Gramedia Logo
Tere Liye

Tere Liye

75 Buku

Tere Liye merupakan seorang novelis yang namanya sudah dikenal oleh pencinta novel Indonesia. Tere Liye sudah menghasilkan banyak karya. Novel yang dibuatnya pun terdiri dan berbagai genre. Tere Liye mulai menulis novel sejak 2005 dan sudah menghasilkan banyak karya novel, sehingga penggemarnya pun semakin bertambah. Tere Liye lahir di Provinsi Sumatera Selatan, di Kabupaten Lahat pada tanggal 21 Mei 1979. Sebagian orang mungkin sudah tahu bahwa Tere Liye itu merupakan nama pena saja. Sementara itu, nama asli Tere Liye itu adalah Darwis dan ia bukan lahir dari keluarga yang kaya raya. Orang tua Tere Liye bekerja sebagai petani dan dianugerahkan anak yang cukup banyak. Orang tua Tere Liye memiliki tujuh orang anak yang mana Tere Liye merupakan anak keenam. Meskipun orang tuanya memiliki banyak anak, tetapi mereka tetap membesarkan dan mendidik anak-anaknya dengan baik, sehingga bisa menjadi pribadi yang cerdas sekaligus pintar. Selain bukan berasal dari orang yang berada, Tere Liye juga tinggal di sebuah desa. Oleh sebab itu, masa kecilnya selalu dihabiskan di kampungnya bersama teman-teman dan keluarganya. Setelah usianya mulai memasuki usia untuk masuk Sekolah Dasar, ia pun menempuh pendidikan Sekolah Dasarnya di Sekolah Dasar Negeri 2 Kikim Timur. Sekolah Dasar (SD) letaknya ada di Kecamatan Kikim Timur. Setelah selesai menempuh pendidikannya di Sekolah Dasar, Tere Liye pun melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tere Liye menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya di SMP Negeri 2 Kikim dan letak dari SMP itu berada di Kabupaten Lahat. Pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama ini pun berjalan dengan lancar hingga akhirnya ia lulus dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Atas. Saat menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), ia pun bersekolah yang letaknya berada di luar kampung halamannya. Tere Liye melanjutkan pendidikan SMA-nya cukup jauh dari kampung halamannya atau lebih tepatnya di Bandar Lampung, Lampung. Adapun sekolahnya adalah SMA Negeri 9 Bandar Lampung. Ketika tinggal di Bandar Lampung ini mengubah kebiasaan dari Tere Liye, semasa menempuh pendidikan SMA, ia menjadi pribadi yang selalu ingin mencari tahu informasi terbaru. Bahkan, ia selalu berkeinginan untuk menambah wawasannya dan juga ilmu pengetahuan. Sudah ada banyak buku yang ia baca untuk menambah ilmu dan wawasannya. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Tere Liye pun memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi. Pada waktu itu, ia juga bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia atau lebih dikenal dengan singkatan “UI”. Untuk mewujudkan keinginannya, Tere Liye pun selalu berusaha menambah ilmu dan wawasannya. Hingga akhirnya, cita-citanya pun berhasil ia wujudkan, Tere Liye berhasil melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Indonesia. Tere Liye berhasil menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Namun, kebanyakan orang mungkin akan mengetahui kalau Tere Liye menempuh pendidikan di dunia sastra karena berhasil menghasilkan banyak karya novel. Ternyata, hal itu salah, Tere Liye ketika menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (UI), ia masuk ke Fakultas Ekonomi dan jurusan yang diambil oleh dirinya adalah Akuntansi. Tidak sampai selesai kuliah saja, Tere Liye pun setelah menyelesaikan pendidikannya di jurusan akuntansi Universitas Indonesia, dirinya pun melanjutkan karir pada sebuah perusahaan. Ketika awal karirnya itu, ia bekerja sebagai seorang akuntan. Pekerjaan itu sendiri sesuai dengan latar belakang pendidikan yang ia tempuh di Universitas Indonesia. Seperti yang sudah dibahas pada pembahasan sebelumnya, jika Tere Liye ini memiliki latar belakang pendidikan akuntansi. Lalu, dari mana kemampuan menulis Tere Liye muncul? Bagi kebanyakan orang mungkin akan bertanya-tanya akan hal itu, karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Kemampuannya dalam membuat novel-novel best seller dan sudah dibaca oleh banyak orang, ternyata datang dari kesenangan atau hobinya dalam menulis. Mengejutkan memang, tetapi berkat hobinya itu pun ia mulai