada bagian yang mengajak audiens untuk melakukan refleksi diri terhadap peran mereka dalam keluarga. Sisi itu diekspos dari point of view anak pertama atau pun anak terakhir. Misalnya kayak gini nih:
Nggak cuma mengulas POV anak terhadap ibunya aja, sentuhan itu juga menjamah sebaliknya–dimunculkan lewat sudut pandang ibu terhadap anak-anaknya. Misalnya kayak surat dalam unggahan ini:
Nama-nama Penghidup Kisahnya
Berikut adalah daftar lengkap para pemeran yang akan menghidupkan kisah emosional ini: 🔥🎬
Amanda Rawles sebagai Alin
Sha Ine Febriyanti sebagai Wulan (Ibu)
Bucek Depp sebagai Tio (Ayah)
Eva Celia Latjuba sebagai Anis (Kakak)
Nayla D. Purnama sebagai Asya (Adik)
Indian Akbar sebagai Irfan
Bintang Alvarendra Soemardi sebagai Nando
Ariyo Wahab sebagai Andri
Andai Kamu Baca Buku Ini Juga
Kamu bisa menelusuri kisah lain tentang Ibu, melalui lembaran dalam buku-buku berikut ini.
1. Ibu Tercinta (Please Look After Mom) – Kyung-Sook Shin
Rekomendasi novel bertema motherhood yang bagus kali ini ditulis oleh Kyung Sook Shin–penulis asal Korea Selatan, dan pertama kali terbit tahun 2008. Bercerita tentang sosok Ibu yang hilang saat melakukan perjalanan pulang setelah kunjungannya ke rumah salah satu anaknya di Kota Seoul.
Biasanya Sang Suami akan berjalan di depan istrinya tersebut, sebelum istrinya mengikuti dari belakang. Tapi hari itu, Sang Suami tidak bisa menemukan istrinya di kereta. Cerita yang menyayat hati ini mengkombinasikan tokoh-tokohnya menjadi narator. Menarik, dan membuat siapapun pembacanya akan menebak-nebak kebenarannya.
2. Ibunda – Maxim Gorky
"Mereka yang miskin menjadi bodoh karena kelaparan, sementara mereka yang kaya menjadi bodoh karena ketamakan."
Ibunda adalah sebuah karya klasik yang mengangkat kisah perjuangan seorang wanita tua yang berani dalam menghadapi ketidakadilan sosial dan politik di Rusia pada awal abad ke-20. Tokoh utamanya adalah Pelagia Vlassova, seorang wanita sederhana yang menjalani hidup yang keras dan penuh ketakutan karena suaminya yang gemar memukulnya dan membuat keributan tiap kali mabuk.
Hidupnya mulai berubah karena rasa sayangnya pada anaknya dan kesadarannya akan realitas keras dunia di sekitarnya. Ketika putranya, Pavel, terlibat dalam gerakan buruh yang progresif, Pelagia harus menghadapi konflik batin yang mendalam antara keinginan untuk melindungi putranya dan panggilan moral untuk mendukung perjuangan sosial yang lebih besar.
Dengan latar belakang revolusi sosial yang tengah bergolak, Mother menggambarkan perjalanan transformasi pribadi seorang ibu yang pada awalnya takut dan tidak tahu harus berbuat apa, menjadi sosok yang tegar dan penuh keberanian dalam mendukung perubahan. Gorky menggali tema-tema perjuangan kelas, kebebasan, dan pengorbanan, dengan kekuatan emosional yang mendalam dan potret kehidupan yang begitu nyata.
3. Lebih Senyap dari Bisikan – Andina Dwifatma
Amara dan Baron menikah tanpa restu ibu Amara karena menikah beda agama. Setelah 8 tahun menanti kehamilan dengan penuh perjuangan, akhirnya Amara bisa hamil dan melahirkan anaknya. Amara melahirkan dengan normal, meski begitu perjuangannya sangat berat saat menjadi ibu muda.
Tapi, perjuangan Amara dan Baron untuk jadi orang tua dan pasangan yang ideal ternyata tidak mudah. Banyak rintangan yang menghadang mereka. Amara merasakan kelelahan yang saat menjadi ibu bagi anaknya, Yuki. Amara harus berjuang memompa asi eksklusif setiap hari selama berbulan-bulan karena harus membagi waktu dengan pekerjaannya.
Aneka usaha untuk hamil nyatanya telah mereka lakukan, dari yang normal hingga ekstrem. Namun, persoalan tidak selesai tatkala Amara hamil dan melahirkan. Ada yang tidak ditulis di buku panduan menjadi orangtua, ada yang tidak pernah disampaikan di utas Program Hamil.
4. Bila Esok Ibu Tiada – Nuy Nagiga
Sejak dalam kandungan, ibu selalu menemani anaknya. Selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Selalu menjaganya. Bahkan selama hidupnya, ibu selalu ada untuk anaknya dan mendedikasikan dirinya untuk kebaikan sang anak.
Jasa dan pengorbanan ibu amat besar dan tak mungkin dapat dibalas. Cinta seorang ibu kepada anaknya tak akan pernah pudar. Namun, seberapa pentingkah arti keberadaan seorang ibu bagi sang anak?
Buku ini mengisahkan tentang sepuluh anak manusia yang mengisi hari-hari berbeda ketika ibu masih ada. Lalu, penyesalan apa yang terjadi setelah ibu tiada? Dan, bagaimana mereka menjalani hidupnya kemudian, tanpa seorang ibu, dengan membawa rasa sesal yang teramat dalam. Semoga ibu selalu berada di hati kita.
5. Metropop: Oh, My Baby Blue – Achi TM
Novel ini bercerita tentang Kayla, motivator dengan karier yang tengah melejit, tapi mesti “jungkir balik” ketika hamil. Kehamilan tersebut telah dinanti sejak 5 tahun, dan tentulah memberikan kebahagiaan bagi Kayla maupun Sam (suami Kayla). Namun di lain sisi, Kayla harus merelakan karirnya yang tengah menanjak.
Novel ini mengemas berbagai permasalahan yang sering dihadapi oleh ibu-ibu masa kini, mulai dari insecure dengan perubahan bentuk tubuh, hingga masalah ekonomi keluarga. Penulis juga menyelipkan masalah kesehatan psikologis pasca melahirkan yang dialami sang ibu, seperti postpartum depression.
Itu tadi adalah informasi yang bisa Gramin kemas, terkait film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah. Nah, kalau kamu merasa relatable dan emosional saat menonton trailernya, itu tandanya kamu mesti masukin filmnya ke list tontonan kamu selanjutnya.
Kapan Tanggal Tayangnya?
Andai Ibu Tak Menikah Dengan Ayah dijadwalkan untuk segera tayang di bioskop, mulai 4 September 2025.
Akan tetapi, buat kamu yang tinggal di 22 kota yang sudah ditentukan, kamu punya kesempatan buat duluan nonton di penghujung bulan Agustus, sebelum tanggal seharusnya tiba!
✨ Oya, jangan lupa juga buat dapetin penawaran spesial lainnya dari Gramedia! Cek promonya di bawah ini agar belanja kamu jadi lebih hemat! ⤵️