in

Meira Anastasia Bicara tentang Film Adaptasi Imperfect

Sumber foto header: Film Imperfect Instagram

Meira Anastasia, penulis buku Imperfect berkesempatan menjadi salah satu pembicara di sebuah acara yang diselenggarakan di Perpustakaan Nasional, Jakarta. Acara bertajuk “Say No to Bullying” itu mengulik kisah di balik dua buku karya penulis yang masih berhubungan dengan perisakan.

Selain bercerita tentang body shaming yang termasuk dalam bullying, dalam acara tersebut Meira pun mengabarkan tentang buku “Imperfect” yang akan dialihwahanakan menjadi sebuah film.

Ia menggandeng sang suami Ernest Prakasa untuk menulis naskah skenarionya sekaligus menjadi sutradara film ini. Kabarnya film ini akan tayang pada akhir tahun 2019 mendatang.

Buku
Imperfect karya Meira Anastasia

Saat ditanya alasan kenapa Imperfect diadaptasi menjadi sebuah film, Meira menjawab bahwa isu yang diangkat di sini memang sudah harus segera disebarluaskan.

“Imperfect syarat dengan pesan yang kuat dan menurut kami pesannya harus disampaikan sekarang karena bullying sudah semakin parah. Jadi, harus diobrolin,” ujar Meira.

Menurut Meira, film adalah salah satu medium yang bisa diterima untuk menyampaikan pesan semacam ini ketimbang seminar yang akan lebih mudah dilupakan oleh pesertanya.

“Ketika melihat film, kita merasakan si karakter dan struggle-nya. Bagaimana dia overcome the struggle. Dan ketika itu relate sama kita, mungkin itu bisa membantu teman-teman yang juga mempunya struggle yang sama,” terang Meira.

Meira juga menyebutkan bahwa di dalam filmnya nanti ceritanya bukan tentang dia—berbeda dengan bukunya yang berkisah tentang dirinya sendiri.

Cek di Balik Pena : Baby Chaesara

Namun, pesan yang akan disampaikan sama. “Judulnya nanti ‘Imperfect’ dengan subjudul ‘Karier, Cinta, dan Timbangan’,” beber Meira.


Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Meira Anastasia (@meiranastasia) pada

Imperfect adalah cerita Meira Anastasia yang berdamai dengan ketidaksempurnaannya. Sebagai istri seorang stand-up comedian sekaligus aktor Ernest Prakasa, Meira kerap mendapat komentar negatif bahkan cibiran dari orang-orang karena dirinya yang tidak ramping dan cantik.

Singkatnya, Meira merasakan betapa kejamnya body shaming terhadap dirinya sendiri.

Di dalam buku ini, Meira mengawali ceritanya dengan kegelisahan dirinya terhadap tanggapan orang lain perihal bentuk tubuhnya yang tidak sempurna.

Ia kerap menatap jijik pada pahanya yang besar dan payudaranya yang tidak kencang—terutama setelah ia punya dua anak.

Buku yang terbit pertama kali pada Mei 2018 itu juga mengisahkan susah-payahnya Meira untuk bangkit dari keterpurukannya dan hal-hal negatif yang selalu menyertainya.

Ia mulai tidak peduli dengan komentar-komentar orang khususnya di media sosial tentang dirinya yang tidak sempurna.


Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh #FilmIMPERFECT (@film_imperfect) pada

Baik lewat buku atau film, Meira sama-sama bersuara tentang body shaming yang kini semakin banyak terjadi.

Meira berharap, teman-teman yang sudah membaca Imperfect dapat juga menikmati filmnya. Dua bintang utama yang akan berperan di film Imperfect yaitu Reza Rahadian dan juga Jessica Milla.  


 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.