in

The Father of Science Fiction H.G. Wells & Dua Karya Epiknya

Sumber foto header: hgwellssociety.com

H.G. Wells adalah pengarang klasik asal Inggris yang telah menerbitkan karya-karya fiksi yang kebanyakan bergenre science fiction (fiksi ilmiah).

Dua karya populernya adalah The Time Machine yang diterbitkan pada pertama kali pada 1895 dan The War of the Worlds pada 1989. Atas karya-karyanya tersebut, H.G. Wells mendapatkan nominasi Noble Prize di bidang literatur sebanyak empat kali.

Memiliki nama lengkap Herbert George Wells, tidak banyak yang tahu kalau pria yang lahir pada 21 September 1866 itu juga seorang jurnalis. Untuk mendapatkan uang, H.G. Wells mulai menulis artikel-artikel pendek yang jenaka salah satunya untuk The Pall Mall Gazette.

Lebih lanjut, kumpulan artikel pendeknya tersebut dibukukan dengan judul Select Conversations with an Uncle (1895) dan Certain Personal Matters (1897).

Pria yang pernah berprofesi sebagai asisten seorang ahli kimia ini pun dicap sebagai bapak fiksi ilmiah. H.G. Wells dinobatkan sebagai the father of science fiction karena karya-karyanya yang punya pengaruh penting dalam ide-ide pembuatan cerita fiksi ilmiah.

The Time Machine yang memperkenalkan konsep mesin waktu. The War of the Worlds memperkenalkan invasi alien yang kerap menjadi tema utama dalam fiksi-fiksi bergenre science fiction.

H.G. Wells suka dipasangkan dengan Mary Shelley sebagai the mother of science fiction dengan Frankenstein-nya. Tidak sedikit pula yang memilih Jules Verne sebagai tandingan H.G. Wells.

Memperingati hari lahirnya, berikut dua karya H.G. Wells yang punya pengaruh besar dan masih bisa dinikmati setelah lebih dari 100 tahun terbit.

1. The Time Machine

The
Beli e-book The Time Machine karya H.G. Wells di sini

 

 

 

 

Ini adalah buku pertama H.G. Wells yang diterbitkan dan melejitkan namanya karena mempopulerkan konsep perjalanan waktu dengan kendaraan yang bisa dioperatori untuk maju atau mundur dalam waktu.

“Time machine” atau “mesin waktu” pun sudah jadi istilah yang digunakan secara universal untuk menyebutkan konsep semacam itu.

Berfokus pada persona yang disebut sebagai The Time Traveler, Wells mengisahkan penjelajah pemberani untuk menghadapi masa depan yang dibebani dengan harapan yang besar—juga ketakutan yang paling gelap.

Usut punya usut, para penjelajah melihat Bumi yang perlahan-lahan sekarat. Mungkin H.G. Wells adalah cenayang karena kisah yang ditulisnya pada lebih 100 tahun lalu itu menjadi kenyataan sekarang.

The Time Machine adalah tindak lanjut dari sebuah cerita pendek berjudul “The Chronic Argonauts” yang ditulis H.G. Wells pada 1888. Cerpen itu diterbitkan di koran kampus Wells saat ia masih kuliah.

2. The War of the Worlds

The
Beli e-book The War of the Worlds karya H.G. Wells di sini

 

 

 

 

Dari mesin waktu, pindah ke invasi alien. Pernahkah mendengar cerita fiksi tentang alien yang menyerbu Bumi—entah itu dari sebuah buku atau film?

Konsepsi invasi alien ke Bumi berakar dari The War of the Worlds karya H.G. Wells. Karya fiksi ilmiah tersebut ditulis antara tahun 1895 dan 1897 lalu diterbitkan secara massal pada 1898.

Premisnya mungkin sederhana—tentang kaum Martian dari Mars telah menyerbu Bumi—tepatnya Amerika Serikat. Namun, dampak yang terjadi ternyata jauh dari kata sederhana. Pada 1938, The War of the Worlds dibuatkan adaptasi drama radio yang dinarasikan oleh aktor Orson Welles.

Konon, para pendengar drama radio tersebut panik karena percaya saja bahwa Bumi sedang diserbu oleh alien.

Headline di koran The New York Times edisi 31 Oktober 1938 mengabarkan: “Radio Listeners in Panic, Taking War Drama as Fact”. Namun, seperti yang diberitakan oleh NPR, setelah ditelusuri ternyata kepanikannya tidak semasif itu.


Karya yang bagus adalah yang menghanyutkan. Buku-buku H.G. Wells tak terkecuali. Selamat ulang tahun, H.G. Wells! Karyamu abadi!


 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.