Gramedia Logo
J.S. Khairen

J.S. Khairen

26 Buku

J.S. Khairen yang bernama lengkap Jombang Santani Khairen adalah seorang penulis keturunan Minang. Ia pernah menjadi perbincangan banyak orang karena beberapa karyanya yang mencakup tema perpindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan. Karyanya ini menarik perhatian banyak orang karena mengusulkan perpindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara. Kontroversi muncul ketika ia mengunggah potongan gambar dari bukunya, Rindu Sederas Hujan Sore Itu yang menuliskan Nusantara sebagai ibu kota baru. Hal ini memicu diskusi di kalangan warganet dan menarik banyak perhatian. Buku tersebut merupakan kumpulan cerpen yang telah ditulis oleh J.S. Khairen sejak tahun 2015 dan diterbitkan pada tahun 2017. Di media sosialnya, para followers lantas melemparkan berbagai candaan yang menyebut dirinya dukun, cenayang dan lainnya. Padahal J.S. Khairen lebih senang jika hal tersebut dipandang sebagai kekuatan riset, dan mungkin karena sedikit rajin baca buku sejarah, jurnal, juga mau mendengar nasihat negarawan dan ilmuan. Selain itu, J.S. Khairen juga menulis buku yang berjudul Kami (Bukan) Jongos Berdasi. Buku ini ditulis oleh J.S. Khairen antara tahun 2014 hingga 2015 dan terbit pada tahun 2019. Karyanya tersebut menggambarkan pemikiran kreatif dan imajinatif yang menciptakan wacana baru mengenai perubahan geografis dan politik di Indonesia. J.S. Khairen menjadi sorotan dalam dunia penulisan dan sosial media berkat berbagai ide provokatifnya. Meskipun kontroversial, semua karya J.S. Khairen mencerminkan keberanian untuk berbicara tentang isu-isu yang relevan dalam masyarakat. Ia berhasil memicu diskusi dan memperluas wawasan pembaca dengan pandangannya yang unik dan inovatif. Dalam perjalanan karirnya, J.S. Khairen telah menunjukkan kemampuannya sebagai seorang penulis yang berani berbicara tentang berbagai isu sosial dan politik yang penting. Dengan gaya penulisan yang menggugah pemikiran dan imajinasi, karyanya mampu memancing perdebatan dan merangsang pertanyaan yang lebih dalam. J.S. Khairen terus memperkaya dunia literatur dengan pemikiran-pemikirannya yang menantang dan penuh kreativitas. Karir sebagai penulis telah menjadi bagian hidup J.S. Khairen sejak masa kecil. Minatnya dalam menulis terinspirasi oleh ayahnya yang seorang wartawan. Bahkan, ayahnya pernah mendirikan sebuah kelas menulis informal di Padang ketika J.S. Khairen masih duduk di kelas 4 SD.Sebelum memutuskan untuk menekuni penulisan novel, J.S. Khairen telah mengembangkan bakatnya dalam menulis cerpen. Sejumlah cerpen yang ditulisnya kemudian dijadikan buku. Tidak hanya berfokus pada penulisan karya-karya panjang, J.S. Khairen juga sering berbagi penggalan kalimat inspiratif dan penuh nasihat melalui akun media sosialnya, terutama di Instagram dan Twitter. Salah satu contohnya adalah kutipan kalimat yang populer yang berasal dari novelnya yang berjudul Rinduku Sederas Hujan Sore Itu. Dalam kutipan tersebut, J.S. Khairen menulis, Langit kembali mulai gelap. Rinai datang bersamanya. Rinai adalah gerimis yang mungkin hanya hadir sebentar sebelum hujan deras. Tapi, Rinai adalah satu hal yang penting, amat penting. Tanpanya, takkan ada hujan. J.S. Khairen kembali menjadi sorotan publik setelah ia menulis puisi yang menggugah perasaan terkait kasus hilangnya anak Ridwan Kamil yang bernama Eril. Puisi tersebut ia bagikan melalui postingan di media sosial dengan judul