membiasakan dirinya untuk menghasilkan banyak karya sastra. Berkat hobi menulisnya ini, Tere Liye pun berhasil menghadirkan banyak karakter tokoh yang di mana setiap tokohnya selalu berkaitan dengan alur cerita. Maka dari itu, ketika membaca novel Tere Liye, pembaca akan merasa seperti sedang berada di dalam cerita, sehingga perasaan pembaca pun akan mudah tersentuh. Uniknya lagi, berkat hobi menulisnya ini, karakteristik dari Tere Liye pun tidak terlihat. Bahkan, kebanyakan orang pun tidak mengetahui kalau dirinya memiliki latar belakang pendidikan akuntansi. Selain hobi menulisnya, ketika ia terjun ke dunia kepenulisan atau lebih tepatnya ke dunia sastra, ia pun memilih untuk menggunakan nama pena. Iya benar sekali, ia tidak menggunakan nama asli pada setiap karya sastra yang pernah dibuatnya. Dari mana nama Tere LIye ini muncul? Jawabannya adalah berasal dari lagu India yang dinyanyikan oleh Lata Mangeshkar serta Roop Kumar Rathod. Kedua penyanyi tersebut merupakan penyanyi India yang namanya sudah cukup dikenal oleh banyak orang. Tere Liye atau Darwis itu sendiri ketika ia menonton film dengan judul Veer-Zaara. Terlebih lagi, pada film tersebut yang menjadi pemeran utamanya adalah Shah Rukh Khan yang merupakan salah satu aktor terkenal India. Jika kita bicara tentang seorang penulis, pastinya sangat banyak karakteristik penulisannya. Bahkan, karakteristik antara satu penulis dengan penulis lainnya tak selalu sama. Benar sekali, begitu juga dengan novelis Tere Liye yang memiliki karakteristik penulisan yang berbeda dengan karakteristik penulis novel Indonesia lainnya. Jika kita melihat kebanyakan penulis novel fokus terhadap satu tema saja. Misalnya seperti penulis Agatha Christie yang di mana hampir setiap karya sastranya memiliki tema misteri atau tentang seseorang dalam memecahkan suatu kasus dan berusaha untuk menemukan pelakunya. Lain halnya dengan Tere Liye yang bisa dibilang memiliki kemampuan menulis novel dengan berbagai macam tema. Bahkan, karakteristik penulisan Tere Liye ini selain mampu menulis berbagai tema, tetapi ia juga mampu membuat kumpulan kata menjadi satuan kalimat yang bisa menyentuh perasaan pembaca ketika membaca novelnya. Selain dapat menyentuh perasaan pembaca, karakteristik penulisan dari Tere Liye ini juga mampu membuat pembaca asik dan seru dalam menikmati setiap alur ceritanya. Benar sekali, ada banyak karya novel yang sudah ia hasilkan, baik itu yang mampu menyentuh perasaan pembaca, membuat kagum terhadap alurnya, atau mungkin penggabungan dari kedua hal itu. Buku novel yang telah dibuat oleh Tere Liye bisa dibilang rata-rata menjadi best seller. Misalnya saja, pada novel Hafalan Shalat Delisa yang di mana berkat kemampuan menulis dan juga karakteristik pada penulisannya membuat karya itu disukai oleh banyak orang. Bahkan, lewat cerita dan juga penggambaran tokoh yang ada di dalam novel itu bisa membuat perasaan pembaca tersentuh dan juga sebagian orang terharu, kemudian meneteskan air matanya. Novel dengan judul Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye ini juga sudah diangkat menjadi film layar lebar. Film tersebut menjadi salah satu film yang cukup banyak ditonton pada masa itu. Cerita pada film Hafalan Shalat Delisa tersebut sama dengan isi dari novelnya. Film ini memiliki latar belakang bencana alam tsunami Aceh pada tahun 2004. Film Hafalan Shalat Delisa ini sendiri tayang pada tanggal 22 Desember 2011 dan sudah ditonton lebih dari 668 ribu orang. Tidak hanya mampu dalam menghasilkan karya sastra yang mampu membuat pembaca terharu dan sedih, tetapi Tere Liye pun juga mampu membuat novel dengan genre aksi. Novel dengan genre aksi yang dibuat Tere Liye ini berjudul Negeri di Ujung Tanduk serta Negeri Para Bedebah. Di dalam kedua novel tersebut, pembaca akan dihadirkan berbagai perlawanan dari tokoh utama. Maka dari itu, ketika membaca novel ini pun sangat seru karena ada berbagai macam aksi dan perlawanan yang dihadirkan. Bukan hanya biografi saja yang dibahas, kita juga akan membahas tentang karya-karya Tere Liye. Berikut ini karya-karya Tere Liye berdasarkan genrenya. Berikut ini karya novel serial dari Tere Liye. yang dibagi lagi menjadi beberapa kelompok. Pada Serial