Tangis Paling Mengerikan adalah Tangis Tak Bersuara Seorang Ayah. Selain berkecimpung di dunia menulis, pada tahun 2020 J.S. Khairen pun mendapatkan kesempatan emas dengan menjadi pemeran utama dalam film yang tayang di sebuah layanan streaming berjudul Humba Dreams. Dalam film tersebut J.S. Khairen memerankan karakter Martin, seorang pemuda asal Sumba yang harus kembali ke kampung halamannya untuk menghadapi masalah warisan yang ditinggalkan oleh ayahnya. Menariknya, ini adalah pengalaman pertama bagi penulis berbakat asal Minang ini dalam dunia akting. J.S. Khairen bukan hanya seorang penulis yang gemar menulis, tetapi juga dermawan dalam berbagi ilmu dan pengetahuannya. Melalui grup Telegram J.S. Khairen Readers Club, ia sering membagikan beberapa buku kepada pembaca, termasuk di antaranya buku berjudul Perempuan yang Mendahului Zaman karya Khairul Jasmi. Selain itu, J.S. Khairen juga aktif mengadakan workshop menulis yang bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuannya dalam menulis novel. Ia juga mengajak para pembaca untuk mengikuti sesi live streaming tentang berbagai topik menulis cerpen. J.S. Khairen merupakan contoh inspiratif seorang penulis yang tidak hanya mengasah bakatnya dalam menulis, tetapi juga berperan aktif dalam berbagi ilmu dan pengalaman dengan para penggemar dan pembaca. Melalui karya-karyanya dan kegiatan sosialnya, ia terus mempengaruhi dan memperkaya dunia sastra dengan cara yang unik dan beragam. J.S. Khairen telah menerbitkan 14 judul buku sejak tahun 2013 hingga saat ini. Judul buku karya J.S. Khairen di antaranya Igauan Kita, Rinduku Sederas Hujan Sore Itu, Ninevelove, 30 Paspor The Peackeapers Journey, Kami (Bukan) Sarjana Kertas, Kami (Bukan) Jongos Berdasi, Kami Bukan Generasi Bact, Kami (Bukan) Fakir Asmara, Karnoe, Hal yang Tak Kau Bawa Pergi Saat Meninggalkanku, Tangguh, Setia, 9 Keping Surat dan Melangkah. Dalam buku Melangkah, karyanya kali ini memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi bacaan yang wajib bagi para penggemar. Salah satu hal yang menonjol adalah gaya penyajian khas J.S. Khairen. Sebagai seorang penulis berpengalaman dengan banyak karya, kekhasan penulisan J.S. Khairen dalam buku ini begitu mencolok. Kisah Melangkah dideskripsikan dengan ragam kata yang memikat dan mudah dipahami oleh pembaca. Selain keindahan bahasa, J.S. Khairen juga menghadirkan beragam aspek yang membuat novel ini semakin menarik. Novel ini menggabungkan berbagai elemen seperti ekonomi, tradisi, budaya, dan aksi. Kehadiran berbagai aspek tersebut membuat novel ini menjadi unik dan pastinya menarik untuk diikuti. Dalam karyanya ini J.S. Khairen sangat menekankan pada aspek tradisi dan adat istiadat. Terutama dalam penggambaran latar tempat kisah Melangkah yang berlokasi di Sumba. Dengan demikian, pembaca tidak hanya akan menikmati cerita pertarungan yang seru, tetapi juga akan mengenal sisi lain dari Sumba yang belum banyak diketahui orang. Dengan penjelasan yang rinci, J.S. Khairen seolah mengajak pembaca untuk merasakan langsung keindahan alam dan kekayaan adat yang dimiliki Sumba. Kelebihan lain dari novel ini adalah cerita pertarungan yang tak kalah menarik dibandingkan dengan film aksi dari Marvel dan lainnya. J.S. Khairen memiliki kehidupan pribadi yang bahagia, di mana ia menikah dan dikaruniakan dua orang anak. Ia sering kali membagikan momen kebersamaannya dengan keluarga di media sosial. Namun, tidak hanya sekadar berbagi foto, sebagai seorang penulis, J.S. Khairen juga suka menyelipkan beberapa tips dan nasihat dalam keterangan fotonya. Misalnya, pada tanggal 8 November 2021, ketika ia mengunggah foto bersama istrinya, J.S. Khairen menuliskan tentang pentingnya memilih pasangan yang memiliki disiplin terhadap waktu dan impian mereka. Ia berpendapat bahwa salah satu ciri calon pasangan yang menarik adalah kemampuan mereka untuk mengelola waktu dengan baik dan berkomitmen untuk meraih segala impian mereka. Terkadang, banyak yang terkejut mengetahui bahwa J.S. Khairen, seorang ahli dalam merangkai kata, tidak berasal dari jurusan Sastra. Sebenarnya, penulis berbakat ini merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Namun, karirnya dalam menulis semakin terasah ketika ia bergabung dengan Economica, sebuah organisasi jurnalistik keilmuan di kampusnya. J.S. Khairen adalah seorang mahasiswa yang cerdas, dan pada tahun 2015, ia bahkan mendapat kesempatan menjadi asisten dosen. Ketika itu, ia mengusulkan kepada dosennya untuk mengadakan kunjungan ke dua negara bagi para mahasiswa, dan usulannya disetujui. Namun, yang mengejutkan, reaksi mahasiswanya justru penuh kepanikan. Melihat pengalaman dan tantangan yang dihadapi mahasiswa, J.S. Khairen kemudian menuliskannya dalam bentuk buku, seperti Kami Bukan Sarjana Kertas dan Kami Bukan Jongos Berdasi, serta judul buku lainnya. Melalui pengalaman sebagai asisten dosen dan pengamat mahasiswa, J.S. Khairen mampu menggambarkan realitas kehidupan kampus dan tantangan yang dihadapi oleh para mahasiswa melalui berbagai karyanya. Ia mampu menghubungkan dunia tulisannya dengan pengalamannya di dunia akademik, memberikan sudut pandang yang unik dan mendalam dalam tiap karyanya. Pada suatu kesempatan yang berkesan, Toko Buku Gramedia Pontianak menggelar sebuah acara Meet and Greet yang menampilkan, J.S. Khairen. Acara ini berlangsung pada Minggu, 25 Juni 2023, dan terlihat jelas betapa antusiasnya para penggemar J.S. Khairen dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh sang penulis. Dalam acara tersebut, J.S. Khairen dengan senang hati berbagi pengalamannya dalam menulis buku kepada para penggemarnya yang ingin mendengarnya secara langsung. Ia juga memberikan tantangan kepada para pembaca karyanya, yaitu untuk membaca setidaknya satu buku fiksi dan satu buku nonfiksi setiap bulannya dalam rentang waktu 3 hingga 6 bulan ke depan. J.S. Khairen mengungkapkan bahwa ia merasa sangat termotivasi untuk terus menulis karena karyanya telah berhasil mengubah hidup banyak orang. Dengan penuh semangat, ia menekankan bahwa membaca buku drama dalam jumlah yang banyak dapat membuat hidup seseorang terasa seperti penuh drama. J.S. Khairen juga menyatakan bahwa dengan memilih bacaan yang lebih bermutu, mungkin jalan hidup kita juga akan menjadi lebih baik. Selain berkesempatan untuk mendengarkan pengalaman dan nasihat dari penulis kesayangan mereka, para penggemar J.S. Khairen yang hadir di acara Meet and Greet ini juga berkesempatan untuk mengabadikan momen berharga dengan foto bersama sang penulis dan mendapatkan tanda tangan langsung pada buku karya J.S. Khairen yang mereka miliki. Dengan adanya acara semacam ini, semangat dan apresiasi terhadap karya J.S. Khairen semakin berkembang di kalangan para pembacanya. Acara ini juga menjadi bukti betapa pentingnya menjalin hubungan langsung antara penulis dan pembaca, menciptakan momen yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.