Anak Nusantara ini dibagi menjadi empat buku, yaitu Burlian yang diterbitkan pada tahun 2009, Pukat yang diterbitkan pada tahun 2010, Eliana yang diterbitkan pada tahun 2011, dan Amelia yang diterbitkan pada tahun 2013. Empat karya tersebut sebelumnya menjadi satu dalam buku yang berjudul Anak-Anak Mamak. Lalu, tak hanya empat karya itu saja, Tere Liye pun menerbitkan kembali buku Serial Anak Nusantara, antara lain sebagai berikut. Pada tahun 2018 menerbitkan Si Anak Spesial yang sebelumnya memiliki judul Burlian. Pada tahun 2018 menerbitkan Si Anak Pintar yang sebelumnya memiliki judul Pukat. Pada tahun 2018 menerbitkan Si Anak Pemberani yang sebelumnya memiliki judul Eliana. Pada tahun 2018 menerbitkan Si Anak Kuat yang sebelumnya memiliki judul Amelia. Pada tahun 2018 menerbitkan buku Si Anak Cahaya. Pada tahun 2019 menerbitkan buku Si Anak Badai. Pada tahun 2021 menerbitkan buku yang berjudul Si Anak Pelangi. Pada tahun 2022 menerbitkan buku yang berjudul Si Anak Savana. Pada serial ini, Tere Liye menerbitkan dua buku. Berikut ini karya Tere Liye pada serial The Gogons. Pada tahun 2006, Tere Liye menerbitkan The Gogons: James & The Incredible Incidents. Pada tahun 2020, Tere Liye menerbitkan The Gogons 2: Dito & Prison of Love. Berikut ini karya-karya Tere Liye pada serial dunia paralel. Pada tahun 2014, Tere Liye menerbitkan serial Bumi. Pada tahun 2015, Tere Liye menerbitkan serial Bulan. Pada tahun 2016, Tere Liye menerbitkan serial Matahari. Pada tahun 2017, Tere Liye menerbitkan serial Bintang. Pada tahun 2018, Tere Liye menerbitkan serial Ceros dan Batozar. Pada tahun 2018, Tere Liye menerbitkan serial Komet. Pada tahun 2019, Tere Liye menerbitkan serial Komet Minor. Pada tahun 2020, Tere Liye menerbitkan serial Selena. Pada tahun 2020, Tere Liye menerbitkan serial Nebula. Pada tahun 2021, Tere Liye menerbitkan serial Si Putih. Pada tahun 2021, Tere Liye menerbitkan serial Lumpu. Pada tahun 2022, Tere Liye menerbitkan serial Bibi Gill. Pada tahun 2022, Tere Liye menerbitkan serial SagaraS. Pada tahun 2022, Tere Liye menerbitkan serial Matahari Minor Berikut ini beberapa novel serial aksi yang pernah ditulis oleh Tere Liye. Pada tahun 2012, menerbitkan buku Negeri Para Bedebah. Pada tahun 2013, menerbitkan buku Negeri di Ujung Tanduk. Pada tahun 2015 menerbitkan buku Pulang.. Pada tahun 2018, menerbitkan buku Pergi. Pada tahun 2021 menerbitkan buku Pulang Pergi. Pada tahun 2021 menerbitkan buku Bedebah di Ujung Tanduk. Pada tahun 2023 menerbitkan buku Tanah Para Bandit. Berikut ini karya-karya Tere Liye pada novel non-serial. Hafalan Sholat Delisa yang terbit pada tahun 2005. Moga Bunda Disayang Allah yang terbit pada tahun 2006. Kisah Sang Penandai yang terbit pada tahun 2006 dan judulnya diganti dengan Harga Sebuah Percaya yang terbit lagi pada tahun 2018. Bidadari-Bidadari Surga yang terbit pada tahun 2008 dan judulnya diganti dengan Dia Adalah Kakakku yang terbit lagi pada tahun 2018. Sunset Bersama Rosie yang terbit pada tahun 2008. Rembulan Tenggelam di Wajahmu yang terbit pada tahun 2009. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang terbit pada tahun 2010. Ayahku (Bukan) Pembohong yang terbit pada tahun 2011. Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah yang terbit pada tahun 2012. Rindu yang terbit pada tahun 2014. Tentang Kamu yang terbit pada tahun 2016. Hujan yang terbit pada tahun 2016. Selamat Tinggal yang terbit pada tahun 2020. Janji yang terbit pada tahun 2021. Rasa yang terbit pada tahun 2022. Sesuk yang terbit pada tahun 2022. Hello yang terbit pada tahun 2023. Tere Liye pernah mendapatkan beberapa penghargaan. Berikut ini beberapa penghargaan yang pernah diperoleh Tere Liye. Pada tahun 2016, Tere Liye berhasil menjadi pemenang dari penghargaan IKAPI Awards. Tere Liye berhasil menjadi pemenang pada kategori “Penulis Tahun Ini”. Lalu, pada tahun 2016 lagi, Tere Liye berhasil menjadi pemenang pada penghargaan Islamic Book Award dengan kategori “Buku Islami Terbaik Fiksi Dewasa” dengan karya Rindu. Masih dalam penghargaan yang sama, Tere Liye berhasil menjadi pemenang di tahun 2017. Ia menjadi pemenang pada kategori “Buku Islami Terbaik Fiksi Dewasa” dengan karya Tentang Kamu.